Pictures

2.4K 128 2
                                        

Adara di rumah sendirian. "Aahh, kapan mama pulang?" Tanyanya dalam hati. Ia bangkit menuju kamarnya. Ia menatap sederetan foto yang ada di dinding.

"Hai kak... Kenapa kau tak muncul sampai sekarang? Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya mengusap foto dua anak kecil disana, laki-laki dan perempuan.

"Kalau saja kau tak menolongku, mungkin aku sudah mati tenggelam di danau." Ucapnya pelan.

"Kau tak apa?" Tanya anak lelaki itu, bajunya sudah basah kuyup. Tak jauh berbeda dengan Adara yang hampir kehabisan nafas.

"Tolong..." "Tidak apa-apa, kau sudah di daratan." Ucap anak itu membantu Adara duduk. "Siapa namamu?" Tanya anak lelaki itu.

"Adara..." "Aku Edward." Ucap anak itu ramah.

Adara ingat. Edward. Kemana dia sekarang?

"Nama saudara tuan Dean juga Edward. Apa mungkin dia orang yang sama?" Batin Adara.

"Tapi nama Edward tidak hanya satu..."

---

Dean melangkah pelan ke arah ruangannya, tapi pintunya sedikit terbuka. Ia mendekat mendapati Adara disana meletakkan brown sugar di mejanya.

Senyum Dean sedikit mengembang. "Selesai." Ucap Adara pelan. Ia merapikan beberapa barang. Tak sengaja matanya menatap sebuah figura foto disana.

"Lucu sekali..." Ucapnya menatap foto anak kembar itu. Usianya mungkin masih 5 tahun. Tapi wajahnya tak asing...

"Anak ini mengingatkanku pada Edward..." Ucapnya pelan.

Dean melihat itu, ia memilih masuk.

"Ada apa di ruanganku?" Tanya Dean membuat Adara terkejut.

"T-tuan!? M-maaf... Saya..." "Kenapa kau menatap fotoku seperti itu?" Tanya Dean.

"Ini foto Anda? dengan siapa?" Tanya Adara.

Dean menyahut foto itu pelan. "Itu Edward. Saudaraku."

Adara terdiam. Tidak mungkin.

"Kalian kembar?" Tanya Adara. Dean mengangguk.

"Dia kakakku." Ucap Dean.

Adara terdiam. "Memang kenapa?" Tanya Dean.

"Apa dia yang dilihat Oma selama ini? Pantas saja, kalian mirip." Ucap Adara.

Dean mengangguk. "Kalau begitu saya kembali ke ruangan saya dulu, tuan." Dean hanya mengangguk.

Adara pergi menjauh dari sana. Dean diam menatap foto itu.

"Apapun itu, aku akan baik-baik saja." Ucap Dean menatap foto Edward disana.

Adara masuk ke ruangannya. "Mungkin mereka hanya mirip. Tapi bagaimana jika itu memang Edward?" Tanyanya dalam hati. Adara menggeleng, "Nama Edward tak hanya satu..."

Tak lama, seseorang mengetuk pintu ruangan Adara. "Masuk..."  serunya.

Pintu terbuka, menampakkan seseorang. "Adara..." Panggil Keisha pelan.

"Masuklah..."

"Huwaaahh... Ruanganmu bagus." Ucap Keisha duduk disana. Adara tersenyum mendekat.

"Kenapa pagi-pagi kesini?" Tanya Adara.

"Hanya memberikan ini." Ucap Keisha memberikan bungkusan disana.

"Apa ini?" Tanya Adara.

"Cemilan. Kulihat kau jarang ke kantin untuk makan siang. Makanya kubawakan cemilan saja." Ucap Keisha.

Beauty And The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang