12

389 31 3
                                    

Pemuda dengan setelan putih tersebut terlihat memasuki sebuah kafe klasik dengan langkah tegasnya.

Masih terlalu pagi untuknya mengunjungi kafenya tersebut di hari libur begini. Kalau bukan karena sepupunya yang terus menanyainya perihal dia yang tiba-tiba menghilang dari arena tadi malam, sudah pasti Jimin tidak akan sepagi ini berada disini.

Jimin membuat janji dengan pacar lucunya itu hari ini, di kafe miliknya, di waktu yang masih menunjukkan pukul 08.11 dia sudah sampai disana.

Rupanya Jungkook sudah datang sedari tadi, padahal mereka janjian bertemu sekitar pukul setengah sembilan pagi.

"Hai".
Sapa Jimin mengalihkan Jungkook yang tadinya fokus ke ponselnya.

"Hai".
Sahut Jungkook dengan mata berbinar pasalnya Jimin hari ini terlihat berkali lipat lebih tampan dari biasanya.

"Udah lama?"

"Baru aja".

Jimin tersenyum lebar seraya mendudukkan pantatnya di kursi sebelah Jungkook.

"Jungkook?".

"Iyaa?".

"Apa kabar?".

"Baik, kan tadi malem kita juga ketemu".

"Beda, itu kan tadi malem. Siapa tau setelah kita berpisah kamu kenapa-kenapa".

"Ya nggak lah, aku baik-baik aja".

"Ya ya ya".
Respon Jimin seraya mengusak rambut Jungkook dan mengunci netra cerah kekasihnya itu agar tidak berpaling dari netra gelap miliknya.

"Jungkook?".

"Hmm".
Sahut Jungkook tanpa memalingkan matanya dari sosok indah di depannya ini.

"Can I kiss you?".

"Hah?".
Jungkook membelabakkan matanya, terkejut dengan pentanyaan Jimin barusan.

"I wanna taste your lips again".
Sahut Jimin sekali lagi dengan tangannya yang menyusuri bibir Jungkook.

"Disini?".
Jungkook ragu, pasalnya posisi mereka sekarang ini masih di dalam kafe.

"Disini".

"Tapi kalo tiba-tiba ada orang masuk gimana, lagian bukan hanya kita aja yang di dalem sini sekarang".
Jawab Jungkook tanpa sengaja menggigit sedikit bibirnya yang membuat Jimin semakin tidak sabar ingin mencicipi bibir tipis itu lagi.

"Cuma pelayan dan barista kan. Mereka nggak peduli, lagian aku tadi udah bilang ke mereka".

"Bilang apa?".

"Jangan biarin orang masuk selain kita dalam waktu satu jam kedepan".

"Hah, mana boleh begitu".

"Boleh Jungkook, jadi boleh ya please?".

"Bentar, beneran nggak akan ada yang masuk kan?".

"Iyaa".

"Emm okeey".

"Boleh nih?".

"Hmm".

Jimin segera menyatukan bibir keduanya setelah mendapat ijin dari Jungkook.

Dengan terpaksa Jungkook mengentikan ciuman mereka setelah dua menit saling melumat, mengulum, dan bertukar saliva.
Pasalnya dia butuh oksigen untuknya bernapas.

[BL] Everything Can Change (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang