Seminggu berlalu..."Makasih pak"
Aqisya keluar dari taxi yang ia tumpangi tadi, aqisya sudah semakin membaik atas riski
Mengingat dialah yang mendonorkan paru-parunya untuk aqisya
Flash back on...
"Siapa yang bawa saya ke sini dok?"
"Anak laki-laki ganteng,tinggi, kulitnya kuning Langsat"
"Em.... Nama dia?"
"Ris aduh siapa ya ris... Risja?
"Riski?"
"Nah iya riski,dia juga loh yang Mendonorkan salah satu organnya untuk kamu... Ehhh"
"Maksud dokter?"
Aqisya bangun dari tidurnya dan menatap penuh tanya pada seorang dokter yang berada di hadapannya
"Ahh itu...."
"Jelasin ke saya dok, semuanya"
"Dia ngasih tau saya supaya ga kasih tau kamu"
"Saya mohon dok saya harus tau"
"Oke saya jelaskan pada kamu tapi saya mohon kamu jangan kaget dan terpuruk ya?"
"Jelaskan semuanya terlebih dahulu dok"
"Organ yang kamu miliki rusak sebab asma dan maag yang kamu derita terlalu sering kumat"
"Saya sudah bilang padanya untuk mencari pendonor tapi dia sendiri yang ingin menjadi pendonor untuk kamu"
"Dia memberi tahu saya untuk tidak memberi tahu kamu tapi sudah terjadi dan saya minta maaf telah merahasiakan ini semua"
Aqisya memegang dadanya yang sesak akibat fakta yang ia terima sekarang, dokter bilang bahwa riski menjadi pendonor nya?
Tapi untuk apa? aqisya meneteskan air matanya dengan deras mengetahui hal itu hatinya sakit mendengar pernyataan ini
"Jadi riski dimana dok?"
"Riski telah tiada setelah mendonorkan organnya"
Deg...
"Ng-ngga dokter bohong kan?"
"BILANG KE SAYA KALO DOKTER BOHONG!?"
aqisya lepas kendali sehingga berteriak pada dokter,air matanya semakin banyak keluar dan dadanya semakin sesak
"Shh... Akhh..."
Aqisya mengadu kesakitan dengan memegang dadanya
"Tenangkan dirimu, ada organ baru dalam tubuhmu sehingga dia butuh waktu untuk beradaptasi"
"Hiks.. jawab saya dok, dokter bohong kan?"
"Saya tidak mungkin berbohong atas kondisi pasien saya,dia tiada bukan hanya karna"
"Mendonorkan organnya melainkan pasien juga mengalami penyakit jantung yang sudah sangat parah"
Aqisya menangis tampa suara lagi dan lagi kenyataan telah memukul dirinya dengan senjata tak berbentuk
"Pasien juga menitipkan surat ini untuk kamu"
Dokter tersebut memberikan selembar kertas pada aqisya yang diduga adalah surat pemberian riski
"Kalo begitu saya permisi,jaga kondisi mu karna itu akan mempengaruhi proses penyembuhan mu"
Dokter tersebut meninggalkan ruangan aqisya, aqisya masih menangis dan menatap surat tersebut
"Riski emang udah ga ada?"
Aqisya mulai membuka kertas tersebut,banyak rangkaian kata-kata yang sudah di susun menjadi suatu kalimat
~. Dear dira
Hahaha kaget ya aku manggil kamu dira?
Iya dira,dira kecilnya iki
Mungkin kalo kamu sudah membaca surat ini aku udah ga ada
Aku punya penyakit jantung dir,kata dokter umur aku ga akan lama jadi aku mendonorkan organ aku buat kamu
Aku ga ada bukan karna kamu,ingat itu.
Aku sayang sama kamu dir udah dari lama tapi sayangnya aku pergi ninggalin kamu sendirian disini
Aku kembali kesini buat kamu tapi kamu udah jadi milik orang lain.
Aku ga sedih karna kamu bukan buat aku,tapi sedih karna ga bisa nemenin kamu dan jaga kamu lagi dir
Kita ga akan bisa menyatu sampai kapanpun bukan lagi semesta dan isinya melainkan pencipta kita dira
Kamu dengan tasbih kamu sedangkan aku dengan kalung aku
Jangan nangis terus ga baik hehehe
Jangan lupa makan kalo emang ga mau nyemil makanan yang berat aja
Aku udah tenang di sini jangan pernah mikirin aku lagi
Jadi istri yang baik ya buat arlan,dia baik kok cuman gensinya lebih besar aja
Aku tetap sayang kamu walaupun kita udah berbeda alam
From:iki ganteng sejagat raya
For:dira cantiknya iki
See you in the next life."Hiks.... Iki kenapa kamu ga jujur?!"
"Dira kangen sama kamu tapi kenapa pada saat kita bertemu"
"Hiks... Malah perpisahan bukan pertemuan?!"
"Jawab iki, jawab?!!"
Flash back off...
Aqisya berjalan mendekat ke arah pintu rumah yang sudah seminggu ia tinggali
"Ass...
"Bagus, kenapa ga pulang sekalian?"
"Ar,aku bi-bisa je..."
"Jelasin apa lagi hah?!"
Arlan menyeret aqisya dengan sangat keras menuju lantai atas dimana kamar mereka berdua ralat hanya kamar Arlan sebab aqisya tidur di lantai
"Hiks... Sakit ar"
Bruk...
"Lo akan dapat hukuman dari gue"
Arlan membuka kancing bajunya dan melemparkannya ke sembarang arah lalu mendekati aqisya dengan perlahan
"Ka-kamu mau nga-ngapai"
"Surprise"
Dan hari itu adalah hari dimana mahkotanya di rebut dengan paksa oleh seseorang yang telah menyiksanya selama ini
Aqisya hanya bisa menangis atas apa yang arlan lakukan padanya.
WARNING!!!
TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA
SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Arqisy {END} -REVISI
Teen Fiction[FOLOW SEBELUM MEMBACA!!!] (KARYA INI HANYA KARANGAN SEMATA.) bagaimana nasib aqisya yang akan di jodohkan dengan ketua geng rexvier serta berandalan yang sering ia hukum setiap harinya? arlan adalah seseorang yang kejam serta posesif pada aqisya ta...