satu minggu

147 23 6
                                    

Leo mengkerutkan dahinya heran saat memasuki rumah, karena sang mama tengah membawa koper saat turun tangga dari kamarnya.

"Mama ngapain bawa koper segala?"

"Eh udah pulang si ganteng, sana siap-siap"

"Mau kemana sih emangnya?"

"Nanti mama kasih tau, sekarang kamu siap-siap dulu"

Leo menggaruk kepalanya yang masih penasaran, tapi ia menurut. Tak lama, hanya sepuluh menit siap-siap, akhirnya Leo turun dan menghampiri mamanya.

"Kok cuman pakai kaos oblong sama kolor sih"

Mata Leo langsung mengecek penampilannya lagi yang berpakaian kaos hitam serta celana pendek warna army. Tapi yang namanya Leo, pakaian apapun kayaknya bakal keren-keren aja, fashionable malah.

"Bagus-bagus aja kok"

Mama menghela nafasnya "yaudah deh gapapa, yuk jalan"

"Eits mau kemana dulu" sambil meraih tangan mamanya.

"Mama mau titipin kamu, soalnya Mama mau keluar kota selama satu minggu, biasalah ngurus pekerjaan"

Leo membulatkan matanya "ya-yah kemana, Leo sendirian gapapa kok, nanti temen-temen Leo pada nginep disini temenin Leo"

Mama menggeleng kuat "nooo, mama gak percaya, nanti rumah bakal rusuh"

"Ei ei udah jangan protes, jangan manyun" Leo langsung bungkam pas mau ngelak lagi.











Sampai ditujuan, Leo langsung mengaga pas lihat rumahnya yang jadi tujuan sang mama. Memang kawasan perumahan disini mewah-mewah tapi menurut Leo ini yang paling mewah sih. Misalnya kalau dibandingin sama rumahnya bakal ketiban banget sih ini.

Gerbangnya langsung terbuka otomatis. Leo menelan ludahnya susah, ini beneran dia bakal tinggal disini- udah setara sama Jay lah ini, batinnya. Sampai diparkiran, Leo sama mamanya disuguhi Sama suatu kendaraan. Mereka berdua disuruh naik sama si supirnya. Leo udah bungkam lah pokoknya, ke pintu utama aja harus gunain kendaraan dulu.

"Mah rumah siapa sih ini" sambil menoleh kanan kiri pas kendaraannya udah jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mah rumah siapa sih ini" sambil menoleh kanan kiri pas kendaraannya udah jalan.

"Nanti juga tau" Leo hanya bisa diam, sedangkan dari tadi mamanya hanya senyam senyum sendiri. Bahagia banget kayaknya.

Leo dan mamanya sudah didepan pintu utama, mereka dituntun untuk masuk ke ruang tamu khusus.

"Silahkan duduk nyonya dan tuan muda, nikmati hidangan kami terlebih dahulu"

Semua pelayan akhirnya pergi dan hanya menyisakan Leo dan mamanya.

"Ma, mama jangan bercanda deh, masa Leo dititipin disini"

"Ya enggak lah, tujuan mama nitipin kamu biar kamu lebih kenal sama-"

"Wahh kalian udah datang"

Suara bass itu membuat Leo terkejut, sedangkan mamanya langsung berdiri dan memeluk pria itu sebentar, lalu dari gerakan mulut mamanya Leo disuruh buat nyapa.

"Ha-halo" sambil membukuk singkat.

"Oh ini anak kamu"

Mamanya mengangguk semangat, sedangkan pria itu menghampiri Leo dan merangkulnya.

"Kenalin saya Hwang In yeop calon papa kamu"

Leo yang sudah merinding, malah makin merinding dibuatnya "a-apa!"

"Loh park Yoona kamu belum kasih tau?"

Mamanya menggeleng "biar surprise aja"

Leo ingin membantah tapi pria ini terlalu baik dan mamanya sangat bahagia, tapi bagaimana jika kasih sayang mamanya akan berkurang kepadanya dan tiba-tiba pria ini berubah menjadi jahat padanya. Oke memang terkesan drama, tapi apa salahnya kan menduga-duga.

Pria ini alias Calon papa Leo berbincang-bincang sebentar dengan mamanya, Leo sudah mendengus sebal. Sumpah Leo tidak persiapan apapun dan tidak dikasih tau sama sekali perihal calon suami mamanya dan tiba-tiba ia akan tinggal disini selama satu minggu, Leo tidak bisa membayangkan akan secanggung apa nanti. Rasanya Leo pengen nangis.

"Oh ya Leo, anak saya satu sekolah sama kamu loh"

Pria yang masih merangkulnya ini sudah punya anak juga ternyata, Leo tambah takut lagi kalau misalkan anaknya lebih tua dari Leo dan anaknya banyak, terus ngebully Leo.

Ah tidak, Leo yakin dia bisa melawannya.

"Wah namanya siapa om"

"Hwang Yeonjun"

Leo menganggukkan kepalanya saja, toh dia juga tidak tau dia siapa, tapi buat ngehargain topik Leo jadi basa-basi dikit.

"Yeonjun? Wah maaf gak kenal saya om"

"Ayah, Yeonjun pulang~"

Mata Leo membulat. Didepannya, kini ada sesosok orang yang tidak diharapkannya sama sekali dan apa tadi, Yeonjun? Sejak kapan rivalnya ini bernama Yeonjun, batin Leo.

Disisi lain, Yeonjun yang awalnya senyam-senyum pas lihat Leo wajahnya langsung datar.

"Dia bakal jadi saudara aku yah?" Sambil matanya melirik ke arah Leo sebentar.

"Iya, mana lumayan mirip lagi, fiks cocok jadi kakak adek" ucap ayah tak lupa sambil menjentikkan jarinya.

Mama tertawa, sedangkan Yeonjun terkekeh kesannya terpaksa sebenarnya. Leo udah sepet maksimal pokoknya.

Yeonjun menghampiri mama dan membungkukkan badannya sebentar. Leo udah lihat mamanya yang udah salting aja.

"Calon bundanya Yeonjun cantik ya"

Mamanya hanya terkekeh. Sedangkan ayah sudah menghampiri Yeonjun dan memukul main-main kepala anaknya itu. Terjadi berdebatan kecil antara ayah anak itu, dan itu membuat mama hanya bisa tertawa ringan. Leo mah tidak usah ditanya masih sepet wajahnya.

"Tante suka makan apa"

Mama mengkerut kan dahinya heran tapi masih menjawabnya "ice cream, lebih ke coklat sama mint sih"

"Mint? Wah pas banget Yeonjun juga suka mint choco, nanti Yeonjun bawain sambil keliling rumah mungkin"

Leo yang melihatnya sudah mengepalkan tangannya sedari tadi, bagaimana bisa orang ini langsung akrab sama mamanya, kalau saja Leo menceritakan Yeonjun adalah orang yang menyebabkan kakinya terkilir dulu, apakah mamanya akan masih menyukai Yeonjun?

"Sayang banget, Tante mau ke luar kota sebentar lagi, jadi next time aja ya"

Yeonjun mengangguk mengerti.

"Yaudah mama pamit dulu, Yeonjun jagain Leo ya, soalnya agak manja orangnya"

Yeonjun tersenyum dan mengangguk serta menghampiri Leo, kemudian merangkulnya. Leo udah pengen mohon-mohon ke mamanya, cuman malu ada rivalnya disini. Ayah Yeonjun langsung mengantar mama Leo ke depan.

"Bisa manja juga ternyata"

Leo langsung menyikut perut Yeonjun. Dan itu sukses buat Yeonjun meringis.

"Eh Yeonjun kenapa kamu" tanya ayahnya yang baru balik dari depan.

"Gapapa yah cuman mules aja,hehe"

"Yaudah, langsung antar Leo ke kamarnya disebelah kamu, ayah mau mandi"

Yeonjun mengangguk dan melirik sengit calon adiknya itu.






















Brother (Yeonjun&Leo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang