part.6

9K 522 9
                                    

"Jadi maksud lo arlan itu?.."

"Iya dia suami ku tapi ya gitu"

"Wahh keterlaluan banget tuh orang,ga ada hati apa?"

Bilqis telah menceritakan semuanya pada Riski dan Bara sebelumnya Aqisya sudah melarang tetapi Bilqis berselisih keras ingin menceritakan fakta ini

"Gue minta maaf atas apa yang gue lakuin kemaren ke lo"

Ujar Riski dengan menunduk tak berani menatap Aqisya seakan dia telah berbuat masalah yang sangat besar

"It's okey aku juga udah maafin sebelum kamu minta maaf"

"Gue juga ki,gue ga tau kalo lo istrinya jadi ya gitu hehehe"

"Gue jugi yii kii, alah ntar juga berulah lagi"

"Kayaknya lo doyan banget ngejek gue"

"Iya emang kenapa hm?"

Bilqis menunjukkan wajah songong nya pada bara yang sedang mengelus dada mengingatkan dirinya bahwa bilqis seorang perempuan

"Udah ga lupain aja anggap angin lalu ga usah di masukan ke hati"

"Baik banget sih"

Sudah terlampau gemas Riski mendongak menatap Aqisya dan mencubit pipi gembul yang Aqisya miliki dengan sangat...

"Udah woyy istri orang itu"

"Sorry sorry gue khilaf"

"Yuk ki kita pulang ga baik disini ada setannya"

Ucap Bilqis lalu menarik tangan Aqisya untuk pergi dari posko

"Jadi lo bilangin gue setan?!"

Bara berteriak ketika Bilqis dan aqisya sudah pergi menjauh dari pandangan mereka

"Kalo emang iya kenapa?wlee"

"Ntar jadian mampus"

Balas kiki dengan nada geram pada sahabatnya yang berada disebelah

"Ga mungkin lah ki"

"Kalo iya?"

"Gue pake kebaya dan nari di tengah kerumunan orang banyak"

"Oke deal"

Sebenarnya Bilqis takut hal itu terjadi tapi dia tak mau di bilang musuh jadi pacar dan memberi janji pada Aqisya,semoga saja hal itu tak terjadi

Makam semakin larut dan Aqisya meminta ijin untuk pulang karna ada seseorang yang harus iya urus

Bilqis tak setuju dengan perkataan sahabatnya itu tapi aqisya menyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja mau tak mau Bilqis mengijinkan aqisya pulang

Jam sudah menunjukkan pukul 1.15 a.m, Aqisya telah sampai pada depan pintu rumah ia takut tuk membuka pintu takut jika arlan sudah pulang dan melakukan hal di luar batas padanya

Pintu terbuka dengan pelan, Aqisya berjalan mengendap-endap masuk kedalam rumah dan menutup pintu dengan sangat pelan

Aqisya POV...

"Jadi pelacur di mana lo?"

Deg...

Suara itu,iya suara itu adalah suara arlan aku berbalik dan menemukan arlan yang sedang bersandar pada meja dengan tangannya dan menatap tajam ke arah ku

"Ng-ga gitu lan tad..."

Plak...

Satu tamparan mendarat pada pipi ku,aku menyentuh pipi ku yang nyeri karna ulah tangan seseorang yang berada di depanku

Arqisy {END}  -REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang