part.15

12.4K 522 57
                                    

Bilqis berlari dengan air mata yang mengalir dari matanya menelusuri koridor hingga dia sampai pada kelasnya

Bilqis berjalan dengan mengusap air mata yang sedari tadi tak mau berhenti

Tak ada orang di kelas karna jam pulang sidah lewat 25 menit yang lalu ia hanya menunggu jemputan saja

Lama dengan konsentrasinya ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang berada di sampingnya

"Ayok pulang lo mau sama setan disini?"

Bilqis terkejut dengan suara  tiba-tiba itu pun menoleh untuk menemukan siapa dia yang mengeluarkan suara tadi

Ternyata bara yang berdiri di sebelahnya dengan jaket kebanggaan rexvier

"Ngapain sih lo disini?!"
Balas bilqis dengan wajah yang ia naikan

"Maaf kalo gue ada salah jangan marah, jelek jadinya"

Ucap bara kepada Bilqis dengan senyum manis yang terukir di bibirnya

Bara berjongkok lalu menatap wajah Bilqis dari bawah dan terlihat warna merah yang menghiasi wajah Bilqis

"Ya udah kalo ga mau"

Bara berdiri dari jongkoknya lalu berlalu melewati Bilqis yang masih termenung dalam pikirannya

"Bara, ikutt"

Ujar bilqis lalu berlari mengejar bara di depan kelas

"Dasar gengsian"

Sindir bara pada seseorang yang berada disampingnya tak sampai disitu bara mengelus kepala Bilqis dengan gemas dan meletakan tangannya pada pundak Bilqis




Aqisya terbaring di atas kasur rumah sakit dengan mata yang tertutup dan selang infus yang berada di tangan kirinya

"Cepat sembuh"

Ucap arlan di sebelah aqisya yang sedari tadi tak berhenti menangis

Mata sebabnya terus menatap aqisya dan mengelus wajah polos aqisya dengan jari tangannya

"Maaf ya"

Lanjutnya lagi dengan mata yang mengeluarkan air mata

Arlan meminta maaf berulang-ulang kali tapi akhirnya dirinya sendiri yang mengulangi kesalahan

Aqisya merasakan ada jemari yang mengelus kepalanya dengan lembut tangannya

"Enghh"

"Ada yang sakit? Sebentar gue panggil dokter"

Ucap arlan lalu berdiri dari duduknya,belum dua langkah ia pergi sebuah tangan mencegatnya

"Sa-sakit"

Arlan berbalik dan wajahnya berubah menjadi sangat khawatir

"Bentar ya aku panggil dokter"

Ucap arlan lalu mengecup kepala aqisya dengan lembut

Arlan keluar memanggil dokter yang sedang bertugas hingga tak membutuhkan waktu lama untuk aqisya di periksa

"Pasien sudah dalam kondisi normal jadi seterusnya hanya membutuhkan waktu untuk pemulihan"

"Baik dok,terima kasih"

Dokter tersebut pergi meninggalkan ruang rawat aqisya

"Aku minta maaf atas kelakuan aku qi hiks..."

Ucap arlan tepat pada kepala aqisya,arlan menangis dengan sedu sehingga membuat hidungnya lebih merah dari sebelumnya

"Percuma kamu minta maaf ujung-ujungnya di ulangi lagi toh?"

Balas aqisya menatap kearah depan dengan raut wajah yang sulit untuk di artikan

"Iyaa hiks... Aku hiks... Brengsek hiks... Sayanggg maaf hiks..."

Arlan semakin menjadi-jadi menangis dengan keras memperlihatkan hidung serta matanya yang merah

Sedangkan aqisya masih diam menatap arah depan tampa satu kata yang keluar dari mulutnya

"Sayang hiks... Maaf"

Arlan mengambil kepala aqisya untuk menghadapnya lalu mencium dengan lembut kening aqisya dengan lama

Tak sampai disitu arlan melepaskan ciumannya dan menatap aqisya dari dekat

Cup...

Sekali lagi arlan mengecup kening aqisya dengan cepat tapi tetap tak ada sahutan sama sekali dari aqisya

"Sayanggg...."

Rengeknya dengan wajah yang penuh dengan butiran bening di sekitar area pipinya seperti seorang anak yang ingin meminta maaf kepada ibunya

"Hiks.."

Arlan memukul kepalanya dengan keras menggunakan kepalan tangan miliknya

"Maaf hiks..."

Berulang kali arlan meminta maaf dan semakin keras pukulan tangannya pada kepalanya

"Stop kamu ngapain sih!?"

Bentak aqisya pada seorang bayi besar dihadapannya,dengan wajah yang memerah akibat menangis arlan menghentikan pukulannya pada kepalanya

Jleb...

Aqisya menarik kepala arlan pada dirinya memeluk laki-laki itu dengan erat sehingga isak tangisnya sudah mulai mereda

"Jangan di pukul kepalanya"

"Sakit ngga?"

Lanjut aqisya bertanya pada seseorang di dekapannya

"Atitt"

Rengeknya lagi mengelus kepala memberi kode untuk aqisya agar mengelus kepalanya

Aqisya yang melihat itu mengelus dengan kasih sayang kepala arlan yang sudah rileks dari kejadian tadi saat dirinya memukul kepala

"Jangan pergi,balas aja alan pukul aja alan tapi jangan pergi yaa?"

Arlan seperti anak kecil yang merengek sekarang wajahnya di naikan agar melihat raut aqisya lalu do balas anggukan oleh aqisya

"Iyaa,udah ah jangan nangis lagi"

"Iyaaa ga nangis lagii"

Arlan dan aqisya berpelukan dengan posisi arlan setengah berdiri akibat aqisya yang terduduk di atas kasur rumah sakit dan memeluk arlan dengan erat

Arlan cuek jika nanti punggungnya akan sakit yang terpenting sekarang adalah maaf dari aqisya














Suka arlan jadi bayi atau jadi monster?

WARNING-!!!
TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Arqisy {END}  -REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang