Empat belas.

1K 142 18
                                    


happy reading <3
ignore typos

Suasana rumah keluarga Park tampak sunyi.

Jihoon selaku kepala keluarga pergi bekerja

Hyunsuk sedang bertemu dengan sahabatnya, Takata Mashiho, sekaligus Papa Asahi.

Sedangkan ketiga kurcaci park tidak dirumah juga.

Jaehyuk dan Doyoung pergi kuliah.

Oke lebih tepatnya dua karena saat ini Park Junkyu sudah berada di depan rumah lengkap dengan ransel berwarna hitam. Dia memandang seisi rumah yang tampak tak berpenghuni sejak lama.

"sunyi banget ni rumah, apa kita undang se kompleks aja ya buat party?" Keluh Junkyu sambil menjatuhkan dirinya ke sofa.

Kring

tak lama suara nada dering telpon berbunyi, itu hp Junkyu.

dia menatap dengan kesal nama yang terpampang di bagian layar, KAK DOYOUNG PABBO. pasti ada maunya, pikirnya.

"APA?"

"Galak banget ni kukusan bocor"

"apasih? cepet mau apa?"

"kok tau?"

"ya ga mungkin lu nelpon cuma nanya kabar kan kak?"

"dek, lo udah dirumah kan? bawain tugas gue dong ketinggalan di meja makan.."

Junkyu mengerucutkan bibirnya sebal. Baru saja senang karna hari ini sekolah lebih cepat dipulangkan, sudah disuruh menjadi kurir paket.

Tapi walaupun begitu tak ada kata protes yang muncul darinya. entah kali ini dia disambar apa, ya daripada berdiam diri dirumah sendirian.

"hm, antar dimana"

"anjing ini beneran lo dek?" kaget Doyoung. suatu kejadian langkah.

"LU KENAPA SIH? ya gue lah! tapi traktir tahu isi ya.." Di ujung sana Doyoung memutar bola matanya malas. tentu saja, selangkah apapun kejadian ini pasti ada imbalannya.

"iya. bawa ke gedung B fakultas dkv ya, di greb ada kok itu titiknya.."

Setelah itu akhirnya mereka mengakhiri perbincangan dan telpon ditutup.

Junkyu dengan sigap mengganti baju sekolahnya. tidak perlu mandi, toh masih harum kok. hanya perlu sedikit merapikan penampilan.

Setelah selesai dia segera bergegas pergi, lumayan dapat tahu isi ditambah bisa cuci mata.






"aduh mana sih ni beban keluarga.." kesal Junkyu sambil menghentak-hentakan kakinya. dia sudah menunggu selama 20 menit di depan pintu fakultas DKV tapi doyoung tak kunjung menunjukan batang hidungnya.

"OYYY!!!" Teriak Junkyu setelah melihat Doyoung yang berlari tergesa-gesa ke arahnya.

"aduh lama banget sih kak!!" tambah Junkyu saat Doyoung tiba dengan napas yang berat

Beberapa orang memandangi kakak-beradik ini dengan aneh.

"gue kan udah bilang di gedung B anjir, ini mah pintu utama fakultas, jauh banget dari kelas gue..." keluh Doyoung menatap Junkyu tajam. yang ditatap pun hanya cengengesan.

"nih.....eh tahu nya mana?"

"lo beli sendiri aja ya dek? di kantin univ ada tahu enak banget lo harus coba, deket kok dari sini...

tuh lo liat kan gedung warna biru yang agak kebuka?"

Junkyu mengikuti arah telunjuk Doyoung.

"iya denger"

"liat bodoh"

"oh iya liat"

"disitu kantinnya, dari pintu masuk liat aja sebelah kiri ada stand tulisan tahu isi mas bucin....udah ya gue pergi dulu, udah telat."

Tanpa mendengar respon Junkyu, Doyoung kembali berlari kesetanan menuju kelasnya, maklum sudah telat 5 menit, mana dosen killer lagi.

"KAK, UANGNYA KURANG MASA CUMA 50 RIBU????"

hello! kalian masih nungguin cerita ini kah? 😢 maap ya kalo jarang (kebangetan) update lagi kena writers block 💔 wkwk Happy reading and stay safe!

Oh iya, Happy Halloween juga! 🎃

𝘁𝗵𝗲 𝗽𝗮𝗿𝗸(𝘀) 💎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang