part.11

10.5K 538 10
                                    

"tumben tuh anak ga ada"

Ucap arlan ketika dirinya sudah sampai pada rumahnya,tak ada seseorang di sana hanya ada dia

"Woyy ada orang?!"

Teriak arlan menggema ke seluruh penjuru rumah tapi tetap tak ada sahutan

Arlan pov...

Gue berjalan menuju atas tapi ga menemukan siapa pun di sana kosong tak ada penghuni di lantai atas

Drttt....

Ponsel gue bunyi dan tertera nama papa di sana gue bingung apa dia laporin semuanya ke papa?tapi ga mungkin karna yang gue tau aqisya bukan tipe orang yang suka ngadu kalo ada masalah

"KAMU DIMANA ARLAN?!!"

Teriakan papa terdengar jelas di kuping gue ntah kenapa gue merasa bakal ada yang terjadi setelah ini tapi gue ga tau apa itu

"Di rumah"

"Tunggu papa sama mana kesana jangan kemana-mana!"

"Hm"

Tut...

dengan cuek gue mematikan sambungan telepon tersebut lalu berjalan menuju dapur untuk mencari makanan

"Tumben tuh anak ga masak"

Gue pergi dan meneguk salah satu minuman keras yang ku simpan di kulkas

Hanya ada minuman dan bahan makanan tak ada yang lain gue ga bisa masak tapi cacing di dalam perut gue sudah meronta-ronta

Ding dong...

Author POV...

Arlan berdoa agar mamanya membawakan makanan dan suara pintu pun terdengar dengan cepat arlan berlalu menuju arah pintu

"Ma ba..."

Bugh...

Satu Bogeman mentah mendarat tepat pada pipi sebelah kanan arlan,bogeman itu sangat keras yang membuat dirinya terhuyung ke samping

"Maksud papa apa?!"

Arlan berdiri dengan susah payah sambil memegang pipi kanannya dan sudut bibir yang mengeluarkan darah

"MASIH NANYA KAMU?!"

"PAPA NIKAHIN KAMU BUAT JADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK BUKAN MALAH LEBIH BURUK SEPERTI INI!!"

Terlihat sangat jelas bahwa papa arlan sangat marah sedangkan mamanya hanya diam menatap putra tunggalnya yang sangat menjengkelkan baginya

"Salah sendiri kenapa papa nikahi arlan"

Ucap arlan dengan lantang seakan-akan menantang papanya untuk bertarung,dalam segi bela diri memang arlan yang lebih kuat tapi jika papa arlan sedang marah maka kekuatannya 3× lipat kekuatan arlan

Bugh...

Bugh...

Bugh...

"Saya menyesal telah menikah kan kami dengannya"

Bugh...

"Bahkan kamu sebagai suaminya tak tahu jika istri mu sedang berduka akibat kepergian bundanya"

Deg...

Apa bunda aqisya meninggal? Arlan sempat membuka ponsel miliknya dan tertera beberapa notif panggilan dari aqisya dirinya hanya mengira bahwa aqisya hanya ingin mengetahui di mana dirinya

Tapi ternyata aqisya menghubungi dirinya untuk memberikan informasi atas kepergian bundanya

"Bun-bunda aqisya meninggal?"

Tanya arlan pada kedua orang di hadapan hanya ada tatapan kebencian yang mereka berikan dan arlan tahu itu

Plak...

Bukan papanya yang menampar tetapi mamanya, seseorang yang selalu sabar dan baik padanya tiba-tiba menamparnya dengan keras serta air mata yang terus mengalir membasahi pipi itu

Arlan terdiam seketika saat dirinya mendapatkan tamparan itu arkan menatap sang mana lalu mendapati air mata yang terus mengalir

Arlan ingin menghapus air mata itu tapi belum sempat dirinya menyentuh pipi itu mamanya lebih dulu mengehepaskan tangan arlan

"M-ma?"

"Jangan panggil aku mamamu aku hanya memiliki satu putri dan bukan putra"

Mamanya berdiri lalu menarik tangan sang suami untuk pergi dari sana tapi belum sempat mamanya melangkah lebih jauh mamanya berhenti tampa menoleh ke arah belakang

"Semua aset kamu akan disita oleh suami ku dan sebelum sore hari kau sudah harus pergi dari sini tampa membawa apapun"

Setelah berkata demikian mana arlan pergi dari sana dengan sang suami sedangkan arlan masih mencerna baik-baik perkataan mamanya

5.55 p.m.

Arlan berjalan du pinggir trotoar sepi dengan kaos oblong yang ia kenakan

Arlan tak tahu harus kemana  jika meminta bantuan bara arlan yakin bahwa bara pasti sedang kena marah oleh sang papa karna ikut ke club bersamanya tadi malam

Hari semakin gelap tapi arlan belum menemukan tempat untuk dirinya beristirahat

"Ahh sial emang udah ga punya duit laper lagi"

Sepertinya maag yang ia derita kumat lambungnya terasa perih dan munusuk arlan berjongkok di tepi jalan

"Kenapa harus kumat disini sih?"

Arlan terus meronta kesakitan tak ada seseorang di sana, pandangannya mengabur tapi dirinya melihat dengan jelas ada seseorang yang berlari ke arahnya,belum sempat ia melihat siapa dia pandangannya sidah hitam dan dirinya terjatuh pingsan











Siapa hayoo?

Kepo yaaa

Oke harap bersabar dan sepertinya aku sudah updet 2× hari ini

Ohh iya mau ngasih tau kalo aku update ga nentu tapi tenang aja cerita AQISYA pasti bakalan ending

WARNING!!!

TERDAPAT BANYAK TYPO DAN SALAH PENEMPATAN DALAM CERITA

SALAM MANIS BUAT KALIAN●♡

Arqisy {END}  -REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang