Introduction.

2.1K 111 2
                                    

Di rumah mewah dan elegan dengan balutan warna cream serta pekarangan rumah yang luas yang berpenghuni dengan 8 anggota keluarga, seorang anak laki-laki yang baru menginjak umur 17thn sedang duduk di meja belajarnya dengan buku yang saling bertimpah satu sama lain pada pukul 05.55 pagi.

Sebut saja namanya Jisung laki-laki yang berbadan tinggi dengan rahang keras yang tegas bertubuh tegak lurus sudah mencerminkan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki yang dewasa, sikapnya berbeda jauh dengan penghuni rumah tersebut, dingin, cuek, bodoamat, dan tidak perduli dengan sekitarnya.

Jisung atau park Jisung tengah berperang dengan pelajaran nya malam ini, dia tidak menanggapi orang rumah yang keluar masuk di dalam kamarnya, dia terlalu fokus sampai tidak menyadari ayahnya tengah berdiri di depannya saat ini.

" Jisung " tidak ada jawaban darinya, membuat sang ayah kesal dan memanggilnya sekali lagi.

" PARK JISUNG !! " Jisung mendongak dan mendapati ayahnya yang tengah berdiri di hadapannya, dengan wajah yang datar dia menjawab.

" Ada apa "

" Makanlah "

" Sebentar lagi " tolak Jisung kepada ayahnya.

" Makanlah park Jisung " Lagi lagi ayahnya mengulang kembali Kalimat itu.

Tanpa aba aba Jisung berdiri dan keluar dari kamar meninggalkan ayahnya di dalam kamar tersebut .

" Anak itu, sampai kapan dia akan terus begini , dasar keras kepala "

Menelusuri tangga untuk turun ke bawah dengan tangan di balik saku yang mengepal kuat di dalamnya. Jisung duduk di samping kakak nya yaitu Haechan.

Ayahnya datang dan langsung buka suara.

" Bagaimana hari-hari kalian semua? "

" Sangat menyenangkan, Appa !! " Ucap chenle yang duduk di sebelah Renjun.

" Melelahkan " semuanya menoleh ke arah suara itu ,yap benar sekali JISUNG.

" Yak Park jisung !! "

" Mengapa kau selalu memanggil namaku , sialan " kesal Jisung kepada jeno yang selalu memanggil nama nya jika dia mengeluarkan pendapatnya.

PLAKKK !!

Tamparan keras untuk Jisung pada pagi itu yang di senyumi miris olehnya, dengan Mark yang sudah marah dengan dada yang naik turun.

" Jaga ucapan mu Jisung~ah !! " Tekan Mark kepadanya.

Jisung tidak menjawab dan memilih pergi ke sekolah lebih pagi dari biasanya dan menuju halte bus.

" Kau selalu menamparku tanpa alasan yang jelas , dasar egois !! "

" Anak itu kenapa selalu membuat masalah pagi pagi begini "ucap Mark menghela nafasnya.

~~~

Berjalan menuju halte bus dan duduk menunggu bus nya datang sudah biasa baginya, menggunakan headset dan langsung melangkah kan kakinya memasuki bus tersebut dan memilih duduk di paling belakang bus sambil menatap jendela.

Berjalan melewati koridor sekolah dengan tatapan dingin serta wajah datar sudah mendeskripsikan bahwa dia adalah Jisung, PARK JISUNG anak dari pemilik sekolah ini, memasuki kelas yang mulanya bising kini hening dan redup seketika setelah melihat nya datang, berjalan menuju mejanya di pojok kelas adalah andalan tempatnya duduk sambil menatap jendela kelasnya.

" Wah park Jisung... Ku kira kau sudah muak dengan pukulan ku ya, hahaha "

Jisung menatapnya dengan wajah yang sulit di artikan Yap datar, dia menatap seorang laki-laki yang bernama Felix itu.

He is Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang