suicune
lo masih marah?
maaf ya
sekali lagi
gue bego bgt
plis bales
gw pgn ngomongin musik lg sm losunwoo membaca pesan terakhir yang dikirimnya kepada lugia.
ia masih merasa bersalah.
sunwoo sedang berada di kelas, ia terlihat tidak nafsu hidup.
walkman di sakunya sedang memutar lagu-lagu janis joplin.
"woo" jay menepuk pundak teman di sebelahnya itu.
sunwoo melepas headphone-nya, "kenapa?"
"sore ini si jeno tanding lawan garuda" kata jay sambil memainkan pulpennya, "ikut nonton ga lo?"
"enggak ah"
"lo kenapa sih, jadi ga rame banget dah" hyunjin yang duduk di depannya ikut nimbrung.
sunwoo mengangkat bahu.
sepulang sekolah, sunwoo yang telat kabur akhirnya harus pasrah karena diseret ke gor oleh hyunjin dan jay.
"apaan si su, mau pulang gueee"
jay memaksa sunwoo untuk duduk kembali, "duduk ga lo"
sunwoo memanyunkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
seperti biasa, gor dipenuhi oleh suara teriakan para murid perempuan.
para pemain dari sma garuda juga sudah tiba, mereka sedang pemanasan di pinggir lapangan.
suporter dari tim lawan juga tidak kalah meneriakan yel-yel,
sebenarnya inilah yang membuat sunwoo agak malas untuk nonton pertandingan basket.
"woo" seseorang menepuk punggung sunwoo.
"eh yedam, lo sendiri?"
"enggak, sama si soojin"
"oh" sunwoo mengangguk.
yedam kembali menepuk punggung sunwoo, "kalau sekolah gue menang, lo traktir gue ya, kalo smansa menang, kebalikannya"
sunwoo terlihat berpikir sebentar, "boleh lah"
pertandingan begitu sengit, kedua tim saling kejar-kejaran mencetak poin.
tapi pada akhirnya tim garuda menang dengan poin 114-109.
"sunwoo, jangan lupa lo" yedam menunjuk sunwoo sebelum pergi ke luar gor sambil menggandeng soojin.
hari ini gue sial banget.
setelah sampai di parkiran motor, sunwoo dan kedua sahabatnya pun berpisah.
hari sudah mulai gelap, sepertinya sebentar lagi hujan.
sunwoo merasakan tetesan air pada punggung tangannya dan cowok itu lupa membawa jas hujan.
hujan deras pun mulai mengguyurnya.
akhirnya ia memutuskan untuk menepi di sebuah restoran cepat saji, sekalian untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.
restoran itu sepi, membuat sunwoo sedikit senang.
sunwoo mengibas-ngibaskan rambutnya yang basah terkena air hujan.
"selamat datang di burg —ah anjir lo lagi lo lagi"
sunwoo melihat ke arah suara dan mendapati seorang pramusaji menatapnya jengkel dari balik kasir,
"hari ini resmi jadi hari sial gue"