Bagian 14

264 190 327
                                    

Saya Sayang Dejun

_____

Besok lusa saya dan Bunda akan menghadiri upacara kelulusan Dejun. Sebenarnya undangan diberikan untuk kami sekeluarga, berhubung Ayah akan pergi dinas ke kota Malang sedangkan  kak Jeremy sudah kembali sibuk dengan kuliahnya maka hanya Bunda dan saya yang akan pergi. Dejun bilang tidak masalah, asalkan saya hadir dia merasa bahagia.

"Sekalian kenalan sama Mamaku ya."

Ucapannya beberapa hari lalu masih teringat jelas di kepala. Meskipun hanya melalui sambungan telepon namun suara Dejun masih menimbulkan kegugupan tersendiri sampai sekarang. Ini bukan seperti todongan akan dikenalkan pada calon mertua kan?

Hubungan kami yang belum genap satu bulan ini masih diwarnai dengan kecanggungan yang kentara. Tidak apa-apa, Dejun bilang dia menikmati semua prosesnya. Asalkan dengan saya, dia pasti bahagia.

"Dek, hari ini kamu ambil dress di butik tante Giovanni ya. Bunda gak bisa, ada pesenan mendadak di toko."

"Jam berapa bun?"

"Jam 3 ya. Jangan telat, tantemu itu orang sibuk," titah bunda sembari bersiap dengan motornya.

Bunda sudah memesankan dress yang katanya cocok untuk dikenakan pada acara graduation party. Saya sih tidak ambil pusing karena Bunda sudah take over semua hal yang kiranya memusingkan saya. Saya jadi membayangkan jika jauh dari bunda nantinya. Apakah saya bisa mengatasi semua kebutuhan saya sendiri.

*****

Setelah memastikan seluruh pintu terkunci dengan benar dan mengaktifkan security system, akhirnya saya siap untuk pergi ke butik tante Gio.

Namun baru enam langkah dari teras, saya sudah dikejutkan oleh kedatangan Lucas dan Yangyang di depan gerbang rumah saya. Saya tidak salah lihat kan? Ini mereka berdua sedang apa?

 Saya tidak salah lihat kan? Ini mereka berdua sedang apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Luke? Yangyang? Kalian ngapain ke rumah gue?"

"Geer," kata Lucas kemudian disusul tawa Yangyang yang berisik.

Sejujurnya saya sedikit tidak nyaman dengan nama pemuda bermarga Liu ini. Namanya membuat orang salah paham. Saya tidak tahu, bagaimana Yangyang menjalani kehidupannya dengan nama itu. Yang ke kantin bareng ya? Yang lagi ngapain? Yang udah makan belum? Yang PR lo udah dikerjain kan? Dan beberapa contoh lain yang bermunculan di dalam otak saya setiap melihat anak ini. Padahal namanya memang Yangyang.

"Mau ke Hendery, tapi orangnya di telponin dari tadi gak di jawab. Eh kita malah ngliat lo lagi ngunciin pintu, yaudah kesini dulu kali aja di kasih jus jeruk, hehehe. Pas Hendery bilang kalian tetanggaan, gue gak ngira kalau rumah kalian hadap-hadapan kaya gini. Kalau bang Lucas gak ngasih tahu, gue bakalan shock berat."

Best Friend || Hendery (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang