"Kita ngapain bego." Ceila mendorong Kenzo sehingga tangan Kenzo terlepas dari pinggang Ceila."Hah?" balas Kenzo yang juga bingung.
Suasananya sangat canggung, saking canggungnya Ceila jadi ingin menenggelamkan diri di laut.
"L-lupain soal tadi, anggap aja itu gak pernah terjadi." ucap Ceila tanpa menatap Kenzo.
"Hah?"
"Kenzo bego, kok lo malah ngebug?"
"Ah sorry, maksud gue tadi, gue gak sengaja."
"Lagian lo ngapain... dah lah lupain aja." Ceila berjalan duluan menuju mobil. Sebenarnya tangan dan kaki Ceila lemas karena kaget dengan apa yang Kenzo lakukan tadi, badannya seperti akan mencair saat itu juga.
Kenzo mengikuti Ceila dari belakang sambil menahan senyum, saat Ceila tiba-tiba membalikkan badannya dia langsung memasang wajah datar.
"Lo bakal antar gue pulang kan?"
"Iyalah cei."
"Oke." Setelah itu Ceila masuk ke dalam mobil. Sesuai dugaan Ceila pasti akan sangat canggung saat di mobil dari pada di pantai tadi buktinya sekarang mereka berdua seperti dua orang bisu di dalam mobil dalam perjalanan ke rumah Ceila.
Berbeda dengan Ceila Kenzo malah berteriak bahagia dalam hati.
Akhirnya mereka sampai di depan rumah Ceila. "Makasih." ucap Ceila seperti suara robot membuat Kenzo tidak bisa menahan tawanya.
"Santai aja kali cei." Kenzo berusaha mencairkan suasana tapi sepertinya Ceila masih shock.
"Santai gimana?"
"Ya santai aja, anggap hal itu gak pernah terjadi seperti kata lo tadi."
"Gila lo. Itu first kiss gue ken."
"Sama." Ceila membulatkan matanya, dia tahu Kenzo pasti berbohong tapi entah kenapa wajahnya terlihat meyakinkan.
"Lagian lo ngapain kayak gitu tadi? Sengaja ya?" tunjuk Kenzo ke Ceila.
"Gue pikir lo bakal nolak, sejujurnya gue cuma becanda dan gak sadar kalo gue udah nyentuh bibir lo makanya gue langsung ngalihin muka gue tapi lo..."
"Kan gue cuma mau buktiin kalo gue gak punya pacar, lo yang bilang kalo gue punya pacar gue pasti nolak tapi kan gue gak punya pacar kenapa gue nolak?" skakmat. Ceila tidak bisa membela diri lagi.
"Oke, ini salah gue, maaf."
"Hm."
"Udah lupain aja, besok pagi gue nebeng sama lo ya? Males bawa mobil."
Kenzo mengangguk pelan. "Tapi gue bawa motor."
"Emang biasanya naik motor juga kan."
"Yaudah sana turun, mau ikut gue pulang?"
Ceila melihat Kenzo sekilas lalu kembali menatap ke depan. "Lo gak mau mampir? Mama pasti seneng liat lo main di rumah."
"Cie ngajak." Kenzo tersenyum lebar sambil menusuk pipi Ceila menggunakan jari telunjuknya.
Kenzo ingin suasananya kembali normal makanya dia lebih sering bercanda agar Ceila tidak canggung. Lagipula ini salahnya juga karena mencium Ceila tiba-tiba padahal mereka sudah bersahabat kurang lebih lima tahun.
"Gue gak ngajak lo!"
"Kalo gitu gue mampir deh." Kenzo turun duluan diikuti Ceila. Bahkan laki-laki itu langsung masuk ke dalam rumah tanpa menunggu Ceila.