—
Junkyu meringis, netranya terus menatap keluar jendela. Dia malu, benar-benar malu. Orang ini kan yang kemarin menolongnya. malah setelah itu dengan tidak tahu diri malah di peluk lagi.
"Junkyu, maaf ya gue merepotkan" Haruto sesakali menoleh pada Junkyu yang duduk dikursi penumpang, dia tidak enak telah mengusik hari adik Jaehyuk ini.
"eh gapapa kok, ga lagi ngapa-ngapain juga, weekend kan" Haruto mengangguk lalu tersenyum,
Mereka pergi kesebuah toko bunga. tempatnya memang berada di sudut jadi jarang orang tau. Junkyu sendiri tau tempat ini karna sering membelikan bunga untuk anjingnya yang sudah wafat dan dikubur di halaman belakang rumah.
Haruto beranjak keluar sehabis membeli dua buket bunga. Dia menatap Junkyu yang terlalu sibuk menelisik ornamen air mancur didepan toko bunga, Haruto terkekeh lalu melangkah maju.
"Ayo" Panggil Haruto
"Oh udah selesai?" Tanpa sadar Junkyu menerima uluran tangan Haruto, mereka bergandengan tangan sampai Haruto membukakan pintu mobil untuk Junkyu.
"Mau temenin sebentar ga?" Tanya Haruto setelah duduk di kursi kemudi
"Kemana?"
"Kerumah mama"
Oke sebentar, pipi Junkyu bersemu merah. dalam hati dia menyumpah serapah pada Jaehyuk.
Tapi kenapa hanya mama? apa orang tua Haruto bercerai atau semacamnya?
"Junkyu?"
"Eoh iya, boleh"
Haruto tersenyum lalu mulai menjalankan mobil. ada sekitar 20 menit sampai mereka memasuki sebuah kawasan mewah. Junkyu terdiam sesaat.
Kawasan ini memang mewah, tapi bukankah ini kuburan?
Dia juga sering kemari mengunjungi Kakeknya dari sisi sang ayah.
Tak lama mobil berhenti, Haruto membukakan pintu untuk Junkyu sambil mengambil bunga yang tadi dia beli. Dia lalu mengambil tangan Junkyu untuk digenggam dan menuntunnya.
Sampai mereka berhenti disatu nisan dengan foto seorang perempuan yang tersenyum dengan sangat cantik. di bawahnya tertulis nama Watanabe Azumi.
Junkyu tertegun, matanya sedikit melirik Haruto yang sibuk membersihkan sisi-sisi nisan yang kotot lalu meletakan bunga yang tadi dia beli.
"Hallo, mama. Haruto datang bawa kabar gembira.."
Mata Haruto berubah sendu,
"Haruto udah nyelesain SMA. nilai tertinggi kedua loh. kalau mama masih ada pasti seneng banget sampai bikin makanan banyak buat rayain.."
Haruto sedikit mengusap matanya yang mengeluarkan airmata lalu menoleh pada Junkyu yang sedari tadi berdiri disebelahnya. Dia menarik tangan Junkyu agar ikut berjongkok dengannya,
"Mama, ini Junkyu. yang sering Haruto cerita"
Junkyu yang pikirannya masih keman-mana pun menoleh pada Haruto dengan bingung. Haruto sering menceritakan Junkyu pada Ibunya?
Haruto sebenarnya sadar akan tatapan Junkyu, tapi dia takut menoleh. sebenarnya dia keceplosan.
Karna tak kunjung mendapatkan jawaban akhirnya Junkyu berinisiatif untuk ikut memperkenalkan diri saja
"Selamat siang Mama, ini Junkyu"
Sekarang Haruto yang balik menatap Junkyu. dia tidak salah dengar kan tadi? Junkyu menyebut Mama. Hatinya berdesir mendengar itu, dia terkekeh dan tak lama mengusap kepala Junkyu lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘁𝗵𝗲 𝗽𝗮𝗿𝗸(𝘀) 💎
Fanfiction"𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘶𝘯𝘨𝘶𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮-𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮" "𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘨𝘢𝘳𝘶𝘬𝘪𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘵𝘢𝘵 𝘬𝘺𝘶 𝘥𝘰𝘯𝘨" "𝘬𝘰𝘬 𝘺𝘦𝘥𝘢𝘮 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭𝘢𝘯 𝘭𝘶 𝘬𝘢𝘬?" - sepenggal kisah tentang keluarga Park, terutama si bungsu...