MWAG• 08. Mitos Masakan Asin

3.4K 316 24
                                    

HAPPY READING

08. Mitos Masakan Asin


Catlyn ternganga tak percaya mendengar perkataan kedua orangtuanya tadi. Pernikahannya akan dilaksanakan tiga Minggu lagi. Padahal dirinya baru saja keluar dari rumah sakit.

"Kenapa cepet banget, sih. Gak bisa dibatalin gitu, Pi?" Catlyn memasang wajah melasnya agar Leonard merasa kasihan dan akhirnya membatalkan perjodohan gila tersebut.

"Gak bisa sayang. Kamu tahu sendiri seperti apa Tante Kiara, kan?" Catlyn mengangguk. Dirinya kenal betul seperti apa watak wanita itu, sangat keras kepala.

"Tapi, Pii! Catlyn itu masih muda, masih bisa cari pasangan sendiri yang benar-benar aku cinta. Bukan di jodohin gini!" protes Catlyn. Hampir saja dirinya menangis.

"Papi tahu. Papi cuma mau yang terbaik buat kamu, sayang." Leonard mengelus puncak kepala anaknya dengan sayang.

"Papi cuma mau lihat kamu menikah, di sayang, dan di cintai oleh pasangan kamu. Papi juga tahu kamu sangat suka sama teman sekolah kamu itu. Tapi dia gak cinta sama kamu, sayang. Papi pengen lihat kamu di cintai dengan tulus oleh seseorang yang benar-benar cinta sama kamu." Catlyn menundukkan kepalanya. Dirinya tak ingin Ayahnya melihat air matanya.

"Calon suami Catlyn orangnya kayak apa, Pi? Aku gak mau kalau dia udah tua apalagi kalau itu seumuran sama Papi." Membayangkannya saja membuat Catlyn menggelinjang geli dan takut.

Leonard tertawa. Lalu menjawab, "Ya enggaklah! Astagaa kamu ini ada-ada saja. Calon suami kamu itu seumuran sama kamu juga. Satu sekolah malah."

Catlyn lupa sepertinya rupa anak dari seorang Kiara Cassieopeia. Saat ia mengingatkannya, seketika matanya membola terkejut sekaligus tak percaya.

"Astaga! Jadi yang bakalan jadi suami gue itu... Zake! Omg! Si fuckboy itu!"

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Pagi harinya Catlyn sudah berkutat dengan berbagai macam alat dapur bersama Bi Anik. Pembantu di rumahnya.

Gadis itu memasukkan potongan sayur ke dalam panci. Sementara Bi Anik telah menyelesaikan memotong bakso.

Catlyn memang dekat dengan pembantunya tersebut. Dia bisa memasak juga karena selalu meminta Bi Anik mengajarinya.

Setelah beberapa menit, terciumlah harum sedap yang berasal dari masakan Catlyn. Segera ia matikan kompor, dan bersiap menyajikan masakannya.

"Dari baunya ini udah pasti enak, Non." Ucapan Bi Anik hanya di respon senyuman oleh Catlyn.

"Bi Anik cobain dulu, ya. Siapa tahu masakan Catlyn kurang bumbu, keasinan, atau kemanisan." Bi Anik mengangguk antusias.

Wanita yang berumur kepala empat itu itu segara mengambil sendok. Bersiap untuk mencicipi masakan yang terlihat menggiurkan itu.

Saat kuah itu telah sepenuhnya masuk ke dalam mulutnya, mata sipit Bi Anik sedikit membola. Terkejut sekali merasakan masakan anak majikannya ini.

Married with Antagonist girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang