02

1K 145 20
                                    

Soobin menatap malas orang di depannya. Lagi-lagi ada perempuannya yang ingin sekali menjadi pacarnya.

"Maaf, kamu bukan seleraku." ucap Soobin kemudian pergi meninggalkan toko tersebut.

"Tuan Soobin," supir pribadinya, Jungwon, membungkuk hormat lalu membukakan pintu mobil untuk Soobin.

"Hahhh, malas sekali aku melihat muka mereka. Kenapa sih pada ngejar aku? Aku gasuka. Gelay."

"Tuan kan ganteng iya, manis iya, imut iya, baik iya, rendah hati iya, tinggi iya, cantik juga iya, pokoknya oke deh... Kenapa tuan gamau cari pasangan?"

"Kau tau sendiri kan aku belok..." gumam Soobin.

"Ah iya.... Maaf tuan."

"Tak apa."

{√Mom}

"Kenapa kamu muncul terus sih di hadapanku?" tanya Soobin.

"Kamu sebenarnya mau kan jadi pacar aku..." tanya seorang yeoja dengan mata yang berbinar.

"Ngga." itulah jawaban Soobin sebelum ia bergegas pergi melewati yeoja tersebut.

"Trus kamu maunya sama siapa sih?" yeoja tersebut terus menerus mengganggu Soobin membuat sang empunya kesal.

Ia membalikan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya pada yeoja tersebut. Yeoja tersebut memerah.

"Aku homo, cuih." Soobin mengibaskan rambutnya dan pergi dengan gaya catwalk.

{√Mom}

"Hmmm malam enaknya makan apa yaa...." Soobin berdeham. Ia sedang membaringkan tubuhnya di sofa dengan  pengawal pribadinya yang tepar di sebelahnya.

"Hoon, malam enaknya makan apa?" tanya Soobin pada pengawal pribadinya yang sedang menjahit baju.

"Manaku tahu beb, enaknya tuh ya, nanya si Ni-ki. Dia tau tuh berbagai jenis macam jiwa raga citra khas makanan di sini." ucap Sunghoon saat mengambil benang berwarna merah.

"Woi bangun," Soobin mengapit hidung Sunoo, pengawal pribadinya yang tepar tadi.

"NGAP WOI NGAP!" Sunoo menampar tangan Soobin lalu menatapnya tidak suka.

"Panggil dulu si Ni-ki,"

"Ngapain?"

"Mau makan."

"Lah kan kepala chef si Jay, Ni-ki kan tukang kebun."

"PANGGILIN AJALAH!"

"IYA-IYA TUAN SOOBIN KU YANG MANIS."




"Nik, dipanggil Soobin."

"Ngapain?"

"Makan—"

Belum saja selesai berbicara, Ni-ki sudah berlarian ke dalam mansion milik Soobin.

Sebenarnya dibilang mansion milik Soobin juga engga, karena Soobin sudah menganggap mereka saudara sendiri. Jadi mereka bisa bebas melakukan apa saja di sana, selain mencuri barangnya.

"Aku datang~" ucap Ni-ki sambil dance break sebentar lalu duduk di sebelah Soobin. Soobin mengangkat kakinya dan menaruh kakinya dibatas kaki Ni-ki lalu membaringkan kepalanya di paha Sunghoon.

"Enak makan apa Nik?"

"NAH, karena udah malam, kemungkinan besar sudah habis. Tapi karena ini masih sore, kemungkinan belum habis."

"Apaan?"

"BAKSO BAPAK NJUN! BAKSO DEBES YANG PERNAH NI-KI KUNJUNGI!"

"Menarik, beliin dong."

"Tapi Ni-ki takut digrepe-grepe kalo Ni-ki jalan sendiri. Kan hyung tau Ni-ki itu manis, imut, cutie, cantik, ganteng—"

"Sudah sudah, Sunoo, temani dia."

"Oke."









Tebak siapa yang baru siap UAS 😭

Btw jangan lupa vote TXT di mubeat ya. Simpan 150 hearts juga buat live vote nanti. 💙

{√Mom} ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang