Why are they cruel?

764 73 0
                                    

Setelah Jisung belajar dengan sangat lama sesudah dia makan bersama hyungnya, dia pun merasa haus, dan ingin turun untuk minum.

" Tenggorokan ku kering sekali " Jisung pun berjalan turun ke dapur, saat di dapur dia bertemu dengan chenle.

" Eoh sedang apa kau ? " Ucap chenle.

" Minum " ucap Jisung sambil mengisi air pada gelasnya.

" Emm apa kau akan ke sekolah besok ? " Ucap chenle gugup.

" Tentu saja, kenapa? " Ucap Jisung menaruh gelasnya ke tempat semula.

" Tidak ada " saat chenle ingin menaruh gelasnya, tangannya licin dan menjatuhkan gelasnya hingga pecah dengan bunyi yang nyaring sekali membuat jisung menutup telinganya.

" Akhh " Jisung mengerang.

Chenle pun terkejut dan segera membersihkan gelasnya, tapi saat ingin membersihkannya tangannya terkena pecahan kaca, dan membuat chenle kesakitan dengan darah banyak, membuat jisung menjauh merinding dan kakinya melemah.

Dia memang biasa pada darahnya sendiri, tapi melihat darah orang lain, membuatnya takut setengah mati.

" Apa yang terjadi ?!! " Ucap Taeyong yang datang karena suara pecahan gelas

" H..Hyung " kaget chenle dengan Jisung yang masih terdiam di tempatnya.

" Apa yang terjadi dengan mu ?! " Kaget Taeyong ketika melihat tangan chenle berdarah.

" Aku-- "

" Ada apa ini ? " Ucap Doyoung.

Semuanya pun datang menghampiri mereka ke dapur setelah mendengar  suara Taeyong

Doyoung pun menoleh ke arah Jisung yang gugup.

" Apa yang kau lakukan padanya?! " Pertanyaan Doyoung sukses membuat semuanya tersadar akan hadirnya Jisung, begitu juga Taeyong yang sudah marah.

" Ak...aku ti..tidak..melakukan...ap...apapun " gugup Jisung.

" Kenapa kau ketakutan eoh ! " Bentak Jeno.

" Ak...aku "

" Kau sudah berani membuat nya terluka eoh ?! " Bentar Taeyong.

" Tidak...hyu...Hyung " kaget Jisung.

" Jangan berbohong !! "

Jisung pun terdiam.

Chenle memperhatikan mereka semua yang menyalahkan Jisung.

" Hyung ini bukan kesalahan Jisung, dia tidak melakukan apapun " jelas chenle.

" Kenapa kau membelanya? Eoh apa kau di ancam agar tidak memberi tahukan nya pada kami? "

Winwin bodoh, dia tidak di ancam ck.

" Kau memang berandalan !! "

BUGH !!

PLAKK !!

Akhh !!

" Hyung hentikan !! " Teriak chenle.

Taeyong tidak mendengar teriakan chenle, dia terus menghajar Jisung dengan jisung yang sudah sesak nafas akibat gumpalan darah di hidungnya, dan perut yang sakit akibat tendangan, dia bisa menahan segala pukulan, kecuali pukulan pada kepala dan perut.

" H..Hyung, biarkan...hah !! Aku...ber...bernafas...Dul... dulu , uhuk !! " Lirih Jisung kesakitan dengan batuk darah.

Mereka semua terdiam dengan Taeyong yang berhenti seketika melihat Jisung susah bernafas dan darah yang sangat banyak.

He is Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang