Jangan lupa vote and comment! Happy reading❤
—
"Kak, dimakan sayurnya"
"Kak, kamu bawa bekal aja ya?"
"Eh kak ga rasa pusing kan?"
Hyunsuk sedaritadi mondar mandir tak jelas. hari ini, hari terakhir Doyoung mengikuti ujian nasional. jadinya dia harus memastikan kalau anaknya dalam keadaan yang sehat apalagi kemarin Doyoung sempat mengeluh pusing saat pulang.
Tak lama, Jaehyuk turun dengan Junkyu menggelantung dipunggungnya, si manja itu bangun pagi dan pergi ke kamar Jaehyuk hanya untuk menagih sebuah piggy back.
Padahal Jaehyuk sudah berencana untuk tidur seharian, mumpung hari ini tidak ada kelas. Naas, dia lupa mengunci pintu.
"Kalau gatau mending lo capcipcup aja doy" Jaehyuk mendudukan Junkyu di kursi ruang tamu,
"Ya emang gitu sih dari hari pertama"
PLAK
"Aduh" Doyoung meringis akibat pukulan sang ayah,
"Jangan ngasal, jawab yang bener" Kata Jihoon sambil memberikan dasinya untuk Hyunsuk pakaikan.
"Emang papa dulu ujiannya gimana?" Tanya Junkyu menatap penasaran,
"Ya nyont--, ADUH" Baru saja menjawab, dirinya sudah hampir tercekek dasi karna ulah Hyunsuk. Kedua mata sang papa menatap garang pada Jihoon.
Keluarga ini terlalu banyak saling memukul.
"Jangan coba-coba membanggakan otak udangmu itu"
"Iya iya" Jihoon meringis sambil memegang lehernya yang sakit
"Udah kak? ayo ntar telat" Setelah selesai Jihoon dan Doyoung akhirnya pamit. sebelum pergi bekerja Jihoon akan mengantarkannya dulu ke sekolah mengikuti ujian.
"Kak, jangan lupa gorengan mbak yanti!!" Junkyu berteriak sebelum mereka menaiki mobil yang hanya dijawab dengan dengusan oleh Doyoung.
—
"Doyoung, boleh bicara bentar gak?" Park Doyoung yang sedang tertawa bersama teman-temannya, melepas penat sehabis ujian pun menoleh, wajahnya berubah datar saat melihat keberadaan Yedam.
Yedam sendiri kembali memberanikan diri untuk kesekian kalinya, meski dia lelah. Yedam hanya tidak ingin mereka terus berada dalam sebuah kesalahpahaman, terlebih di penghujung masa SMA.
"Doy, pergi aja. Lo mau sampe kapan sih gini?" Kim Jisung, selaku sahabat terdekat Doyoung angkat bicara. Dia juga muak melihat kedua temannya ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
Doyoung akhirnya menghela napas sebelum pamit dan menarik Yedam untuk pergi menjauh. Mereka pergi kearah taman belakang sekolah yang sudah sunyi. Beberapa siswa seangkatannya memilih untuk cepat-cepat pulang dan merayakan berakhirnya masa sma mereka.
"Apa lagi?"
Yedam tersenyum sambil melihat tautan tangan mereka yang belum juga Doyoung lepas. mengikuti arah pandang mantan kekasihnya membuat Doyoung secara refleks langsung melepaskan genggamannya.
"Maaf.." Yedam menunduk membuat salah satu sudut bibir Doyoung terangkat
"Maaf? Setelah bohongin gue?" Sadar akan suaranya yang mulai meninggi, Doyoung memejamkan matanya.
Ingatannya kembali pada beberapa bulan yang lalu. Saat dia tidak sengaja melihat Yedam dan seorang pria lain berada di cafe. Awalnya sih tidak ada prasangka buruk sampai pria itu mengambil tangan Yedam yang sedang berada dimeja dan menggenggamnya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘁𝗵𝗲 𝗽𝗮𝗿𝗸(𝘀) 💎
Fanfiction"𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘶𝘯𝘨𝘶𝘵 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮-𝘮𝘢𝘤𝘢𝘮" "𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘨𝘢𝘳𝘶𝘬𝘪𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘵𝘢𝘵 𝘬𝘺𝘶 𝘥𝘰𝘯𝘨" "𝘬𝘰𝘬 𝘺𝘦𝘥𝘢𝘮 𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭𝘢𝘯 𝘭𝘶 𝘬𝘢𝘬?" - sepenggal kisah tentang keluarga Park, terutama si bungsu...