Jisung akan pulang ke rumahnya sekarang, dia tengah berjalan menuju rumahnya, tidak lupa berpamitan kepada 2 temannya, yahh mereka sudah berteman, dan Jisung sendiri yang menerima mereka.
Setelah berjalan cukup lama akhirnya Jisung sampai di rumahnya.
Cek lek
Jisung melangkahkan kakinya memasuki rumahnya.
" Jisung " panggil Sang Appa.
Jisung pun menoleh.
" Wae ?? "
" Bukan kah kemarin kau ada ulangan ? Mana nilai mu, appa ingin melihatnya "
Jisung tidak terkejut dia hanya menghela nafas dan membuka tasnya, dia tidak menyimpan kertasnya dia hanya menaruhnya asal di dalam tasnya.
Jisung memberi lembar ulangannya dan langsung naik ke atas.
Appa nya memeriksa kertasnya, tidak ada yang salah, semuanya benar dan tepat, tidak ada yang keliru, tapi mengapa kertasnya kusut? Apakah dia tidak menaruhnya dengan benar di dalam tasnya ? Pikiran Appa nya berfikir seperti itu
" Haish anak itu "
Setelah sampai di kamarnya Jisung langsung membersihkan diri ke dalam kamar mandinya.
Tiba tiba saat sedang tengah membersihkan dirinya Jisung merasa pusing, pusing yang sakitnya begitu luar biasa saat itu, datang kembali kepadanya,.
" Ugh... Sakit sekali " Jisung.
Haechan yang mendengar pekikan sang adik pun berlari menggedor pintu kamar mandi Jisung, yah haechan ada di sana, karena mengantarkan makan siang jisung, karena appa menyuruhnya.
" Jisung~ah... Apa yang terjadi... Kau baik baik saja kan ?!! " Sambil terus menggedor-gedor pintu kamar mandi Jisung.
" Aku tidak apa apa, tolong ambilkan tas ku Haechan Hyung !! " Dengan menahan sakit di kepalanya Jisung berusaha berteriak.
" Baiklah !! " Haechan berlari mencari di mana tas Jisung berada, seketika dia menangkap sebuah tas yang berwarna hitam, dia langsung mengambilnya dan berlari kembali menuju kamar mandi dimana Jisung berada.
" Jisung~ah !!! Ini tas mu , buka pintunya !! "
Jisung langsung membuka pintu dan mengambil tas nya.
" Jisung~ah, Gwaenchana ?? ", Ucap Haechan dari luar kamar mandinya.
Jisung mengeluarkan 5 butir obat dan meminumnya dengan cepat, setelah merasa baikan dia pun bersuara.
" Nee Hyung, aku tidak apa apa "
" Baiklah, jika kau ada perlu sesuatu katakan padaku arraseo? "
" Nee Hyung "
Ketika melangkahkan kakinya haechan terhenti dengan suara.
" Haechan Hyung "
Jisung memanggilnya tapi dia tidak membuka pintunya.
" Hmm wae ?? " Haechan berbalik dan menatap kamar mandi tersebut
" Gomawo Hyung, ahh aku sangat malu mengatakan ini, tapi... Jinja Gomawo Hyung " tidak ingin berharap lebih, dia hanya mengutarakan isi hatinya saat ini, tanpa ekspresi apapun.
" Gwaenchana Jisung~ah, aku telah meletakkan makan siang mu di meja mu jangan lupa untuk kau makan, Hyung pergi "
Haechan langsung keluar dari kamar Jisung, haechan terkejut dengan apa yang ada di hadapannya saat ini." A-appa k-kenapa appa a-ada dis-sini ? " Takut, terkejut, dan khawatir kini bercampur menjadi satu, haechan sangat ketakutan.
" Ada apa dengan mu Haechan? " Curiga appanya.
" Ha ? Tidak, aku tidak a-apa apa heheheh, wae appa ? " Syukurlah haechan bisa mengontrol ekspresinya.
" Apa kau sudah memberikan makan siang kepada Jisung? " Tanya Appa.
" Sudah Appa, dia sedang mandi, setelah itu dia akan memakannya " lanjut Haechan.
" Hmm baiklah " tuan Park langsung pergi.
" Hampir saja " lega haechan.
Haechan memang tidak berniat untuk menyembunyikan hal itu, tapi melihat bagaimana para hyungnya dan adiknya membenci Jisung, dia merasa bahwa jika dia memberi tahukan ini, mereka tidak akan perduli dan lebih memilih Jisung mati dari pada membantu nya, itu yang membuat nya takut dan khawatir.
Jisung keluar dari kamar mandi, dia sudah memakai baju santai, seketika dia melihat makan siang nya di mejanya.
" Dari siapa ini ? "
Jisung berfikir keras sehingga dia mengingat sesuatu.
" Eohh haechan Hyung "
Jisung lantas memakan makannya sambil memainkan hpnya.~Bara Team~
Shotaro : yak !! Apakah kalian tidak mempunyai hp eoh??
Sungchan : aishh diamlah aku sedang makan bodoh !!
Shotaro : apakah besok kalian akan ke sekolah??
Sungchan : yang benar saja, tentu saja aku akan ke sekolah, pertanyaan yang bodoh😏 !!
Shotaro : baiklah, aku akan menunggu kalian.
Setelahnya Jisung langsung menutup hpnya, dan pergi mengantarkan piringnya ke bawah.
" Wah lihatlah, apa kau tidak bisa memakan makanan mu di sini, haruskan appa yang mengantarkan kannya untukmu?!, Dasar Manja !! " Protes Jeno.
Jisung tidak memperdulikan itu.
" Yak aish!! Apa kau tuli eoh?!! " Kesal Jeno.
Jisung langsung naik ke atas kamarnya, dia berfikir, appanya? Apakah benar ? Jika iya ,kenapa appanya melakukan itu? Apakah Appanya sudah memaafkannya? Tapi ... Wae?
Jisung tidak memikirkan itu, dia lebih baik belajar dan menyalin semua catatan di sekolahnya tadi.
Saat Jisung tengah belajar dengan fokus, dia mendapat notif.
Tingg...
" Aishh sia- " dia lantas lega setelah tahu siapa yang mengirimkan nya pesan.
Haechan hyung
Haechan : kau sudah makan ?
Jisung : sdh
Haechan : baiklah, jangan lupa untuk merawat dirimu, arraseo?
Jisung tidak membuka lagi pesan haechan dan langsung belajar
" Kenapa dia begitu perduli? " Gumam Jisung.
Hai semua, owner baru up lagi heheh, sorry banget kalau bagi kalian cerita nya pendek, maaf banget:(
Enjoy:))))
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Jisung [END]
Teen FictionPark Jisung, seorang pemuda yang memiliki keluarga dengan kedisiplinan ketat serta tata krama, tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya akan mengikuti sang ayah yang berwibawa, tapi kepribadian nya berbeda dengan keluarganya, di sini dialah yang pali...