Cerita Pagi

36 2 0
                                    

Namaku Ria, aku sering di panggil Mariah oleh teman-temanku, padahal nama panjangku Ria Agustina, hmm teman-temanku memang suka jahil mereka seenaknya mengganti namaku dengan nama Mariah, tapi ya udah deh asal mereka bahagia akupun ikut bahagia Awokwkwk..

Aku di besarkan dari keluarga sederhana, bapakku adalah seorang petani dan ibuku seorang penjual sayur di pasar. Walaupun hidup sederhana tetapi aku tetap bersyukur, karena guru mapel agama SD ku dulu pernah bilang "ada sebuah ayat yang mengatakan, Barang siapa yang bersyukur maka nikmatnya akan di tambah". Nah, maka dari itu aku tetap bersyukur walau dalam keadaan apapun biar nikmatnya di tambah xixixi...

Kicau burung pagi disertai teriakan Emak seperti biasanya yang berusaha membangunkanku. Aku berusaha membuka mata walau rasanya sangat berat, ingin ku memejamkan mata dan kembali ke alam mimpiku lagi.

"Nduk bangun udah jam 5 buruan subuh terus siap-siap ke sekolah!" Emak mengulangi teriakan yang kesekian kalinya, dan dengan berat hati akupun menjawab "iya Mak..."

"Duh Emak ini padahal baru jam segini di suruh bangun, lebih baik aku tidur lagi aja lah" kata hatiku yang berusaha menolak perintah Emak.

Telolet-telolett...

Suara telepon mengusik ketenangan tidurku dan memaksaku untuk mengangkatnya, ternyata itu telepon dari Lisa temanku.

"duh ada apa sih Lisa pagi-pagi buta gini udah telfon" gumamku dalam hati

"Halo, iya ada apa Lisa?" akupun memulai pembicaraan

"Hei Mariah udah siap belum? bentar lagi aku mau kerumahmu jemput kamu, kita berangkat sekolah bareng seperti biasa!"

"ini masih jam berapa Lisa...?" ucapku disertai rasa ngantuk yang masih tertinggal.

"Ya ampun Mariaahh!! ini udah jam setengah tujuh loh, gih buruan sana siap-siap!" ucap Lisa lantang dalam telepon.

Lalu aku melirik jam dinding kamarku dan ternyata Lisa benar, akupun segera bergegas menuju kamar mandi.

Tak lama kemudian terdengar suara sepeda ontel Lisa, kemudian Emak berteriak "nduk lebih cepat sedikit mandinya, Lisa udah datang!"

aku yang masih memegang gayung segera mempercepat ritual mandiku.

"Assalamualaikum"

Suara Lisa di ambang pintu ruang tamu

"Waalaikumussalam, eh Lisa tunggu dulu ya nduk Ria baru selesai mandi sekarang lagi siap-siap di kamarnya, sini duduk dulu nduk" Emak menyuruh Lisa duduk kemudian Lisa mengiakan perintah Emak.

"Lis, ada pr ndak?" teriakku dari kamar

"ada mar" ucap Lisa setengah berteriak

"pr apa Lis?" tanyaku kembali

"pr matematika kemaren yang di suruh Bu Andin mengerjakan halaman 20"

"Duh lupa belum mengerjakan lagi" ucapku pelan. "Lis, aku lupa belum ngerjain nih, nanti di kelas seperti biasa ya.." ucapku berteriak

Sambil menghela napas Lisa menjawab "iya Mar..., Aku udah hafal kebiasaan kamu"

"hehe itu baru yang namanya teman sejawat"

"Heleh" ucap Lisa dengan nada agak pelan.

Akhirnya aku selesai mempersiapkan alat-alat sekolah dan keluar dari kamar. Akupun langsung menghampiri Emak yang sedang mempersiapkan sarapan di meja makan.

"Mak, aku berangkat dulu!" ucapku sambil meraih tangan Emak.

"Sarapan dulu nduk! Lisa sekalian di ajak sarapan!" ucap Emak menyuruh kami untuk sarapan.

"Ah Mak udah gak ada waktu ini udah jam tujuh kurang sepuluh menit, nanti aja Mak aku sarapan di kantin"

"Bener loh ya jangan sampai tidak sarapan!"

"Iya Emak sayang.." jawabku sambil mencium tangan Emak kemudian diikuti Lisa.

"Yuk Lis buruan!! keburu masuk nih" ucapku kepada Lisa yang berjalan di belakangku melewati pintu ruang tamu, "iya mariahh bawell" jawab Lisa, akupun menyerngitkan dahi kemudian bergegas mengambil sepeda ontelku di depan rumah.



































REALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang