haiii readers, aku saranin baca part sebelumnya biar ga lupa alur ceritaT^T
ayo vote & comment! (。•̀ᴗ-)✧
#happy reading..
﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉Suara guntur terdengar dari kejauhan saat aku dan Zeyu masih di perjalanan pulang dalam bus. Sepertinya malam ini akan turun hujan.
Mataku terasa berat menahan kantuk. Sedangkan cowok di sebelahku sudah lama tertidur.
Mungkin dia kelelahan memotret diriku yang bergaya seperti model ulzzang estetik di pinterest. Tapi hasil fotonya malah ketinggalan di toko kakek.
Menyebalkan memang, dia lebih mementingkan buah durian daripada semua fotoku. Zeyu pantas dipanggil monster durian.
Mana dia sore tadi diam-diam jepret muka gue. Pembalasan aja ngga si, mumpung Zeyu lagi tidur.
"Lu jangan bangun dulu," ucapku sembari mengambil ponsel.
Aku memfokuskan kamera belakang dan memperbesar ke arah wajahnya.
Lah kok tetep cakep.
Seketika terpikir olehku untuk berkarya di wajah mulusnya. Aku meraih pulpen dari dalam tas lalu menggambar hewan ala anak paud.
Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar~
Tak lama, jadilah gambar babi kiyowok di pipi kanannya. Jangan lupa dijepret.
. . .
Hujan deras telah mengguyur kota Chengdu. Akibatnya, kami berdua terjebak di halte bus.
"Gue duluan pulang ya Zey"
Rumahku tak jauh dari sini, tinggal lari kenceng ngga kerasa sampai. Lagian hujan-hujanan malah seru.
"Jangan, masih hujan" larangnya.
"Jadi kita nunggu hujan reda? Sampai kapan Zey? Udahlah terobos ajaa"
"Nanti buket lavender kamu rusak" ucapnya melirik bunga ditanganku.
"Permisi, maaf ngga sengaja denger ucapan kalian. Pakai aja payung ini" Wanita paruh baya itu memberikan payungnya pada Zeyu.
"Lagi pula aku sudah dijemput suamiku" ucapnya lalu menoleh pada mobil hitam yang baru saja singgah.
"Makasih bu,"
"Sama-sama. Tapi aku ingin mengatakan bahwa di pipi kananmu ada sesuatu" ucapnya pada Zeyu.
"Sesuatu?" tanya Zeyu bingung.
"Sepertinya pasanganmu telah usil" ucap wanita itu menahan tawanya.
Astaga, gue bakal ketauan!
Lelaki yang ia sebut 'suami' kini keluar dari mobil dengan payung hitam, lalu menghampiri istrinya.
"Ayo sayang masuk mobil, diluar dingin"
Aku hanya menyaksikan pasangan suami istri tersebut. Mereka memasuki mobil dan pergi meninggalkan kami.
Zeyu terlihat bercermin di kamera depan ponselnya. Tiba-tiba ia menatapku datar.
"Ra, bersihin sampai tintanya hilang!"
"Tapi itu bisa dibersihin sendiri.."
"Berani berbuat, berani bertanggung jawab"
"Iya bentar,"
Aku menadahkan tangan kanan ke air hujan yang cukup deras. Lalu jemariku mengusap pipinya berulang kali agar tinta itu hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Classmate || Zeyu
Roman pour AdolescentsSatunya menganggap classmate, satunya lagi menganggap soulmate. ya mau bagaimana lagi jika sudah terjebak friendzone. Selalu bersama tetapi bukan pasangan, dan terlalu nyaman hingga sulit untuk berjauhan. Apakah status teman sekelas akan berubah men...