Part 19

959 115 0
                                    

Rumah sakit.

Taehyung yang terus berlari saat taksi mereka sampai di rumah sakit.

Ia terus berlari bahkan sampai mengambil langkah lebar saat menaiki eskalator.

Dan Kini taehyung terduduk di lantai saat ia mencoba menerobos masuk ke ruangan operasi,  saat sebelumnya ia bertemu dengan jin.

"Kumohon biarkan aku masuk hiks" mohon taehyung tapi tetap saja tak diperbolehkan.

Jin mengangkat tubuh taehyung. "Tenangkan dulu dirimu. Berdoa untuk semua yang terbaik untuk chaeyong"

Taehyung masih terisak.

Namjoon yang baru datang langsung menghampiri mereka.

Jin pun menjelaskan semuanya. Apa yang terjadi dengan chaeyong.

Termasuk saat tubuh chaeyong yang sempat drop parah sampai membuatnya tak sadarkan diri beberapa jam.

Sebelumnya, shin ahjumma sudah mencoba menghubungi taehyung berkali-kali, tapi karna ponselnya yang tak di bawa saat rapat. Jadi taehyung tak tau.

Dan juga karna jin sangat sibuk melayani pasien lain. Jadinya ia terlambat mendengar informasi tersebut.

Dan tentu saja hal itu membuat taehyung mengutuk dirinya yang meninggalkan chaeyong.

Tak lama seorang dokter yang tak lain dalah dokter kandungan chaeyong keluar.

Dokter tersebut mendekat ke arah taehyung.

"Sepertinya istri anda akan melahirkan sekarang. "

Namjoon menatap taehyung yang hanya diam menatap kosong.

"Lakukan saja dok. " ucap namjoon saat melihat taehyung

"Baiklah. Harap mengisi formulir operasi terlebih dahulu" setelah itu

***

"Hyung"

"Ya"

"Apa aku tak bisa masuk? Aku takut " taehyung menatap memohon.

Jin menghembuskan nafasnya. "Tunggu di sini"

Jin berjalan dan berbicara pada perawat yang tak sengaja keluar dari ruang operasi.
Tak lama perawat tersebut masuk kembali ke dalam.
Tak begitu lam, tapi akhirnya perawat tadi kembali datang dan berbicara dengN jin.

Setelah itu jin menghampiri taehyung.

"Ayo" ucap jin.

Taehyung berdiri dan mengikuti perawat tersebut.

Taehyung masuk menyusuri lorong mengikuti kemana perawat itu membawanya.

"Pakai baju nya dulu ya"

Perawat tersebut memberikan seragam scrub atau yang biasa kita tau sebagai seragam yang di pakai saat memasuki ruang operasi.

-

Setelah memakai pakaian lengkap dengan penutup kepala dan masker.

Perawat tersebut membawa taehyung ke dalam sebuah ruangan.

Di dalam ruangan ini sudah terdapat beberapa dokter dan perawat dengan masing-masing tugasnya.

"Silahkan pak" ucap dokter kandungan chaeyong. Taehyung mendekat

"di sini" ucap seorang perawat lagi menuntun taehyung dengan tangannya.

Mata taehyung berembun saat melihat istrinya yang sedang menutup mata dengan sebuah selang besar yang ada di mulutnya.

Ia mendekat dan mencium kening chaeyong. Taehyung juga mendekatkan mulutnya di telinga chaeyong.

"Kita mulai sekarang" ucap salah satu dokter.

'Haii sayang. Kuat ya. Sebentar lagi anak kita lahir. Kau ingin melihatnya kan. Sebentar lagi, Salah satu doamu akan terwujud. Karna itu kau yang kuat. Tak apa-apa kalau kau masih ingin istirahat. Tapi jangan lupa bangun ya. Kita lihat bersama jagoan kita. Aku dan anak kita akan menunggumu. Saranghae' bisik taehyung.

Taehyung lalu kembali mengecup kening chaeyong lama dengan sebuah air mata yang tak sengaja lolos dari matanya.

Tuhan. kuserahkan semuanya padamu.

---------------------------------------------------------
Beberapa hari kemudian...

Taehyung sedang menatap baby boy yang begitu tampan di hadapannya.

"Terimakasih suster" taehyung membawa anak itu kekuar ruangan bayi dalam dekapannya.

"Kita hari ini bertemu eomma lagi ya. " taehyung mengecup anaknya itu.

Shin ahjumma sedang mengikuti taehyung sambil mendorong box bayi di belakang taehyung.

Walaupun anak itu sebebarnya lahir prematur (karna belum cukup umur), tapi anehnya tak ada yang salah dengan anak ini. Anak ini tampak sehat seperti bayi yang lahir pada umumnya. Karna itu, bayi ini tak berada di ruang inkubator.

Sempat berada di ruang inkubator, tapi hanya dua hari. Setelah itu anak bayi itu bisa di bawa ke kamar chaeyong tanpa harus menggunakan inkubator.

Begitu masuk keruangan. Taehyung tersenyum menatap wajah istrinya.

Shin ahjumma menaruh box baby tersebut dan pamit keluar ruangan.

"Selamat pagi sayang" taehyung mengecup kening istrinya. "Coba lihat anak kita. Begitu ku katakan akan mengunjungimu, ia langsung tersenyum. Kayaknya aku sedikit iri karna ia lebih menyukaimu" taehyung duduk di samping ranjang istrinya. Menghadapkan wajah anak mereka ke arah chaeyong.

"Tapi tak apa. Karna aku juga senang dan bahagia jika bersamamu. Jadi aku tak akan iri. "

Taehyung menaruh anak mereka di samping chaeyong.

"Karna itu. Bangun ya. " kata taehyung tersenyum "kau seharusnya tak boleh terlalu lama tidur. Nanti punggungmu pegal"

Baby boy itu diam saja berada di samping tubuh eommanya.

Taehyung menggenggam tangan chaeyong.

"Kau kan ingin melihat anak kita. Kau seharusnya bangun saat mendengar suara tangisannya yang begitu keras. Jangan tidur terus. "

Taehyung menunduk sambil membawa tangan istrinya di wajahnya.

"Aku merindukanmu. Aku rindu mendengar suaramu. Aku ingin bercerita  tapi aku ingin kau memelukku. Aku lagi tak baik-baik saja chae. Kau pernah mengatakan padaku jika kau akan selalu memelukku di saat aku butuh. Dan aku lagi butuh itu sekarang. Aku ingin mendengar suaramu. Aku ingin melihat senyummu. Aku ingin kau mengelus kepalaku. Aku ingin kau bersenandung agar aku bisa tidur nyenyak. "

Tak ada lagi air mata yang dikeluarkan taehyung. Ia sudah lelah menangis.

Sudah seminggi semenjak kelahiran anak mereka. Dan chaeyong belum juga bangun.

Setiap pagi taehyung mengambil anak mereka dari ruangan bayi menuju kamar chaeyong.

Menaruh anak mereka di samping tubuh chaeyong agar anak itu bisa merasakan kehadiran eommanya.

Setiap hari taehyung berdoa dan memohon agar istrinya bisa bangun.

Tuhan. Jika kau ingin mengambilnya. Tidak apa. Aku akan berusaha ikhlas karna aku juga tak tega melihatnya terus tersiksa.
Tapi Tuhan. Sebelum itu terjadi. Aku mohon biarkan dia melihat anaknya. Biarkan aku mengatakan sesuatu. Dan biarkan aku mendengar suaranya. Aku Mohon.

Taehyung mengecup punggung tangan istrinya yang masih setia menutup mata.

***

😢

Please, Don't GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang