"siapa yang cantik? gue?"
timbrung seorang cewek di meja sebelah.
"enggak ada yang ngomongin lo anjir"
cewek itu mengerutkan bibirnya, "yah, padahal gue udah seneng"
"anjir dre lo ikut nimbrung aja" kata hyunjin ke cewek yang bernama andrea itu.
"biarin"
"temen-temen ceriwis lo mana?" jeno menyilangkan tangannya di depan dada,
"tuh lagi beli seblak"
"yaelah anjir kenapa mesti duduk samping meja kita si" sunwoo protes, "kan masih banyak yang kosong"
"emang bapak lo yang punya kantin su?" andrea balik memprotes.
tak lama anggota lain dari genk andrea yaitu ningning, yuna, dan minnie, menyusul menduduki meja yang sudah di 'booking' duluan,
"jeno tambah ganteng aja" minnie tersenyum manis ke arah jeno yang membuat cowok itu hampir khilaf.
"hehe makasih"
"hyunjin juga tambah ganteng" ningning tak mau kalah,
"—ewh anjir"
cowok yang dipuji itu langsung kabur keluar kantin, dan diikuti oleh ledakan tawa teman-temannya.
sepulang sekolah, sunwoo menyempatkan diri untuk mampir ke perpus,
cowok itu mau melihat-lihat koleksi komik sekolahnya.
saat sedang sibuk membulak-balik halaman komik karangan junji ito, cowok itu mendengar suara menggerutu,
ia pun menghampiri sumber suara.
entah karena jodoh atau bagaimana, ia mendapati kiara, si cewek yang baru ia tahu namanya hari ini, sedang melompat-lompat kecil berusaha meraih buku di rak paling atas.
anjir lucu juga.
"kenapa lo?"
kiara sedikit terkejut,
"i -itu, gue mau ngambil buku" tunjuk cewek dengan rambut sebahu itu.
sunwoo meraih buku tersebut tanpa kesulitan, "nietzsche?"
cowok itu bergumam, "lo suka buku tentang kriminal perang?"
kiara mengerutkan alisnya, "itu nazi"
"oh—"
anjing.
"makasih ya" kiara mengambil buku itu dari tangan sunwoo, lalu pergi meninggalkan si cowok yang masih menahan malu.
sunwoo berbaring di atas kasurnya, kalau mengingat-ingat kejadian hari ini, rasanya ia ingin mengubur diri ke dalam tanah.
untung saja perhatiannya bisa dialihkan saat mendengar bunyi notifikasi dari hp-nya,
999-888-777
td kita ketemu
sadar ga lo