08.

19 5 9
                                    


Setelah pemakaman papanya Ceila satu persatu teman sekolah Ceila yang datang mulai pamit ke Ceila dan keluarganya.

Bahkan banyak adkelnya dan guru-guru yang hadir di pemakaman papanya Ceila. Jake juga ada di sana bahkan teman-temannya Kenzo juga ada, tapi sayangnya Ceila sama sekali tidak melihat Kenzo.

Dia sudah berusaha mencari Kenzo bahkan sempat bertanya ke Vira dan mamanya tapi mereka juga tidak melihat Kenzo.

Sayangnya ponsel Ceila tertinggal di kamarnya. Dia ingin bertanya ke Jay tapi tidak berani semenjak Jay menceramahinya.

"Masa ken gak datang sih." Batin Ceila yang agak gelisah sambil melihat sekitarnya.

"Kamu balik sama aku aja." Kata Jake yang berdiri di samping Ceila. Jake menggenggam tangan Ceila lalu membawa Ceila ke mobilnya. Sementara Sisil dan Vira sudah pergi duluan, mereka berdua pulang diantar sopir.

"Bentar." Ceila melihat kebelakang mencari Jay untuk bertanya ke Jay tapi ternyata Jay sudah pergi bersama Hesa dan teman-temannya yang lain membuat Ceila agak kecewa.

"Cari siapa?" Tanya Jake, Ceila cepat-cepat menggeleng lalu masuk ke dalam mobil tanpa mengeluarkan satu kata pun. Jake ikut masuk ke dalam mobil, lalu kembali menanyakan kondisi Ceila yang tampak pucat. "Kamu sakit?"

"Gak kok."

"Yaudah kalo udah di rumah langsung istirahat ya." Jake tersenyum tipis sambil mengelus puncak kepala Ceila.

Yup benar, mereka sudah resmi pacaran.

Saat Jake menyatakan perasaannya kemarin tanpa berpikir panjang Ceila langsung menerimanya. Ya itu karena Ceila juga suka sama Jake jadi untuk apa lama-lama menjawab.

Tapi entah kenapa semalam Ceila malah tidak bisa tidur karena memikirkan Kenzo.

"Cei." Panggil Jake menyadarkan Ceila dari lamunannya. "Kamu kenapa? Hahaha."

"Aku mau ke rumah Kenzo, bisa?" Jake sempat terdiam tapi dia langsung cepat tertawa agar suasana tidak canggung, meskipun sebenarnya dia tidak suka Ceila menyebut nama Kenzo. "Ngapain ke rumah Kenzo? Kan pacar kamu disini."

"Bukan gitu tapi kayaknya ada yang gak beres soalnya tadi aku gak liat dia."

"Tadi aku liat dia kok."

"Serius? Tadi Kenzo datang?"

"Iya."

"Ah oke deh, gak jadi ke rumah dia."

✧・゚: *✧・゚:*

Keesokan harinya Ceila kembali masuk sekolah seperti biasanya, walaupun masih agak linglung karena baru kehilangan papanya tapi perempuan itu berusaha untuk mengikhlaskan kepergian papanya.

Sampainya di kelas dia sama sekali tidak melihat Kenzo. Entah kenapa sejak kemarin perasaan Ceila tidak enak tentang Kenzo yang tiba-tiba menghilang begitu saja.

Bahkan chat dari Ceila tidak di baca.

Ceila meletakkan tasnya ke atas meja lalu duduk, kepalanya di jatuhkan ke atas tasnya kemudian tidur sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

"Ngantuk?" Tanya Jake yang duduk di samping Ceila. Ceila cepat-cepat mengangkat kepalanya lalu menggeleng kecil. "Gak kok." Jawabnya.

"Pulang sekolah nanti mau bareng?" Jake merapikan rambut Ceila yang agak berantakan. "Oh iya aku punya hadiah buat kamu." Laki-laki itu mengeluarkan gelang berwarna biru pastel dan di pakaikan ke pergelangan tangan kanan Ceila.

KENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang