00. Prolog

10.3K 878 83
                                    

Sebelum baca jangan lupa untuk Vote dan coment sebanyak banyaknya

••••••

HAPPY READING

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
  ••••••••••••••••••••••••••••••••••••
••••••••••••••••••••
•••••••
•••

Wanita paruh baya itu berjalan di koridor rumah sakit dengan sangat terburu buru. Hingga menyebabkan dirinya beberapa kali ditegur oleh beberapa orang yang tengah berlalu lalang disekitar koridor tersebut.

Air matanya begitu deras menetes tak kunjung berhenti. Batinnya terus merapalkan doa agar seseorang yang dia sebut dalam doanya dapat selamat melawan penyakitnya.

"Dokter!"

Panggil wanita paruh baya itu saat telah sampai di ruangan VIP dirumah sakit itu. Dan melihat seorang Dokter perempuan yang nampak masih muda keluar dari ruangan tersebut.

"Dok! Bagaimana keadaannya?" tanyanya dengan nafas tersengal akibat berlari.

Dokter itu menghembuskan nafasnya kasar. Membuat wanita paruh baya itu ketar-ketir. Takut jika orang yang berada di ruangan itu tak dapat diselamatkan.

"Dok! Hiks... Jawab Dok! Dia baik baik saja kan?"

"Maaf Bu, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun Tuhan lebih sayang padanya," jelas Dokter muda itu.

Wanita paruh baya tersebut menggeleng tak percaya, berusaha untuk menolak kenyataan bahwa orang yang selama ini dia sayang sepenuh hatinya telah tiada.

"GAK!"

"HIKS.... GAK MINGKIN! Gak mungkin. Saya yakin dia pasti bisa bertahan, Dokter pasti salah kan? Iya kan Dok!"

Melihat wanita itu itu menangis dengan suara yang begitu pilu. Membuat Dokter itu juga ikut meneteskan air matanya. Paham dengan apa yang dirasakan olehnya.

"Di-dia ma-mas-sih hidup kan Dok?" tanyanya sekali lagi memastikan.

Dokter muda itu memeluk pundak wanita tersebut. Menenangkan perempuan itu yang sekarang sudah mulai tenang.

Dia mengajak wanita itu untuk melihat seseorang yang sekarang sudah tak bernyawa.

"Dokter!"

Panggil seseorang dari arah belakang mereka berdua. Seorang laki laki paruh baya berbadan tegap, yang sangat terlihat berwibawa berjalan dengan tampilan kacaunya.

"Pa!"

Wanita paruh baya itu langsung berhambur ke pelukan laki laki tersebut yang merupakan suaminya.

"Tenang Ma, dia pasti bisa bertahan."

Mendengar perkataan suaminya, wanita tersebut menggelengkan kepalanya.

"Di-dia sudah ti-tiada ...hiks!"

"Gak Ma! Papa yakin dia masih hidup. Dokter tolong periksa lagi, saya mohon, Dok. Selamatkan dia kami mohon," mohon laki laki dengan setelan kantornya serta penampilannya yang sekarang nampak berantakan.

Kedua pasangan suami istri itu tersenyum. Saat melihat Dokter muda tersebut mengangguk bersedia untuk memeriksa ulang keadaan seseorang itu.

"Bapak sama Ibu mohon tunggu diluar," titah sang dokter yang langsung dituruti oleh pasangan suami istri tersebut.

Married with Antagonist girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang