31

597 97 3
                                    

lugia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















lugia




























malam ini langit berwarna biru gelap, cewek itu hendak pulang sehabis dititah neneknya membeli popok confidence.

ia mengambil jalan memutar untuk menghabiskan waktu berkeliling sebentar.

kalau dipikir-pikir keputusannya untuk resign memang sudah tepat, lagian uang yang ia butuhkan sudah terkumpul, dari hasil kerja ditambah hasil jual walkman.

ia membutuhkan uang itu untuk membeli hp baru, habisnya hp lamanya rusak akibat tertindih saat cewek itu terjatuh di lapangan.

makanya sekarang ini ia memakai hp lama neneknya.



































sebenarnya ia sudah merengek pada neneknya minta dibelikan, tapi semakin memaksa, punggung cewek itu semakin merah akibat sabetan sendal.

jadilah ia harus rela kerja paruh waktu.

dan kalau jujur, susah juga melepas walkman kesayangannya itu untuk dijual, apalagi barang itu menjadi topik penghubung antara dia dan sunwoo.

tapi toh cewek itu masih bisa mendengarkan lagu lewat hp barunya nanti.
































"lugia!"


























lamunannya buyar ketika ia mendengar seseorang meneriakan nama yang tak asing.

lugia?
















cewek itu agak lemot, ia berpikir sebentar.

kok familiar ya?

lugia, lugia, lugia, gue pernah denger di mana ya?
























setelah hampir 10 detik berpikir, cewek itu membulatkan matanya kaget.














ANJING?!













ia memutar badannya perlahan ke arah suara.

benar saja.

sunwoo berdiri di seberang jalan dengan tatapan yang sulit diartikan,

sedangkan si cewek terlihat kikuk, bingung harus menaruh mukanya di mana.











"bener kan, elo, lugia?" sunwoo memastikan, mengerutkan alisnya.














sebenarnya yang membuat cewek itu malu bukan hanya karena sunwoo akhirnya tahu identitas aslinya, tapi juga karena cowok itu memergokinya saat ia sedang memakai baju partai dan boxer persib.










"sun —sun —sun"

"sunwoo"

"eh iya sunwoo" cewek itu linglung.











"lugia"












"ngapain lo haha di sini?" cewek itu menghindari tatapan sunwoo.

"nyari lo, ngapain lagi?" sunwoo berjalan mendekati si cewek.

si cewek melangkah mundur.

"nyari gue? hahaha emang gue ibunya hatchi, dicari-cari segala WAKAKAKAKAKAK —uhuk uhuk"











"bukan" sunwoo tambah mendekat, "tapikan lo lugia, pokemon gue, makanya gue cari"
















cewek dihadapannya tambah kikuk, ia menggaruk-garuk hidungnya yang tidak gatal.


















"lo" sunwoo mendekatkan wajanya ke cewek di hadapannya itu, raut mukanya tampak serius,

cewek itu mulai berkaca-kaca, ia takut sunwoo bakal ngamuk,

"elo" ulang sunwoo.













"lo lugia"














sunwoo menggelengkan kepalanya pelan,















"maksud gue, lo, andrea"














cowok itu mengulang-ulang ucapannya,














"elo"
















wajahnya semakin mendekat.





































"ELO ELO APAAN ANJIR, IYA IYA GUE LUGIA MAAFIN GUE SUNWOO, GUA GAK NIAT BOONGIN LO KOK TADINYA, KALAU LO MARAH WAJAR KOK, GUE JUGA KALO JADI LO BAKAL KESEL, APALAGI PAS TAU KALO YANG SELAMA INI CHATAN SAMA LO GUE PASTI GUE JUGA NYESEL BANGSAT, ANJING GUE MANUSIA RENDAHAN BABI, LO HUKUM GUE JUGA GAPAPA, —HUEEE SUNWOO MAAFIN —HUEEEEE GUE NISTA BANGET ANJING NANTI GUE BELIIN KOIN WEBT—"














"apaan anjir?" sunwoo memundurkan badannya, "alay lo"













andrea melihat sunwoo takut,

"gue cuman mau bilang"

andrea tambah takut, ia memejam-mejamkan matanya,
















"elo—" sunwoo merubah tatapan matanya seperti sedang prihatin,

































"lo beser ya?"

























"hah apaa—"

"abis, lo beli popok lansia gini"

andrea baru tersadar, lalu menyembunyikan keresek belanjaannya di belakang badan.

"enggak anjir, buat nenek gu— anjir gue jantungan"

sunwoo tertawa terbahak-bahak.












"kalau aja tadi gue rekam, muka lo udah kayak orang dikejar-kejar debt collector"

andrea menendang betis sunwoo pelan, "lo di neraka kayaknya udah dipesenin tempat sebelah abu jahal anjir"

cowok itu terkekeh, "betewe lugia, eh andrea"

"sunwoo, maafin gue, gue bayar uang tutup mulut deh, plis jangan ungkit-ungkit lagi ya" andrea memohon-mohon.

"hm —eh tapi" seketika sunwoo menatap andrea serius,















































"dre, lo kalo suka sama gue kenapa gak bilang-bilang?"

a side | kim sunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang