part.8

8.9K 525 9
                                    

"Dengan keluarga pasien?"

"Saya temannya dok,apa teman saya baik-baik saja?"

"Asma yang ia derita kumat dan lebih parahnya asma itu sudah berlangsung semalaman"

"Salah satu organ yang dimiliki oleh pasien rusak sehingga ia membutuhkan donor secepatnya"

"Pasien masih pingsan karna kekurangan oksigen di sekitar tubuhnya dan terdapat luka lebam"

"Apa ada sesuatu yang terjadi pada pasien?"

"Saya tidak tahu dok,saya menemukannya di dalam rumah dengan kondisi seperti itu"

BOHONG Riski tau siapa penyebab luka lebam yang berada di tubuh aqisya tapi ia hanya tak ingin mengungkapkannya

"Baiklah saya tinggal dulu,permisi"

"Terimakasih dok"

Riski masuk ke dalam ruang inap aqisya dengan pelan lalu berjalan perlahan menuju brangkas aqisya

"Cepat sembuh ki,jangan sakit terus gue ga kuat"

Riski duduk pada bangku di sebelah brangkas aqisya lalu menggenggam erat lengan aqisya

"Hey,gue kangen,gue kangen lo marahin,gue kangen lo hukum,semuanya ki tapi apa? Lo malah kayak gini"

Riski menjadi lelaki lemah di depan aqisya hanya aqisya yang dapat membuatnya seperti ini tak ada gadis lain

"Gue ga mau kehilangan lo ki,cukup bunda dan ayah aja lo jangan hiks..."

"Cepat sembuh gue sayang lo"

Cup...

Riski mencium dengan lembut kening Aqisya sebelum ia meninggalkan ruangan ini

"Lan aku masih kangen kamu loh"

Ucap meldy menyentuh lengan arlan dengan nada manja yang sengaja di buat-buat

"Ck. Lo bisa diam?"

Balas Arlan arlan yang sedang duduk di sofa apart miliknya

"Ishh kita baru ngelaku..."

"Ribut lo"

Setelah perkataan itu Arlan pergi dari sana menyambar jaket dan kunci motornya

"Loh Arlan aku gimana?"

Arlan tak menghiraukan itu dan pergi dari sana secepat kilat untuk sampai pada rumahnya

Jantungnya berdetak dengan cepat memikirkan seseorang yang sedang bersarang pada pikirannya

"Ki,jawab telpon gue"

Arlan terus menelpon Aqisya tapi tak ada sambungan dari sang lawan

"Damn it"

Arlan melempar ponselnya dan melajukan mobil miliknya dengan kecepatan di atas rata-rata

"Jangan buat gue khawatir ki"

"Ki lo di dalam?"

"Kiki?"

Tak ada sahutan dari dalam,arlan berlari menuju WC lantai bawah dan tak menemui aqisya didalamnya

"Akhh..... Lo dimana ki?!"

Prang...

Suara pecahan kaca dimana-mana akibat ulah Arlan yang memukul benda yang berada di dekatnya

Pikiran Arlan bercampur atas rasa khawatir pada Aqisya, Arlan takut akan kehilangan seseorang yang telah masuk dalam hidupnya

Aqisya wanita sabar yang berhasil masuk sedalam mungkin pada hatinya

"Apa lo jadi pelacur sesuai dengan apa yang gue katakan beberapa hari lalu?"

"Hahaha berapa sih hah berapa harga diri lo"

"Emang ya isi otak lo itu cuman uang,uang dan uang"

"Gue benci lo aqisya"

"Dan gue janji bakal kasih lo hukuman setelah lo pulang gue janji Aqisya, gue janji"

ucap laki-laki itu tidak karuan karena di selimuti oleh amarah hingga tidak memperdulikan siapa yang salah sebenarnya

laki-laki itu khawatir pada wanitanya tapi karena tertutupi ego yang tinggi tidak ada lagi rasa belas kasih pada dirinya














Part terpendek di cerita ini,ga bisa up untuk sementara waktu tapi janji deh bakal doubel update

Cieee yang mau end, bakal ada banyak scene ke-uwuan pada cerita sabar yaa

Jangan pernah bosen baca cerita aku

WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Arqisy {END}  -REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang