@jyongnominie
07.36
Jeno terbangun setelah tidak sengaja ikut terlelap bersama si manis yang sekarang masih ada di dekapannya.
Kkakkung
Notif chat Jeno berbunyi.
--*--
Dad
|Jeno
|Ke perusahaan Dad skrg--*--
Membaca notifikasi yang masuk membuat Jeno memutar bola matanya malas. Kemudian ia mengecup kening Jaemin yang masih terlelap sekilas lalu beranjak dari tempat tidur untuk bersiap diri.
Setelah bersiap diri, Jeno turun ke lantai bawah, ia berniat kembali menemani Jaemin setelah pulang dari perusahaan.
"Jeno? Mau pulang?" tanya Bunda Winwin yang kebetulan sedang memasak sarapan didapur.
"Enggak kok bun, Jeno tiba2 dipanggil Daddy ke perusahaan. Jadi Jeno ijin pergi sebentar" jawab Jeno sopan.
"Oh hati2 ya nak! Oh ya tumben kemarin Nana mau nurut minum obatnya Jen?" tanya Winwin lagi.
"Harus dikasih hadiah dulu bun, baru Nana mau. Jeno pamit ya bun" ucap Jeno kemudian menunduk dan meninggalkan kediaman Nakamoto.
Mobil Jeno melaju menuju perusahaan ayahnya.
--*--
09.46
Jaemin terbangun setelah tertidur lelap semalaman. Matanya mengerjap pelan melihat keadaan sekitar. Ia juga terlihat kebingungan ketika melihat Jeno tidak berada di sampingnya.
"Eungh? Nono?" panggil Jaemin dengan suara serak khasnya.
"Hilang lagi ya? Huuhhh~" Jaemin hanya bisa menghela nafas.
Kriettt.
"Nana nyari Jeno yaa?" tanya bunda Winwin yang baru saja masuk ke kamar Jaemin sambil membawa semangkok bubur.
"Jeno pergi lagi ya buna?" tanya Jaemin walau ia sudah tau jawabannya.
"Iya, ada urusan katanya. Nanti pasti balik lagi nemenin Nana" jawab Winwin sambil duduk di pinggir tempat tidur Jaemin.
Setelah menghabiskan bubur yang dibuat Bunda, Jaemin meraih handphone yang ia letakkan di meja dekat tidurnya. Memeriksa apa ia tertinggal berita penting selama seharian kemarin karna ia tidak memegang hp sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPIER, NOMIN (uncontinued)
FanfictionJangan menjadi bulan, untuk orang yang membenci malam.