jangan sampai kejadian

1.4K 250 20
                                    

Siang itu Kuroo sedang bersantai di depan TV. Karena bosan ia pun membuka whatsappnya. Katanya sih kadang snap whatsapp teman-temannya bikin moodnya naik.

Kemudian kau datang menghampirinya, "bang, izin keluar sebentar ya," pintamu.

"Mau kemana?"

"Ke cafe depan komplek"

Ingin bertanya sama siapa, tapi takut dikira overprotective seperti waktu itu. Akhirnya ia mewanti-wanti adiknya agar berhati-hati saja.

Entah mengapa firasat sang abang ini tidak enak. Bukan tidak enak dalam artian yang aneh-aneh. Tidak bisa dideskripsikan, intinya tidak enak saja.

Pikirnya kencan. Masa sih adiknya kencan? Kok gelagatnya tidak seperti orang bucin pada umumnya. Akhirnya ia pun membuang pikiran jelek tersebut. Lalu tanamkan dalam pikirannya bahwa adiknya sedang jalan-jalan bersama temannya.

Kembali ia lakukan, membuka snap whatsapp teman-temannya. Yang pertama muncul di berandanya adalah Lev. Dari jauh terlihat Lev sedang makan enak di sebuah cafe. Makanannya lucu dan estetik, ujarnya dalam hati.

"Anjay. Liep makan enak," tegasnya sekali lagi, dibuka lah snap whatsappnya. Ingat, mata Kuroo itu sangat jeli. Ia melihat ada sosok di depan kursinya Lev, dimana posisi itu masih tetap satu meja dengan Lev.

"EIT SAPENI"

"ANJAY LEV NGEDATE"

Sekali lagi

"Lah kek kenal. Sape yak?"

"Anjir jangan plot twist lah.."

Makin panik. Akhirnya ia keluar dari snap whatsappnya Lev. Sedetik kemudian muncul snap whatsapp milikmu, isinya minuman segar ke arah jendela cafe.

Tak perlu diragukan lagi. Jika dibandingkan berkali-kali pun hasilnya tetap sama, mereka ada di satu tempat. Sungguh terkaget-kaget Kuroo menatap handphonenya hingga ternganga. Adiknya sudah memiliki pacar, dan terlbih lagi Lev?

"ADEK- KOK LO- GA BILANG!?"

"TAKUT KAH KALO GUE CEPU ATAU GUE ROASTING?"

"Pasti gue roasting sih. Orang sama Lev," suaranya lebih pelan.

"Dahlah anjir gue sidang tu anak pas dia balik"

***

"Aku pulang," kau masuk dan berjalan ke ruang tengah mencari Kuroo.

Celingak-celinguk mencari sang abang yang entah dimana wujudnya. "Ni si abang kemana sih? Abaaangg, aku bawain makanan loh," teriakmu.

Di kamar mandi tak ada, di garasi tak ada, di kamarnya pun tak ada. Karena lelah, kau pun masuk ke dalam kamar. Langsung karena tak disangka sang abang sedang duduk di kursi belajarmu.

"EH SUE LU NGAGETIN. NGAPAIN DI SINI?"

"Mau ngomong"

"Ngomong apaan?"

"Lo duduk dulu"

"Lah apaan ini"

"Diem dulu. Cepetan duduk!" perintah Kuroo. Auranya berbeda, kalau yang seperti ini kau pun akan takut dengannya. Seram.

Kuroo memperlihatkan handphonenya yang menunjukkan ada sebuah foto di sana. "Maksudnya apa ini, dek?" Tanyanya.

Kau yang bingung maksudnya apa reflek bertanya balik, "maksudnya apanya?"

"Ga usah pura-pura gatau"

"Ya emang gua gatau?"

"Jangan bikin gua emosi"

"Apa sih kok lo ga jelas?"

"Kok jadi nyalahin gue?"

"LO NUNJUKIN APA ANJIR? ITU TUGAS KULIAH LO"

Kuroo terkejut dan membalikkan handphonenya, "HAH? OIYA. MAAP SALAH. ULANG," serunya.

"Orang kalo udah goblok, sekalipun bener ya tetep goblok"

"Ya maap"

"Ga ada kata maap. Minggir! Gue mau ambil baju"

Kuroo menahanmu, "EEH TAR DULU. INI BENERAN. BALIK SONO DUDUK," sambil mendorong.

"YAUDAH CEPET APA SIH ELAH"

Fotonya sudah terlihat, tentang perbandingan snap whatsapp milikmu dan Lev. Ketahuan sudah bahwa kau telah berkencan dengan Lev.

"Dek?"

"Iya.. Maaf. Aku emang pacaran sama Lev. Aku minta maaf ga bilang ke abang. Jangan bilang papa ya aku takut"

"Dari kapan?"

"2 minggu lalu"

"Anjir masih anget"

"Oh"

"Abang.. jangan marah.."

"Engga marah. Udah terlanjur juga. Terserah dah intinya baek-baek aja lo pada. Tapi perlu diingat, kalo sesekali Lev nyakitin lo, suruh Lev muncul di hadapan gue"

Tidak disangka bukannya dimarahi atau disuruh putus, malah diberi peringatan sebagai tanda sayang dari sang abang. Kau sangat bersyukur dan langsung memeluknya. Tak lupa mengucapkan terima kasih padanya.

"Inget batas wajar"

"Iya"

***

"AAABAAAAANGGG BANGUN. ALARMNYA BERISIK BANGEEEET"

Kuroo dalam sederik terbangun dan mematikan alarmnya. Setelah itu malah seperti orang linglung. Saking linglungnya ia keluar kamar dan menghampirimu.

"Dek?"

"Iya?"

"Lo pacaran sama Lev?"

"HAH? ENGGAK"

"JAN BOONG"

"KAGAK YA. TIDAK ADA KIPAK KIPAKAN DALAM HIDUP SAYAA"

"Ih jangan bilang abang mimpi aku pacaran sama Lev"

"MASA SIH?"

"AAMIINNNNN PALING KENCEEEENG"

"GA AAAMIINNN"

TBC

HALO TEMAN-TEMAAAN. Akhirnya aku update lagi. Jujur aja dari beberapa bulan lalu aku sibuk banget, buka wp aja sampe ga sempet. Terus ga ada energi atau keinginan mau update gitu.

TAPI TAPI TAPI!!! Aku habis bacain komen kalian di setiap chapternya, moodku naik banget, aku seneng kalian pada suka sama book ini. Karena kalian aku jadi pengen nulis lagi tau :(( i lop u

OYAA. Ini salah satu requestan lama. Semoga suka yaa <3 maaf ga sesuai ekspetasi.

Perlu diingat, aku update ga ada jadwalnya. Bahkan bisa beberapa bulan sekali. MAAF BGT 🙏🙏 TP AKU USAHAIN UPDATE GAIS

See you next chapter!! BYE BYE

ABANG (Kuroo Tetsurou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang