Bagian 11

285 197 161
                                    

“Yang Datang dan Yang Pergi”
 
 
_____
 

Dejun R. Adyatama
Besok pulang bareng aku aja ya, ini aku serius mau deket sama kamu. Dikasih restu sama bunda.

Me
Astaga Dejun, maafin bundaku ya. Kalau ngomong suka gak difilter.

Dejun R. Adyatama
Omongan bunda terlanjur aku masukin hati, sekalian sama anaknya.

Me
Cringe cringe cringe ada sepeda.

Dejun R. Adyatama
Hahahaha besok tungguin aku pokoknya.

Seperti itulah kami membuat janji, besok Dejun akan menjemput saya. Kebetulan tidak ada bimbingan untuk hari jumat. Saya juga tidak memiliki alasan untuk menolak kebaikan hatinya. Bunda bilang, Dejun anak yang baik. Terlebih setelah mereka mengobrol banyak ngalor ngidul begitu istilahnya. Bunda jadi mengetahui fakta bahwa Dejun ini adalah putra dari pelanggan setia kue di toko bunda.
 
Jangan ditanya seperti apa girangnya bunda perihal kedekatan saya dengan Dejun, beliau sibuk menceritakan pada ayah bahwa sekarang saya sudah memiliki teman dekat. Jika kalian pikir ayah akan cuek-cuek saja menanggapi bunda, salah. Bahkan ayah meminta saya untuk mengundang Dejun makan malam. Saya tidak seberani itu untuk mengundangnya, kami juga tidak sedekat itu untuk sekedar makan bersama keluarga, atau belum?
 
Hendery?
Anak itu kembali mendiami saya satu minggu lamanya, katanya marah karena saya merahasiakan Dejun padanya. Harus bagaimana lagi saya menyikapi dirinya. Jadi finalnya saya balik mendiamkannya. Tepat satu minggu setelahnya, dirinya datang sendiri. Meminta maaf pada saya, katanya dia yang salah. Katanya dia yang tidak peka pada keadaan saya satu bulan lalu, katanya dia yang terlalu sibuk dengan Aruna, katanya dia tetap tidak menyukai Dejun. Saya hanya yang iya iya saja. Terserah padanya jika tidak menyukai Dejun, selagi saya menyukainya maka saya anggap kasus selesai.

Iya saya suka Dejun, belum sampai pada tahap menyukai yang seperti itu. Tapi saya nyaman berbicara dengannya, semenjak kami lebih mengenal satu sama lain. Kesan galak dan judes yang menempel padanya entah luntur kemana. Saya lebih menyukai sosok Dejun Radim Adyatama versi sering tersenyum dan tertawa.

 Saya lebih menyukai sosok Dejun Radim Adyatama versi sering tersenyum dan tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Best Friend || Hendery (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang