Bagian Pertama ; #1

11 3 1
                                    


dear kamu,
ingin bertemu masih ada
ingin memeluk masih ada
sayang kini tak bisa
kau telah memilihnya
 

  
Sambil mendengarkan lantunan suara dari headset yang di pakai nya, rangan mungil itu bergerak menulis kan kata kata yang sama persis dengan lagu tersebut termasuk perasaan nya saat ini.

"kil" panggil rubby menepuk pelan pundak sahabat nya itu.

"hemm" dehem nya sebagai jawaban

"lo tu ya jamkos di buat ngegalau, udah ih" gerutu rubby jenuh melihat sahabat nya yang sedang di landa kegalauan parah.

Galau? iya itu yang lagi di rasakan gadis itu. Seminggu yang lalu hubungan percintaan gadis itu kandas di tengah jalan, karna sang pacar bermain api di belakang nya.
Sesak? Jelas, ingin marah? pasti, tapi yang ia lakukan hanya merutuki kebodohan nya karna sudah terlalu percaya dengan semua ucapan sang kekasih yang sekarang menjabat sebagai mantan dengan semua kata kata manis nya.

Mendengus pelan, memikiran itu semua, tiba tiba terdengar suara yang begitu familiar sontak membuat seisi kelas menoleh.

"RESYAKILA ADHIWIJAYA" panggil seseorang pemuda itu dengan penuh penekanan, meraih tangan mungil itu hendak keluar.

"Lepasin bas, kita udh selesai!" tepis kila menepis kasar tangan itu.

"Aku bisa jelasin kil, ga semua yang kamu liat itu kebenaranya" tungkas Bastian mencoba membela diri.

"Stop bas okey, gue sekarang emang belum bisa sepenuh nya lupa sama lo, tapi gue selalu inget perbuataan lo sama nada. lo tau kan bas nada sahabat gue dari kecil? dan apa yang lo lakuin ke gue? lo hebat bas bikin gue sehancur hancur nya, lo hebat bikin gue percaya sama semua omongan bullshit lo, makasih banget gua minta lo jangan pernah ganggu hidup gua lagi" dengan nada begetar kila segera menyandang tas nya dan keluar kelas bermaksud bolos, untuk pulang kerumah.

***
RESYAKILA ADHIWIJAYA

Gadis yang kerap disapa kila itu memejamkan mata nya sejenak, berniat untuk beristrirahat.

"kil mama masuk ya" ucap sang mama masuk kedalam kamar kila, melihat kondisi anak semata wayang nya itu.

"mama" buru buru menghapus air mata nya yang sempat menetes

"loh anak mama yang cantik ini kok nangis kenapa sayang?" tanya sang mama sambil mengelus puncuk kepala kila lembut

"hiks maaa kila putus sama bastian" cukup sudah pertahanan kila dia memeluk mama nya itu meluapkan kesedihan yang beberapa hari ini di tahan nya.

Dewi Adhiwijaya, istri dari pengusaha ternama bernama Eric Adhiwijaya itu pun mengelus punggung putri kesayanganya itu dan melonggarkan pelukan nya, menatap sendu ke arah sang putri.

"kila sayang dengerin mama, kehilangan bukan akhir dari segalanya siapa tau kehilangan itu bisa mendatangkan sesuatu yang lebih baik" mengusap air mata putri nya sambil tersenyum lembut

Kila yang mendengar itu hanya mengangguk dan berangsur memeluk mama nya lagi.

Dewi yang melihat tingkah manja putri nya ini hanya menggelengkan kepala nya tersenyum.

"Nanti malem kamu siap siap ya kil, papa bilang mau ngajak kita ke suatu pertemuan sahabat papa" ucap dewi sambil mengelus rambut panjang anak gadis nya itu.

JODOH UTUSAN PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang