"Dek, bangun gih" Park Jihoon menjatuhkan diri di kasur si bungsu. dia memeluk anaknya dengan erat–tidak lupa melingkarkan salah satu kakinya dibadan Junkyu yang masih tertidur pulas itu.
Berbanding terbalik dengan perkataannya tadi, Jihoon justru ikut tertidur.
Jam sudah menunjukan pukul 10 Pagi dan mereka berdua masih dalam mode tidur. Hal ini sering terjadi jika anak-anak mereka libur atau Jihoon sedang malas bekerja, maklum CEO perusahaan sendiri.
"Oh yaampun, Jihoon! bangun gak?!" Dengan bar-bar Hyunsuk masuk lalu memukul badan suaminya dengan sapu lidi, membuat Jihoon mengadu sakit.
"aw aw iya aduh! aw"
Junkyu yang masih menikmati mimpinya pun turut merasakan pukulan. dia mendecak kesal, padahal mimpinya sedang mencapai klimaks tadi. Kapan lagi dia bisa mimpi menjadi parutan keju, mana kejunya hampir selesai di parut tadi.
"ADUH GANGGU!"
"HEH" Hyunsuk membuka selimut yang masih terbalut rapih disekitar Junkyu, Jihoon sudah duduk sambil sesekali mengucek matanya.
"Bangun! udah siang dek"
Junkyu menatap sinis sang Papa. walaupun begitu dia tetap bangun. Sebenarnya, karna panggilan alam sih.
Hyunsuk hanya bisa menggelengkan kepala melihat Junkyu yang berjalan lesu ke kamar mandi. Dia mengalihkan pandangan pada suaminya lalu melotot,
"APA?"
"sayang.."
"Jangan mendekat ato ni sapu lidi melayang ke muka!!"
Jihoon mengerling nakal meski dengan wajah mengantuk,
"morning kiss dulu" pintahnya manja
Hyunsuk was-was, baru saja dia hendak mengangkat sapu lidi bersiap mengayunkannya pada Jihoon, salah satu tangannya sudah lebih dulu ditarik hinggah dia jatuh ke atas tempat tidur, sapu lidi yang tadinya dia pegang lepas jatuh ke lantai.
cup
"selamat pagi menjelang siang Istrikuu" kecup Jihoon di dahi, lalu beranjak ke pipi sebelah kiri
cup
"Ibu dari anak-anakku"
mengecup pipi kanan
cup
"Kesayangan kami, Dan.."
Jihoon menatap intens Hyunsuk yang masih terdiam sambil sesekali mengerjapkan matanya, lalu tersenyum
"duniaku" Lalu mendekat dan mencium bibir yang sudah menjadi candu baginya selama bertahun-tahun ini.
Hyunsuk juga akhirnya membalas ciuman itu, pagutan yang sebentar lagi berubah semakin panas terhenti kala suara teriakan kesal dari si pemilik kamar menggema ke penjuru ruangan,
"AYAH PAPA JANGAN MESUM DI KAMAR JUNKYU"
-
"itu muka apa gorengan sih" Park Jaehyuk memutar bola matanya malas, hari ini dia sedang badmood jadi tidak berminat untuk menanggapi segala ledekan dari teman-temannya.
Tadi malam dia menemani Junkyu bermain ps sampai jam 3 pagi. Jaehyuk lupa kalau dia memiliki kelas jam 8 pagi. Alhasil, dia hanya tidur selama beberapa jam. itupun karna dibangunkan oleh teriakan sang Papa yang sibuk mengatur hari pertama ujian nasional Doyoung.
Belum cukup itu, Dosen mata kuliahnya memberi kabar bahwa kelas ditiadakan 5 menit setelah dia sampai dengan napas memburu karna berlari. Benar-benar sebuah nasib sial.
Jaehyuk duduk dan merogoh sebatang rokok milik Jeno, sahabatnya. Asap mengepul dari pondok yang terletak disebelah kantin fakultas Teknik Arsitek ini. Tidak ada yang berani menegur mereka, selain karna hal ini begitu lumrah, siapa juga berani mengusik kelompok Jaehyuk yang terkenal bar-bar itu? Setiap ada tawuran antar fakultas mereka pasti yang paling depan.
Anehnya, segala kekacauan yang mereka ciptakan tidak membuat Jaehyuk, Jeno, Sunghoon dan Hangyul dikeluarkan.
Rumor yang beredar sih mereka anak-anak orang kaya dan tentu saja memiliki kekuasaan yang telak.
Tapi sebenarnya itu bukan rumor lagi, itu adalah fakta yang seisi kampus tau.
UHUK
UHUK
Secara refleks Jaehyuk dan teman-temannya menoleh ke arah orang yang sedang terbatuk-batuk.
Orang itu menatap mereka dengan sinis "Bisa gasih jangan ngerokok disini? Nyusahin aja" Katanya sebelum berlalu pergi entah kemana.
"Anjir, Dia bilang apa tadi?" Sunghoon langsung menaruh rokoknya di asbak sambil menatap tak percaya. Jeno dan Hangyul hanya terkekeh menanggapi.
Tiba-tiba Jaehyuk berdiri sambil menatap seseorang yang sudah berlalu tadi,
"Ey, mau kemana lo?" Tanya Hangyul yang duduk tepat disebelah Jaehyuk.
"bentar, ada urusan" Lalu dia pergi meninggalkan teman-temannya yang mengernyit heran.
—
"Hei, hei" Jaehyuk berusaha meraih pundak seorang pria dihadapanya.
"Hei, berhenti dulu.." dan berhasil, orang itu berhenti dan membalikan badannya dengan kesal,
"APA?!" Jawabnya
"Asahi jangan marah-marah begitu dong" Yang dipanggil Asahi hanya diam tak ingin menanggapi. Dengan lembut Jaehyuk meraih tangannya untuk pergi menjauhi keramaian. Mereka pergi kearah tangga yang sudah jarang dipakai lalu duduk di anak tangga.
"Temenin gue dulu ya, lagi cape"
Jaehyuk mengambil sebuah headset dari kantong celananya lalu memasangkan bagian kiri ke telinga Asahi dan bagian kanan di telinganya. Meskipun agak sedikit susah Jaehyuk menjatuhkan kepalanya ke bahu Asahi lalu memejamkan mata.
Asahi hanya diam menatap Jaehyuk yang mulai terlelap. Hal sederhana seperti ini membuatnya begitu bahagia dan merasa sedih disaat bersamaan. Jaehyuk datang padanya untuk bersandar, tapi dia cuma singgah.
Hanya ada keheningan selama beberapa menit sampai Jaehyuk terbangun. dia melepaskan headset serta menghentikan musik Malibu Nights yang sedang terputar. Jaehyuk menoleh pada Asahi yang masih diam lalu mengelus kepalanya lembut,
"Masih ada kelas hari ini?"
"Hm, 10 menit lagi" Jawab Asahi santai sambil mengecek jam,
"Kenapa ga bilang daritadi?!!?!" Jaehyuk panik, jika dia terlambat sedikit Asahi bisa terlambat atau tidak masuk kelas sama skali.
Asahi itu salah satu mahasiswa teladan yang tidak suka menyia-nyiakan waktu, apalagi absen hanya untuk menemaninya tidur.
"Ayo" Jaehyuk bangkit lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Asahi bangkit berdiri, Sebelum mereka berpisah Jaehyuk kembali mengusap kepala Asahi lalu berucap dengan senyuman yang merekah
"Asahi, makasih ya, lo emang sahabat terbaik gue.." Jaehyuk membalikan badan, berjalan pergi meninggalkan Asahi yang sedang tersenyum kecut. Benar, sahabat terbaik. Sepertinya hal itu akan selalu melekat pada dirinya sampai kapanpun.
—
Thankyou for reading
Jangan lupa vote and comment ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘁𝗵𝗲 𝗽𝗮𝗿𝗸(𝘀) 💎
Fanfiction"𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘶𝘯𝘨𝘶𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮-𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮" "𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘨𝘢𝘳𝘶𝘬𝘪𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘵𝘢𝘵 𝘬𝘺𝘶 𝘥𝘰𝘯𝘨" "𝘬𝘰𝘬 𝘺𝘦𝘥𝘢𝘮 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭𝘢𝘯 𝘭𝘶 𝘬𝘢𝘬?" - sepenggal kisah tentang keluarga Park, terutama si bungsu...