part.4

9K 512 9
                                    

Aqisya POV...

Kurang lebih 45 menit aku menghabis kan waktu untuk bersih-bersih dan mengobati lukaku,aku berbaring di atas kasur dan memejamkan mataku

Bruk...

Apa lagi sih itu? Aku baru saja ingin tidur tapi suara ribut itu mengganggu kenyamanan ku

Aku bergegas turun untuk melihat apa yang terjadi dan ternyata itu...

Itu arlan sedang berciuman dengan wanita yang memakai baju kurang bahan, aku tersentak ketika Arlan mengangkatnya ala bridal style di hadapan ku dan melewati ku begitu saja

Dia pikir aku hanya pajangan? Iya? Sakit sekali melihat lelaki yang sekarang sudah menjadi suaminya sedang berciuman dengan wanita lain 

Aku mengikuti mereka dari belakang dan berhenti di kamar tamu,arlan menidurkan wanita itu dengan sangat pelan dan lembut berbeda dengan apa yang ia lakukan pada ku

Perlahan Arlan membuka bajunya yang memperlihatkan perut sixpack yang ia punya

Istri mana yang tak sakit hati melihat suaminya bercumbu dengan wanita lain di hadapannya secara terang-terangan? TIDAK ADA hanya wanita bodoh yang merelakan suaminya bermain bersama wanita lain

"Akhh pelan-pelan sayang aku tak shhh akan lari"

Sialan desahan itu menghancurkan lamunanku,mata ku perih dan mengeluarkan butiran bening yang amat sangat jarang ku keluarkan dulu.

Tak ingin lebih lama melihat pemandangan itu aku pergi dari sana menuju kamar utama, menangis dengan keras melampiaskan apa yang ku rasakan

Arlan laki-laki yang masuk dalam hidupku sebagai suami tetapi tak pernah memperlakukan ku seperti istrinya sungguh hatiku sakit mengetahui kenyataan ini

seperti hari-hari sebelumnya aku menangis dengan hati yang merasakan sakit, setiap saat aku berfikir apakah pernikahan ini bisa berlanjut atau tidak

aku tertidur dengan mata yang basah dan terhanyut dalam kegelapan yang lebih tenang dibandingkan dengan saat aku terbangun


Byur...

"Bangun bego lo ga sekolah hah?!"

Aku terbangun karna guyuran air yang Arlan siram pada ku,aku melirik jam dan ternyata sudah pukul 7 a.m

Aku bangun dan berjalan ke arah kamar mandi untuk melakukan ritual yang rutin ku lakukan ya apalagi jika bukan mandi

"Lan makan disini apa sekolah?"tanyaku berusaha menurunkan egoku mengingat dia masih memiliki status denganku

laki-laki itu menuruni tangga dengan baju sekolah yang sudah rapi, melihat tampilan pria itu sepertinya pria itu akan langsung berangkat ke sekolah

"Bukan urusan lo"

Lagi dan lagi selalu seperti ini aku bingung status ku sini sebagai apa? Pembantu? pelampiasan? Jujur aku ingin menangis saja

Dia berjalan keluar meninggalkan ku sendirian di rumah ini

"Sabar ki, liat aja dulu apa yang dia mau lakukan abis itu lo yang bertindak"

Ujar ku pada diriku sendiri sekarang aku tak bisa meminta semangat pada siapapun, Dimas? Dia belum tahu jika aku sudah menikah dan bilqis? Pasti dia akan memaki Arlan abis-abisan di depan umum

Mengingat dia adalah satu-satunya sahabat kecil ku yang masih bertahan

"KIKI!!!"

Siapa lagi kalau bukan bilqis yang berteriak nyaring seperti itu? Aku saja pusing dengan suaranya.
tidak terbayang seberapa kuatnya mereka yang mendengar teriakan Bilqis

"Iyaa"

Balas ku dengan nada pelan dan berjalan mendekat padanya

Jleb...

Dia memelukku dengan sangat erat seakan aku akan pergi dari pandangannya

"Kenapa sih qis tumben banget kayak gini?"

"Gue kangen lo nyet"

"Nama gue kiki yaa atau lo mau panggil gue Aqisya biar lebih elit"

"Ga usah sok-sok elit lo. sama-sama saudara monyet ko ga terima"

aku mengeram marah mendengar tuturan kata Bilqis hingga dia melepaskan pelukannya padaku
dan berpura-pura menghapus air matanya. sungguh wanita itu ingin ku pukul rasanya jika dia seperti ini pasti ada maunya

"Temanin gue ke mall ya pulang sekolah gue bosen di rumah"

Nah kan sudah ku duga pasti ada maunya,tapi aku tak bisa ikut mengingat Arlan yang overprotektif pada ku

"Mau yaa plisss"

Ucapnya lagi dengan tangan memohon,aku tak bisa menolak jika sudah seperti ini  mau tak mau aku harus memberanikan diri untuk meminta ijin pada sang monster

"Iya gue ikut tapi ga janji ya?"

"Iya gampang kalo itu mah"

Bilqis menarik ku masuk kedalam lingkungan sekolah, sebenarnya dia tidak tau bahwa aku menikah melain kan berpacaran ya aku mengaku bahwa aku berpacaran dengan Arlan bukan menikah.

jika wanita itu tau mungkin dia akan sangat marah padaku, dia sangat menyayangi ku seperti saudara sendiri

aku tersentuh dengan perhatian yang Bilqis berikan hingga terkadang membuat ku merasakan apa itu arti dari kasih Saya seorang kaka

















Serius lagi ga mood ngetik (:)

Ada yang bisa semangat-in ga(?)?

WARNING!!!

BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡.

Arqisy {END}  -REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang