MWAG• 12. Artikel

4.5K 385 42
                                    

Kalau ada typo, tolong tandain ya guys..

Sekali-kali spam coment yukk
Kalau bisa coment setiap paragraf.

Suka banget deh kalo udah update cerita ini. Rasanya semangat aja, terus feel-nya beda gitu kalo up di cerita yang lain😂

Kalian kencengin vote nya dong. Biar aing lebih semangat 😆

HAPPY READING



12. Artikel

Setelah dua hari absen, akhirnya Zake dan Catlyn sudah mulai kembali sekolah. Keduanya sedang berada di perjalanan menuju SMA Ganesha.

"Nanti gue turun di gang sebelah!" ucap Catlyn. Sambil tangannya meraih tisu di dasbor mobil.

"Nanggung. Sekalian sampai parkiran, aja sih!" balas Zake.

Catlyn melirik sinis kepada Zake. Lalu menghembuskan napasnya.

"Lo mau orang-orang pada curiga sama hubungan kita? Lo mau semua orang di sekolah pada tahu kita udah nikah?"

"Hm, iya juga ya. Kalau kita berangkat sekolah bareng semua orang pasti curiga sama hubungan kita," gumam Zake. Diangguki oleh Catlyn.

"Nah! Jadi lebih baik gue turun di gang sebelah aja, kan?"

Zake mengangguk. Kemudian membelokkan setirnya ke ke kiri menuju gang di samping SMA Ganesha.

Mobil yang dikendarai oleh Zake berhenti. Tepat di samping pohon beringin besar.

Zake menaikkan sebelah alisnya. Kepalanya menoleh ke arah istrinya. Dia heran kenapa Catlyn tidak kunjung ke luar mobil.

"Lo kenapa masih di sini?"

"Bentar ngaca dulu."

Zake merotasikan matanya, "Lo mau ngaca sampai seribu kali pun tetap jelek. Muka lo masih aja kayak Dajjal," ucapnya dengan disertai kekehan kecil.

"Beda lagi kalau gue. Mau ngaca sampai gue bosen aja muka gue tetap ganteng kayak Cha Eun Woo," sambung Zake.

"Dih! Gak sadar apa tu muka udah mirip valak versi cowok," cibir Catlyn. Memasukkan cerminannya ke dalam tas.

Catlyn lalu menodongkan tangannya ke arah Zake. Membuat laki-laki itu mengernyit bingung.

"Ngapa ni anak? Oh! Minta salim ternyata. Mau jadi istri alim ceritanya si Dajjal, nih!" batin Zake.

Zake menerima uluran tangan Catlyn. Kini giliran gadis tersebut yang nampak kelihatan heran.

"Salim, kan?" Zake bertanya.

Catlyn menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Hah? O-oh i-iya! Hooh iya salim."

Dengan kikuk Catlyn membawa tangan besar Zake ke dahinya. Padahal niatnya dia ingin meminta uang jajan.

Zake tersenyum tipis lalu berganti membawa tangan istrinya ke dahinya. Ia mengecupnya sebentar.

Perlakuannya tadi tanpa sadar membuat Catlyn gugup. Gadis itu merasakan desiran aneh di dadanya. Serta pipinya memanas.

"Udah. Kenapa masih belum ke luar?"

Catlyn tidak berani menoleh ke arah Zake. Sial pipinya masih memanas, bibirnya juga ikut berkedut ingin tersenyum.

Married with Antagonist girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang