09.

23 4 31
                                    


"Apa? Kenapa natap aku kayak gitu?"

Jake menggeleng kecil, tapi tatapan matanya terlihat agak berbeda. Jake sengaja menepikan mobilnya untuk ngobrol santai dengan Ceila dan mereka sudah berbicara selama 1 jam lebih di dalam mobil. Mulai dari membicarakan hal-hal yang terbilang berat sampai ke hal-hal random lainnya.

Ceila sangat suka saat melihat Jake berbicara, saat dia fokus menjelaskan sesuatu wajahnya sangat menenangkan. Agak berbeda dengan Kenzo yang lebih sering bercanda saat mereka mengobrol.

Tapi bukan berarti Ceila tidak menyukai cara bicara Kenzo, dua-duanya punya ciri khas sendiri dan sama-sama membuat Ceila nyaman.

Hal itu yang membuat Ceila bingung harus memilih siapa. Jujur saja dia punya perasaan ke Kenzo tapi dia sudah menjalin hubungan dengan Jake. Jangan salah paham, dia tidak akan menjalin hubungan dengan Jake jika dia tidak punya perasaan ke Jake. Di bohong ke Kenzo soal menerima Jake dengan kondisi setengah sadar.

"Sebenarnya aku mau ngomong sesuatu ke kamu, tapi aku gak enak ngomongnya takut kamu nolak hahaha." Ucap Jake dengan wajah gugup.

"Ngomong aja, kenapa?"

"Aku mau bawa kamu ketemu sama orang tua aku." Tentu saja Ceila terkejut. Matanya terbuka lebar, bingung harus membalas apa.

"Secepat ini? Jake?" Ceila tertawa kecil. "Aku gak nolak kok, tapi aku takut orang tua kamu gak suka sama aku."

"Gapapa babe, aku udah banyak cerita ke mama papa soal kamu."

"What the..." Batin Ceila.

"Gapapa kalo kamu gak mau, aku gak maksa kamu." Ujar Jake sambil mengelus kepala Ceila. Perempuan itu tampak sedang berpikir, mempertimbangkan lagi ajakan Jake.

"Aku harus pake baju apa? Hahaha aku takut pakaian aku terlalu biasa atau mungkin terlalu terbuka di mata orang tua kamu." Senyuman lebar kembali mengembang di wajah Jake. Dia langsung mengambil tas belanja berwarna hitam di tempat duduk belakang dan di berikan ke Ceila.

"Hah? Buat aku?" Jake mengangguk. "Aku beli kemarin malam, maaf ya kalo kamu gak suka tapi kata mbak yang ada di toko dress nya cantik banget jadi aku beli hehe."

Ceila tidak bisa menahan tawanya. "Pasti mbaknya bilang bagus dong Jake kan dia karyawan di sana." Ceila mengeluarkan dress yang ada di dalam tas belanja itu, dress yang di pilih Jake sangat cantik bahkan Ceila sampai melongo saat melihatnya.

"Kamu suka? Kalo kamu gak suka kita bisa balik lagi ke toko terus kamu pilih sendiri dress yang kamu mau."

"Ih ini dress nya udah bagus banget kok, aku suka hehe." Jawab Ceila membuat Jake bernafas lega. "Aku juga beliin kamu heels, nanti aku jemput kamu lagi jam 7 malam ya."

"Oke."

"Tapi kamu beneran suka dress nya kan?"

Ceila mencubit pipi Jake gemas. "Iyaa Jake." Sedangkan yang dicubit malah cengengesan. "Bagus deh kalo kamu suka, aku seneng."

"Terus kita mau di sini terus? Aku harus siap-siap dan itu perlu waktu lama loh Jake." Ujar Ceila sambil melirik keluar, sudah mulai gelap dan pastinya dia harus cepat-cepat siap-siap untuk makan malam bersama orang tua Jake.

Jake cepat sadar dan langsung menyalakan mobilnya, mengantar Ceila pulang. "Sorry aku gugup banget dari tadi hehe." Ucap Jake membuat Ceila tertawa.

" Ucap Jake membuat Ceila tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang