Luar Kota

4.3K 383 17
                                    

Pagi ini Ara ntah kerasukan apa dirinya bangun lebih dulu dari Chika. Ini merupakan momen langkah bahwasanya Zahra Nur bangun lebih dahulu bahkan sudah selesai mandi dan rapi. Chika yang mulai terbangun dan membuka mata terheran-heran dengan Ara yang sudah rapi duduk dipinggir ranjang.

"Raa, kerasukan kamu?" Ara hanya tertawa mendengar perkataan Chika.
"Dih malah ketawa, beneran tanya nih aku,"
"Kagak Chik, ada sesuatu," ucapnya sambil mengedipkan mata jahilnya.
"Hah? Apaan? Mau ngapain kamu? Kok ga bilang ke aku?" tanya Chika panjang seperti gerbong kereta yang tak kunjung ada ujungnya.
"Etdah banyak amat tanyanya neng, dah kamu mandi aja dulu, siap-siap yang cantik terus turun aku tinggu dibawah okee cantik?"
"Mau ngapain emang?"
"Ada deh, udah sana mandi buruan keburu telat," ucap Ara sambil melihat jam tangannya.
"Yaudah iya,"

Chika yang masih bingung dengan keadaan apa yang sedang dia alami ini hanya mengikuti perintah Ara dan langsung pergi mandi. Ara yang melihat Chika masuk kamar mandi langsung menyiapkan dompet, hp, serta perlengkapan lainnya miliki dirinya dan Chika lalu langsung turun ke bawah.

Setelah hampir 20 menit Ara menunggu akhirnya Chika turun dengan cantiknya. Chika yang melihat Ara duduk di ruang tengah langsung menghampiri Ara.

"Araa udah,"
"Widihhh cantik banget pacarku ini," disambut malu oleh Chika.
"Apaan sih," tawa Ara setelah itu.
"Udah siap kan?"
"Udah,"
"Yaudah ayokkk,"
"Ke?"
"Luar kota,"
"Hah?"
"Ayo liburan ke luar kota, lagi libur juga kan?"
"Iya sih libur, tapi ngga dadakan gini juga dong Ra,"
"Ntar aku jelasin di jalan,"
"Belum nyiapin baju Raa,"
"Itu kan udah pake baju,"
"Buat disana ih,"
"Gampang itu mah, beli aja,"

Chika hanya bisa melongo melihat tingkah pacarnya yang diluar nalar manusia. Bagaimana tidak, dia tidak bicara apa-apa, bahkan tidak merencanakan apapun tiba-tiba mengajaknya keluar kota tanpa persiapan. Tetapi, mau tidak mau Chika juga akan iku. Kesempatan seperti ini tidak akan dua kali, apalagi berdua saja di kota orang dengan Ara, batin Chika.

Mereka berdua akhirnya sampai di bandara. Setelah duduk di kursi pesawat Chika langsung menagih penjelasan dari kekasihnya itu.

"Dah kan? Sekarang jelasin dari nol,"
"Kek isi bensin aja sih mbak, mulai dari nol,"
"Araa,"
"Iyaa iyaa, jadi aku ngajak kamu ke luar kota itu sebenarnya emang ngga aku rencanain, tapi setelah denger papa mau pulang kemarin aku langsung kek kepikiran , tau gitu aku ajak kamu jalan-jalan ke luar kota dari kemarin-kemarin,"
"Kan papa gajadi pulang Raa,"
"Ya karena itu, kan ada kesempatan lagi buat ajak kamu jalan-jalan, makanya langsung aja deh ajak kamu hehehe,"
"Ya tapi kan bisa dibicarain dulu Araa,"
"Ya ntar keburu nanti-nanti terus papa keburu pulang,"
"Emang dasar ya kamu," ucap Chika sambil menggenggam tangan Ara disepanjang perjalanan.

*****

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam akhirnya mereka telah tiba tanpa persiapan apapun. Hanya satu tas ransel yang berisi dompet, powerbank, skinker, dan juga alat makeup Chika yang disiapkan Ara.

"Ra kita kek orang apa aja disini,"
"Dah gausah dipikirin, kita cari hotel aja dulu," ucap Ara sambil mencari hotel terbaik di kota itu.

Setelah beberapa saat akhirnya Ara menemukan hotel dan segera dirinya mencari taksi dan pergi menuju hotel itu. Chika hanya ikut saja kemana Ara pergi karena ini memang perjalan pertamanya tanpa persiapan apapun.

Sekarang mereka sudah berada di dalam kamar hotel dan sudah merebahkan badan masing-masing.

"Chik mau jalan-jalan hari ini apa besok?" ucap Ara sambil mengelus kepala Chika yang berada di atas lengannya.
"Emang kita mau disini berapa lama Ra?"
"Tiga hari aja kali ya Chik? Kan kita juga gatau papa bunda pulangnya kapan,"
"Euhm.. okee deh, yaudah hari ini cari baju dulu aja kali ya Raa?"
"Dasar ya tuan putri, baju keringetan dikit udah minta ganti," ucapnya sambil menarik pelan hidung Chika gemas.
"Ih gerah tau Raa, gaenak banget,"
"Iya iya nanti kita cari baju sekalian cari makan aja gimana?"
"Okee deh,"
"Ciumnya dulu mana kalo oke?" ucap Ara bercanda.

Always With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang