Bagian 01

46.8K 4.9K 824
                                    


Cerita ini hampir keseluruhan aku riset lagi, karena banyaknya plot hole. Ini termasuk new version ya!

°°°
[New Airyn's Story]

Suara tangisan, bahkan teriakan memenuhi rumah sakit Holib. Yah, di sini. Di mana Dina, ibu dari Sonia Natalia. Sejak mendengar kabar anak gadis semata wayangnya mengalami kecelakaan, dengan cepat Dina bergegas pergi menuju ke rumah sakit yang jaraknya lumayan jauh dari lokasi rumahnya. Hingga saat ini ibu dua anak itu berdiri sesegukan menatap pintu UGD. Isakan tangisnya merintih kesedihan membuat siapa saja akan merasa iba melihatnya. Terutama dengan Firman-ayah Sonia-mengelus bahu sang istri niat untuk menenangkannya.

Firman mengusap wajahnya secara kasar saat suara tangisan istrinya itu semakin menjadi-jadi, membuatnya serba bingung untuk mencari segala cara untuk menenangkan Dina. Kepalanya tak tinggal diam untuk tidak menoleh ke samping belakang mencari di mana keberadaan anak laki-lakinya itu.

"Mas, Sonia ... aku gak tega liat dia sekarat," lirih Dina menatap sendu pintu UGD itu dengan tubuh yang kian melemas.

Firman yang sedari tadi mencari keberadaan Sean yang tak kunjung datang menoleh ke samping saat mendengar suara Dina melemah, kedua tangannya tak tinggal diam untuk memapah Dina membawanya untuk duduk di kursi penunggu. "Sayang ... tenangin diri kamu dulu, di dalam ada dokter dan perawat, tenangin diri kamu sayang," tunjuk Firman ke arah pintu UGD. Tampak wajah Firman kalut, pria paruh baya itu mengusap kasar wajahnya, setelah itu mengembuskan napas berat. Dirinya benar-benar pasrah kali ini, ditambah lagi anak laki-lakinya yang tak kunjung datang.

"Gak, Mas! Ini semua salah kamu, ya! Gara-gara kamu gak becus jadi Ayah! Kamu liat, anak kamu di dalam lagi sekarat! Liat, Mas!" Murka Dina sambil mendorong tubuh Firman hingga pria paruh baya itu terpental ke belakang.

Deru napas Dina kembang kempis diikuti dengan kedua matanya yang menajam. Firman hanya bisa mendesah frustasi melihat kondisi Dina saat ini. Bak orang kesetanan Dina menjambak rambut Firman, wanita itu lepas kontrol, emosinya memuncak diambang batas membuat Firman sedikit sulit untuk menghalau kedua tangan istrinya itu yang semakin kuat menjambak rambutnya.

"Din, sadar! Ayo istighfar, bismillah ayo sayang," ucap Firman sambil menahan tangan Dina yang terus saja menjambak rambutnya. Seberusaha mungkin Firman menjauhkan tangan Dina dari wajahnya, sudut bibirnya terangkat saat sebelah tangannya kanannya terlepas bebas dari jangkauan Dina. Dengan cepat Firman membawa istrinya itu ke dalam pelukannya. Tanpa disadarinya, banyak pasang mata mengarah ke arah dirinya, ah ralat-lebih tepatnya keluarga pasien yang berada di rumah sakit Holib ini mengarah pada istrinya.

"Din, sadar Din. Malu dilihatin orang, ayo istighfar," titah Firman berhasil membuat Dina langsung berhenti menjambak rambutnya. Dilihatnya Dina mengusap air matanya. Firman bernapas lega dibuatnya, dengan itu pria paruh baya berumur 45 tahun itu mengelus dadanya.

"Astaghfirullahaladzim ... ayo ikutin," ucap Firman yang langsung mendapatkan cakaran di wajahnya membuatnya langsung membelalakkan matanya melihat Dina semakin buas. Bahkan bila disandingkan dengan buaya jantan akan kalah dengan the power of emak-emak.

"Din, cukup!" bentak Firman mampu membuat Dina langsung terdiam. Tatapan mata Firman menjadi sayu melihat Dina yang langsung diam setelah ia membentaknya. Ada perasaan bersalah, tapi mau gimana lagi? Firman mengembuskan napas berat lalu mendekap erat tubuh istrinya agar Dina tak terlalu takut.

"Tenang sayang, kita berdoa biar Sonia segera sadar dari siumannya," ucap Firman yang langsung diangguki lemah oleh Dina. Istrinya itu lelah setelah berteriak histeris hingga menjambakknya dan jangan dilupakan dirinya dibuat terpental oleh istrinya itu.

AIRYN'S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang