09

832 114 10
                                        

Kai dan Beomgyu sedang berada bersama Soobin di ruang tamu. Mereka sedang menonton film kesukaan Soobin, the rabbids invasion.

"Jadi Tobin ngomomong bwabwabwa?"

"Tidak Kai," Soobin tertawa kecil.

"Eomma... " panggil Beomgyu.

"Kenapa sayang?"

"E-eomma tahu tante-tante tidak?"

"Yung!" seru Kai. Beomgyu tidak menghiraukan adiknya itu.

"Tante yang mana gyu?"

"Tante yang membawa Taehyun pergi..."

Soobin kaget.

"Mengapa tidak memberi tahu eomma, Gyu sayang?" tanya Soobin lembut.

"Gyu udah coba untuk kasih tau Sunghoon hyung, t-tapi Gyu takut..." ucap Beomgyu sambil memainkan ujung bajunya.

Soobin mengusap lembut surai Beomgyu. Kai terdiam sambil memeluk bonekanya.

{√Mom}

"Panggil Sunoo dan Heeseung," ucap Soobin pada Jungwon. Jungwon mengangguk dan langsung bergegas untuk memanggil mereka.

"Ada apa?" tanya Heeseung.

"Beomgyu dan Kai ada di sana saat Taehyun diambil. Kita harus segera memberi tahu polisi." ucap Soobin. Beomgyu dan Kai berada di sebelahnya, memeluk erat tubuh Soobin.

"Dimana Yeonjun hyung?" tanya Sunoo.

"Dia masih di kantor polisi, tasnya sudah dibuka dan setelah itu dia tidak bisa dihubungi. Saat aku ke kantor polisi, Yeonjun hyung dan beberapa polisi sudah tidak ada di tempat." ucap Jungwon.

"Kamu sudah cek isi tasnya?"

"Kata polisi, tasnya kosong, hanya berisi mannequin anak kecil."

"Kita ke kantor polisi sekarang." ucap Soobin yang dibalas anggukan oleh Jungwon.

"Sunghoon, Ni-ki, Jake, Sunoo, kalian jaga rumah. Heeseung dan Jungwon, anak-anak ikut aku ke kantor polisi."

{√Mom}

"Bisa disebutkan ciri-cirinya dik?" tanya salah seorang polisi yang juga ikut dalam melaksanakan tugas untuk mencari keberadaan Taehyun.

"Tubuhnya tinggi cekayi, lambutnya panjang, idung cung!" jawab Kai.

Soobin mengusap kepala Beomgyu, mencoba untuk membuatnya berbicara. Beomgyu memeluk erat Soobin, tubuh kecilnya bergetar karena takut.

"Beomgyu sayang, dengarin eomma dulu yuk.."

Beomgyu menggelengkan kepalanya dan semakin menenggelamkan dirinya pada dengkapan Soobin.

"Beomgyu kasih tau aja ciri-cirinya ke eomma bagaimana?"

Beomgyu mengangguk.

"Aku pergi sebentar ya..." ucap Soobin dan menggendong Beomgyu pergi keluar bersamanya. Sedangkan pak polisi tersebut masih mendengarkan omongan Kai.

"—twus Kayi bewi boneka inci nama Tobin! Becaaaall cekayi. Kayi cuka! Tapi yebih cuka molang!...."

.
.
.
.
.

"Yok sini kasih tau eomma, tante-tante yang Beomgyu lihat waktu itu bagaimana kelihatannya?" tanya Soobin sambil diam-diam merekam percakapan mereka.

"Rambutnya berwarna ungu... Sepertinya kelihatan palsu, seperti wig. Dia memiliki bekas luka di bagian leher kirinya, sepertinya habis dijahit. Matanya menggunakan kontak lensa berwarna biru...."

Beomgyu kemudian berpikir sejenak.

"Eung... Bibir atasnya ada tahi lalat kecil, dia juga memiliki lesung pipi yang kecil dekat bibirnya. Tubuhnya tinggi, mungkin setinggi Sunoo hyung..."

Beomgyu kemudian mengambil baju Soobin dan memainkannya.

"Matanya sipit, dia tidak memiliki lipatan mata. Dan, dia tidak secantik eomma. Dia sangat jelek."

"Ehh Beomgyu gak boleh kayak gitu.." ucap Soobin, tapi pipinya memerah.

"Beomgyu hanya ingin jujur saja eomma.."

{√Mom} ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang