Prolog

42 3 0
                                    

Semua telah berubah, ekspektasi yang telah ku susun rapi tidak berjalan sama sekali.

Semua berbeda, aku menyerah dengan keadaan, jalan hidupku yang ku rencanakan gagal total.

Namun, semua itu justru sangat berbeda setelah aku mengenal lingkungan pesantren, hidup di pesantren memang tidak ada di pikiranku sama sekali, tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menuruti perintah orang tua.

Dan ternyata dugaanku salah, realita hidup yang kualami justru lebih indah dari ekspektasi-ekspektasi ku dulu, semua berjalan lurus dan mulus. Ternyata ini lah kehendak Tuhan sebenarnya yang menjadikan Realita lebih manis dari ekspektasi.

REALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang