kepergian Aulia

109 9 0
                                    

~ Ardrian
Tampan, cerdas, putih, hidung mancung, ramah, cuek, dan manja pada istrinya.

~Alisa
Cantik, cerewet, manja, mudah bergaul dan susah didekati.

Skip malam hari.
Lia merebahkan tubuh nya ke kasur kesayangan nya, ketika akan menutup mata tiba-tiba ... Emak Lia berteriak.

"Ni tolong beli in Emak telor " teriak Emak Lia dari kamar nya.

"Ais ... ada-ada aja ni Emak, masa da malem gini nyuruh beli telor " lirih Lia.
Lia keluar dari kamar nya lalu menghampiri Emak.

"Beli 10 biji aja," jelas Emak.

"Iya mak" balas Lia.

"Mau Bila temenin egak Ka?" tanya Nabila.

"Egak usah mending kau belajar, " ucap Lia.

Lia berjalan dari warung satu ke warung yang lain namun tidak ada. ada yang habis la, warung nya tutup'la dan ini'la itu'la.tinggal satu warung lagi yang belum di datangi Lia.

Warung Mbok Im tempatnya lumayan jauh ... dari pada, warung yang lain nya dan harus melewati kebun sawit. jalan nya yang selalu sepi dan lampu jalan yang redup menambah kesan horor di malam hari.

Lia tidak ada pilihan kalau Lia pulang dengan tangan kosong, itu bakal membuat semua nya siasia. Lia masih tetap berjalan menulusuri jalanan, baru sampai ditengah kebun ... Lia ditarik ke arah semak-semak.

Lia yang ditarik pun kaget dan ingin berteriak tapi sebelum berteriak, mulut Lia ditutup menggunakan tanggan yang berlumur darah.
melihat tanggan itu menambah rasa takut nya, Lia membrani kan diri untuk melihat pemilik tanggan tersebut.

"Suut ... jangan berisik, ada yang datang! "
ucap seorang Pria yang tadi menarik Lia ke semak-semak lalu melepas kan bekapan mulut Lia. Lia melihat keadaan Pria itu muka nya pucat, dan tubuh nya dipenuhi dengan darah segar.

Tap! Tap! Tap!

Terdengar langka kaki, Lia lalu mencium bau amis yang ada pada tubuh pria itu, " Kalau gini pasti mereka bakal mencium bau mu" ucap Lia pelan.

"Benar juga ucapan gadis ini" batin pria itu.

"Siapa mereka? kenapa kau terluka?" tanya Lia.

Pria itu hanya diam, mungkin kelelahan karna telah mengeluarkan banyak darah.

"Jika kau tak menjawab! aku akan memanggil mereka," ancam Lia.

"Panggil saja jika kau inggin mati bersama ku," bisik pria itu.

Lia terdiam mendengar bisikan pria itu, " Kalau hanya begini berarti menunggu mati dong, aku harus cari cara" batin Lia.

Lia melihat sekitarnya cuma ada tumbuhan kemangi dan tumpukan sawit. Lia baru ingat kalau di belakang tumpukan sawit ... ada genangan air, biasa nya digunkan petani untuk menyiram tanaman dan membersihkan sawit.

Pria itu sedang kesakitan, segera Lia berdiri dan sedikit membungku agar tidak kelihatan.
"Jangan macem-macem" ucap pria itu pelan dan menahan tanggan Lia.

"Tunggu sini, aku tidak mau mati bersama mu" ucap Lia lalu melepas tanggan pria itu.

Lia mengambil air menggunakan ember kecil sukur nya para petani itu meninggal kan ember kecil didekat genangan air itu, lalu Lia memetik daun kemangi dan membawa nya ke pria tadi.

Setelah itu Lia mencari kain tapi mana ada kain disemak-semak kan, Lia melepas kerudung nya, merobek nya dan membasahi robekan kerudung itu. "Apa kau bisa bertahan? " tanya Lia.

Pria itu mengaguk, Lia membersihkan luka yang ada di tanggan pria itu ... lalu membalut luka nya. suara langka kaki tambah dekat membuat Lia tambah takut, Lia meramas daun kemangi hingga tercium bau nya lalu melumurkan nya ke badan pria itu.

Pria itu hanya diam dan entah karna apa benda pipi milik Lia yang ada di paha Lia hidup, cahanya memperlihat kan dengan jelas muka Lia yang serius menambah kesan cantik di mata pria itu.

Lia yang takut ketahuan cepat-cepat mematikan benda pipi itu. kini Lia bisa bernafas lega karna tidak ada lagi bau amis yang ada hanya bau kemangi saja.

"Dengan begini kita tidak akan ketau'an" ucap Lia pelan.

"Geledah semua nya ... cari dia sampai dapat!"

"Dia tidak boleh lolos."

Tap! Tap!! Tap!!!

Semakin banyak langkah kaki disekitar sana.
Lia yang baru saja bernafas lega sekarang harus waswas lagi.

"Dia terluka lumayan parah tidak mungkin bila berlari lagi, cari sampai dapat! " perintah dari seorang mungkin Bos dari mereka tebak Lia.

Salah satu dari mereka mendekat ke semak-semak tempat Lia dan Pria itu bersembunyi detik berikut nya...

Laki-laki itu mengeluarkan golok yang ada dipinggang nya lalu membabat semak-semak itu dengan berutal bahkan sangat berutal mungkin dia Laki-laki yang berbicara tadi.

"Bau apa ini Bos" tanya salah satu dari mereka kepada Bos nya.

"Bodoh ... ini bau daun kemangi, itu saja tidak tau,"

"Dari mana bau ini berasal?"

Plak!

Satu tamparan mendarat ke pipi seorang Laki-laki yang bertanya itu. "Apa kau tidak liat disana ada banyak batang nya HA?" teriak Laki-laki yang merupakan Bos dari mereka semua.

"Ayoo kita pergi, mungkin Pria itu sudah dimakan oleh Anji*g liar" ucap Laki-laki itu lalu pergi.

Lia sudah menduga mereka akan menemukan tempat persembunyian itu makanya sebelum laki-laki itu mendekat Lia sudah membantu Pria itu untuk berjalan ke arah tumpukan sawit.

Tidak lupa juga Lia membawa ember kecil tadi agar tidak meninggal kan jejak. Hehe tenang egak semudah itu menemukan Lia.

**
Sekarang Lia dan Pria itu duduk di balik tumpukan sawit, Lia kanget karna kepala Pria itu tiba-tiba berada di bahu Lia. "Apa dia mati?" ucap Lia lalu mengecek apa Pria itu mati atau tidak.

"Aiss ... ternyata tertidur, syukur de dari pada mati entar ribet lagi," gumam Lia.

Lia menghidup kan benda pipi nya lalu membuka aplikasi hijau milik nya dan menghubungi Aca.

Whatsapp Aca

"Ca kalau Emak sama Bapak cari'in aku bilang aku nginep tempat kau ya"

'La emang kamu dimana Ni?

"Lagi dijalan, tolong ya"

'Mau kemana? ini tu udah malem Ni'

"Udah entar aku jelasin sekarang aku masih ada urusan."

Lia keluar dari aplikasi hijau itu. lalu mengecek suhu tubuh Pria itu takut nya terjadi demam, dan benar saja Pria itu sekarang sedang demam. mungkin karna kelelahan, kedinginan dan tela banyak mengeluar kan darah.

Sekarang sudah jam sembilan malam, Lia menjadi binggung "Aduh gimana ni, masa iya mau ku tinggal si,"

"Tinggalin gak ya?"

"Entar kalau ada binatang yang gigit gimana?Ais ... ya udah la,"

Lia menyandar kan Pria itu ke tumpukan sawit lalu iya pergi sambil membawa ember kecil tadi. dengan keadaan setengah sadar Pria itu melihat Lia meninggal kan nya.

Tekan bintang, dan tinggal kan jejaknya ☺janggan lupa ikuti akun Author 🙋‍♀

Gadis Desa dan Om TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang