09

549 52 0
                                    

Sudah terhitung sejak tiga bulan lalu, pertemuannya dengan pemuda bergigi kelinci itu. Hubungan mereka cukup dekat tanpa diketahui oleh Namjoon dan ketiga teman Jungkook.
Begitu pula hari ini, Jimin ada janji bertemu dengan Jungkook di kafe miliknya.

"Mau kemana Ji?."

"Kafe, mau ikut?."

"Eh tapi nggak usah deh Joon, aku mau ketemu seseorang, penting!."
Kata Jimin tanpa menunggu jawaban dari Namjoon.

"Ih belum dijawab juga, seseorang siapa?
Tapi kalo dipikir-pikir kamu akhir-akhir ini sering ketemu seseorang kan? Hayoloh Ji pacar ya?."

"Apa sih Joon, nggak ada ya pacar-pacar."

"Hilih ngaku aja deh, ntar aku bilangin Yoongi Hyung ah."

"Ck tukang ngadu, lagian kalo aku ada pacar emang kenapa?."

"Ya nggak kenapa-napa juga sih, berarti Jiji kita udah besar."
Jawab Namjoon sambil mencubit pipi Jimin.

"Ih sakit tau Joon, lagian kamu juga lagi ada sesuatu kan sama seseorang."

"Sesuatu apaan, aku cuma ketemu beberapa kali kok dengan dia, itupun nggak disengaja."

"Masa? Nggak percaya."

"Y-ya kemarin sih sempet minum-minum berdua."

"Hah, kamu ngajakin minum-minum anak orang, mana baru kenal lagi. Kalo ada apa-apa aku nggak ikut-ikutan ya Joon. Jangan-jangan kamu udah ngapa-ngapain ya sama dia?."

"Otakmu Ji kotor banget, orang cuma minum teh."

"Teh doang, nggak modal banget sih Joon. Yang berkelas dikit dong, jangan teh."

"Ya mau apa coba, dia yang pesen sendiri. Aku mah tinggal ngikut, lagian aku kan bukan yang bayarin."

"Tsk tsk, bener-bener kamu Joon. Lagian situ juga kaya."

"Tapi masih kaya an kamu kan Ji."

"Iya lah."

Jimin meninggalkan rumahnya dengan mengendarai mobil hitamnya. Cuaca hari ini cukup panas, sehingga pemuda itu hanya memakai kemeja putih pendek dengan ripped jeans berwarna hitam. Membuat siapapun yang melihatnya akan merasa tambah panas, apalagi dua kancing atas kemejanya dibiarkan terbuka.

🍑🍑🍑

"Hi Jeon, sorry udah nunggu lama ya?".
Sapa Jimin memulai basa-basinya.

"Hi, nggak kok aku baru aja sampai."

"Mn, udah pesen minum?".

"Belum, nunggu kamu dulu".
Jawab Jungkook sedikit menyunggingkan senyum.

"Ya udah, bentar aku pesen dulu, masih sama kan?".

"Masih, tapi biar aku aja yang pesen, kan kamu baru sampai."

"Oke."

Jimin memperhatikan pemuda Jeon itu dengan mata sipitnya, menurutnya dia lucu apalagi pas senyum, gigi kelincinya itu benar-benar sangat lucu. Jimin akui Jungkook juga seperti dirinya, jarang ngomong dan tidak ada kesan ramah pun di wajahnya. Tapi saat bersama Jimin, Jungkook nggak se-dingin itu, dia sering bicara, bercanda, dan menertawakan hal-hal kecil bersamanya.

Jungkook kembali dengan membawa dua cangkir caramel macchiato, kesukaan mereka berdua. Senyum manis tersungging dari bibir tipisnya itu, ketika tatapannya bertemu dengan Jimin.

[BL] Everything Can Change (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang