part.14

11.3K 481 14
                                    

Aqisya datang ke area belakang sekolah seperti yang arlan bilang padanya tadi

Aqisya mencari seseorang di sana tapi tak menemukan siapapun di sana,apa arlan membohonginya?

"Balik badan lo"

Suara itu berada tepat di belakang aqisya hanya ada dua pilihan berbalik untuk mendapatkan luka atau kembali dengan keadaan mayat.

Aqisya perlahan membalikan tubuhnya ke arah suara tadi

"Aww"

Kepala aqisya terbentur pada dada bidang arlan tubuh arlan yang atletis membuat kepala aqisya sera di hantam oleh benda keras

"Awww arlan sakit"

Aqisya mengadu saat arlan mulai menarik rambutnya dengan keras

"Gue udah bilang jangan pernah dekati laki-laki manapun selain gue apa lo paham?"

Tarikan di rambut aqisya semakin kuat hingga terasa beberapa helai mulai rontok akibat tarikan yang arlan lakukan padanya

"Ar-lan sa-kit hiks..."

Plak...

Arlan melepaskan cengkeramannya lalu menampar aqisya dengan keras membuat pipi mulus aqisya menjadi merah

"Gue ga peduli!"

Arlan menyeret aqisya ke arah gudang sekolah dengan tak memiliki perasaan

Kepala aqisya serta pipinya terasa sangat sakit dan sekarang arlan malah menariknya menuju gudang sekolah

Aqisya hanya pasrah menerima ini semua dia juga tak memiliki semangat untuk hidup apalagi merasa baik-baik saja

Bruk...

Arlan melempar aqisya pada kursi di sana dan melepaskan ikat pinggang miliknya

"Lan hiks... A-aku min-ta hiks.. maaf"

Aqisya berujar dengan lemah dan air mata yang selalu mengalir membasahi pipinya

Krek...

Arlan mengikat ikat pinggang itu pada tangan aqisya sangat erat sehingga aqisya tak bisa di buat bergerak atau pergelangannya akan sakit

"Jangan bergerak atau dia akane menyakiti mu"

Bisik arlan pada telinga aqisya yang membuat sang empu merinding tak dapat melakukan apapun

Arlan melepaskan ikat pinggang aqisya dengan kasar yang membuat tubuh aqisya hilang keseimbangan dan jatuh tengkurap pada lantai gudang

"Lo harus gue kasih hukuman"

Arlan merobek seragam sekolah milik aqisya dengan tangannya lalu berdiri mengambil ikat pinggang yang ia ambil dari aqisya tadi

"Hik... Arlan ja-ngan hiks..."

Ctar...

Ctar...

Arlan menggunakan ikat pinggang berbahan kulit itu untuk memecut punggung aqisya

Tubuh aqisya yang tak terlapisi oleh apapun mendapat kekerasan seperti membuatnya ingin pingsan saat itu juga

Ctar...

Ctar...

"Lan sa-kit la-lan"

Aqisya menangis menahan rasa yang sangat sakit pada punggungnya tak ada yang bisa ia lakukan sekarang kecuali memohon pada arlan agar penderitaan ini cepat selesai

"Sakit?"

"I-iya"

Ctar...

Satu cambukan itu sangat terasa sakit pada punggungnya terasa perih dan sakit dengan bersamaan aqisya menangis lagi tampa ia pinta

Crek...

Arlan menginjak kaki aqisya dengan tak berperikemanusiaan
Berat tubuh arlan jauh lebih besar dari aqisya jadi tak terbayang rasa sakit yang aqisya dapat hari ini

Aqisya hilang kesadaran dengan darah yang mengalir dari tubuhnya

Tak ada isak tangis dan permohonan dari aqisya membuat arlan berhenti dengan aktivitas yang ia kerjakan lalu mengecek keadaan aqisya

"Ahh sial!"

"Qi,bangun"

Arlan menepuk pipi aqisya dengan lembut tapi tak ada sahutan dari seseorang di hadapannya

Tak perlu berfikir panjang arlan membungkus tubuh aqisya dengan jaket kebanggaan rexvier lalu menggendongnya dengan perlahan

Ini sudah masuk jam pelajaran jadi maklum saja jika koridor sepi dan kelas penuh akan guru

Arlan berjalan membawa aqisya di tangannya menuju parkiran dan meletakkan aqisya dengan pelan pada kursi penumpang depan

Mobil yang ia dapat adalah milik salah satu anggota rexvier yang ia pinjam pada saat istirahat tadi,tak banyak bertanya sang pemilik mobil memberinya
Ketiban nyawanya melayang pada saat itu

Gerbang terbuka tampa ia pinta jadi mudah saja jika arlan selalu bolos pada jam pelajaran

"Bertahan qi,gue bakal bawa lo kerumah"

Barqis
(Bara Bilqis)

"Qis"

Panggil bara pada bilqis yang sedang duduk manis di tongkrongan geng rexvier,warung mang asep

"Apa?"

Bilqis hanya cuek dan tetap memperhatikan

"Jutek amat mbaknya lagi pms yaa?

"Kalo iya kenapa?!"

Bilqis di buat geram oleh tingkah laki-laki di hadapannya semakin hari semakin menyebalkan

"Makin gemesss tau ngga?"

Sedangkan bara dibuat menderita atas perbuatan bilqis padanya

Bara mencubit pipi bilqis dengan keras sehingga tanda merah menempel pada pipinya

"Sakit hiks... Lo itu ga punya perasaan ya emang"

Bilqis menangis dan bara seketika melepaskan cubitannya pada pipi bilqis, padahal niatnya hanya ingin memperbaiki keadaan bukan memperburuk

"Sorry gue..."

"Tau ah"

Hari ini adalah hari pertama datang bulan bilqis jadi maklum jika dia baperan dan sensitif, jujur ini bukan yang ia mau tapi ada maksud tersendiri yang harus ia kubur baik-baik

Bilqis berdiri dari duduknya lalu berlari sekuat yang ia bisa menjauh dari tempat yang bara duduki

"Padahal niat gue baik"

"Udahlah bilqis lagi pms jadi ga usah dipikirin"

Rafa mengerti raut wajah bara dan menenangkannya menggunakan kata-kata tadi mungkin bisa membuat bara lebih membaik

"Iya juga"









Hyy guyss, kangen ngga?

Cerita 'barqis' aku ambil dari kisah nyata kalau mau buat cerita mereka takut populer dan di baca sama pemeran asli

WARNING!!!

BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Arqisy {END}  -REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang