Examination.

735 73 0
                                    

Drt...drtt...drt...

Jisung sedang duduk di kursi belajarnya, dan seketika dia mendapatkan telpon dari....

" Halo Hyung.. "

" Kapan kau akan datang? Apa kau ingin itu akan menjadi lebih parah ? "

" Tapi Hyung aku sedang sibuk "

" Tidak ada alasan jisung~ah, besok sesudah kau sekolah, kau harus datang kemari, arraseo ?!! "

" Hmm nee, baiklah² Hyung, aku tutup "

Tit..tit..tit...

Setelah mematikannya, Jisung kembali belajar.

Malam pun tiba, semua anggota keluarga sudah berada di rumah, dengan lengkap, Jisung tidak perduli, dia langsung mandi dan membersihkan dirinya.

Tok tok tok...

Tidak ada jawaban, bagaimana mau di dengar? Sedangkan Jisung berada di dalam kamar mandi.

" Jisung ?? " Ucap jaemin.

Tidak ada jawaban.

"Park Jisung?! " Jaemin sudah mulai kesal.

" YAKK PARK JISUNG !! "emosi jaemin, sambil menggedor-gedor pintu kamar Jisung.

Cek lek.

" Hyung?? Wae ? " Bingung Jisung, tapi dia masih bersikap dingin.

" Aku memanggilmu dari tadi, tapi kau tidak mendengar nya, sialan " umpat jaemin.

" Aku sedang mandi, wae ? " Aura dinginnya pun keluar.

" Turun dan makanlah. " Jaemin langsung turun.

Jisung Kembali ke kamar dan bersiap untuk makan malam.

Setelah turun dari kamarnya, dia langsung mendapati haechan dan Renjun di sana yang sedang makan.

Jisung pun tidak perduli seolah mereka tidak ada.

Jisung langsung duduk dan memakan makanan nya.

" Apa tugas mu sudah selesai? " Tanya sang ayah.

Jisung menoleh dan menatap Sang ayah, bagaimana dia bisa tahu?

" Aku? " Tanya Jisung.

" Bukan " elak sang ayah.

Tuan Park tau semuanya tentang anaknya kecuali penyakit nya Jisung.

Jisung pun kembali makan dan tidak perduli respon Hyung nya yang menatapnya sinis.

" Sudah Appa " jawab chenle.

" Bagus " singkat appa mereka .

Setelah itu Jisung langsung naik dan belajar di kamarnya.

" Tunggu " tahan sang appa.

" Appa akan memberikan kalian hadiah untuk hari ini, ikuti Appa ke depan "

Mereka semua pun keluar dan menuju ke depan rumah, betapa terkejutnya mereka melihat mobil yang mereka idamkan selama ini berada di depan mata mereka.

Jisung tidak memiliki ekspresi apapun, dia hanya diam sambil tangannya di dalam sakunya.

" Apakah hanya ini? Aku yakin mobil ku pasti tidak ada " dingin Jisung.

" Benar sekali, mobil mu tidak ada karena kau akan di antarkan oleh hyungmu "

" Siapa yang ingin menjadikan Jisung teman semobil? " Pertanyaan appa.

" Aku saja " ucap Haechan sambil mengangkat tangannya.

" Aku juga " sambung jaemin.

" Baiklah, Jisung kau akan berangkat bersama salah satu dari mereka jika kau mau "

He is Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang