...Happy reading guys...
Cantik, kecil, imut Tasya namaku. Aku berjalan menuju taman sekolahku dengan digenggamkan mp3 dan headset kemudiam aku duduk di bangku taman. Aku terus mendengarkan lagu tersebut dengan gelengan kepala dan hentakan kakiku hingga aku tak sadar aku tidak mendengar orang memanggilku.
“Tasya” ucap cowok yang menghampiriku. “Iya” jawabku dengan terkejut melihatnya. “Daniel. Kenapa?” ucapku.
“Ya gak papa tumben banget dengerin musik kan kamu gak suka musik” kata Daniel. “Lah kenapa? Gak papa kan dengerin musik jadi hobi baru aku” ucapku. Bel berbunyi Aku dan Daniel bergegas menuju kelas.
Daniel adalah sahabat aku sejak kecil. Rumah kami tidak jauh dari kompleks. Kami sering bermain bersama, belajar dan bahkan makan juga bareng. Hobiku menulis dan membaca novel, ya taulah kalo hobinya menulis pastinya ingin jadi penulis. Setiap ada waktu luang aku menulis. Selalu aku bawa buku catatan menulisku.
Mendengarkan musik adalah salah satu hobi baru aku, entah kenapa kini aku suka mendengarkan musik sejak kakakku ikut les vokal. Suatu ketika kakakku Alex's bryen wijaya mengajakku ke sebuah studio dimana tempat ia les vokal.
“Dek, ikut les vokal di sini ya” ucap kakakku.
“Lah. Aku kan gak bisa nyanyi kak” jawabku. “Justru itu tempat les vokal kan untuk belajar nyanyi” kata kak Alex's. Saat itulah aku les vokal setiap hari. Lama kelamaan aku makin menyukai bernyanyi. Musik itu indah, hidup tanpa musik, dunia ini mungkin akan garing.
Hari senin adalah hari paling tidak aku senangi karena upacara. Seperti biasa aku dan Daniel berangkat ke sekolah bersama menaiki sepeda montor. “Tasya ayo masuk” ucap Daniel. “Ayok” jawabku.
“Oh iya Daniel aku ikut les vokal loh” ucapku sambil berjalan menuju kelas.
“Yang bener? Gak salah nih? Yang dulunya benci banget sama musik” kata Daniel.
“Itu kan dulu Daniel” jawabku
“Tapi masih suka nulis kan? Tanya Daniel
“Iya dong Daniel itu kan hobi tetapku” ucapku
Ibu Alissa adalah guru Bahasa Indonesia memberikan tugas untuk mengarang sebuah cerpen. Cerpen yang paling bagus akan ikut lomba cerpen se-Kabupaten. Aku senang sekali aku berharapa aku yang ikut lomba itu. Bel berbunyi “KRING…!” aku segera pulang untuk menulis cerpen. Sesampai di rumah aku menulis terus menulis hingga aku lupa untuk les vokal.
“Tasya kamu gak les vokal hari ini?” tanya kak Alex's. “Yah kak aku lagi nulis cerpen ada tugas, libur dulu ya kali ini” jawabku.
“Ya sudahlah” ucapnya.
Satu minggu berlalu, aku harus mengumpulkan hasil cerpen. Seketika aku menyiapkan buku, cerpen hasil karanganku basah dan tulisannya tidak terlihat akibat hujan kemarin. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan tapi aku akan tetap berangkat ke sekolah.
Daniel memanggilku dari luar pagas rumahku. “Tasya ayo berangkat” ucapnya. “Iya sa tunggu bentar” jawabku dari dalam rumah. Aku langsung ke luar dan berangkat ke sekolah bersama Daniel. “Oh iya Tasya udah kan tugas cerpennya?” Tanya Daniel
Aku hanya terdiam memikirkan hasil cerpenku yang basah.
Woy Tasya. Sudah kan?” ucap Daniel. “Eee itu Daniel hasil cerpenku basah” kataku.“Hah? Kok bisa sih Tasya? Terus gimama sekarang kan terakhir dikumpulin” ucap Daniel.
“Udahlah Daniel gak papa, mau gimana lagi” kataku.
“Gak, gak kamu ngumpulin hasil cerpenku aja ganti namaku jadi namamu” ucapnya sambil menyerahkan cerpennya.
“Udahlah Daniel gak papa kok” ucapku.
Teman-teman di kelas mengumpulkan hasil cerpennya terkecuali aku. Aku sudah berlapang dada untuk itu. Aku tidak mengumpulkan hasil cerpen, akhirnya bukan aku juga yang ikut lomba cerpen itu. Sepulang sekolah aku langsung les vokal bersama kak Alex's. Di studio akan diadakan Lomba Nyanyi dan yang menang akan diikutkan lomba di Jakarta. Semua ikut lomba nyanyi itu termasuk aku dan kakakku.
“Pastinya Kak Alex's yang menang deh” ucapku.
“Dan pastinya juga kamu yang menang” ucap kak Alex's.“Masa? Suara aku kan gak bagus” jawabku
“Kata siapa, suara adek bagus kok Tasya” kata salah satu temen les vokal.
Lomba tersebut sudah terlaksana. Aku sudah mengikuti lomba nyanyi tinggal menunggu pengumuman. Saat yang lain menunggu pengumuman, aku hanya duduk santai, main hp dan dengerin musik dengan headset. Dan ketika kakakku mengejutkanku.
“Tasya” ucap kak Alex's dengan wajah bahagia.
“Ada apa kak?” jawabku sambil melepaskan headset dan semua pandangan tertuju kepadaku.
“Kamu menang lomba nyanyi” ucap kak Alex's
“Ah masa, kak Alxe's becanda ih” ucapku
“Dipersilahkan kepada anada Anastasya saputri safira untuk maju ke atas panggung” ucap salah satu host acara.
“Hah? Ini beneran? Gak mimpi?” ucapku sambil menepuk pipiku.
Aku langsung maju ke depan dan mendapat penghargaan, ternyata kak Alxe's juga menang lomba nyanyi. Aku seneng banget gak nyangka aku bisa menang dan ikut lomba nyanyi di Jakarta. Dari situlah aku suka menyanyi suka musik. Dari kota ke kota aku ikut lomba nyanyi. Dari kampung pun aku juga ikut lomba nyanyi. Dengan itu, aku tidak melupakan cita-citaku menjadi penulis. Diwaktu luang aku masih menulis sebuah cerita.
Minggu, 30 Mei 2021
𝐉𝐮𝐝𝐮𝐥:𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐚𝐦
𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫:𝐲𝐮𝐧𝐢 𝐄𝐫𝐦𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai dalam diam [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]
Teen Fiction[𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓] 𝐀𝐧𝐚𝐬𝐭𝐚𝐬𝐲𝐢𝐚 𝐬𝐚𝐩𝐮𝐭𝐫𝐢 𝐬𝐚𝐟𝐢𝐫𝐚 𝐬𝐨𝐬𝐨𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐦𝐚𝐡 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭, 𝐬𝐢𝐟𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐛𝐮𝐧𝐲𝐚. 𝐃𝐚𝐧𝐢𝐞𝐥 𝐛𝐫𝐳𝐞𝐧 𝐬𝐚𝐩𝐮𝐭𝐫𝐚 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐜𝐮...