16

5.6K 502 57
                                    

Srekk

Sosok itu kaget saat melihat sasarannya bergerak menghindarinya. Ia pun langsung melangkah ke atas kasur dan menaiki tubuh Mew. Ia masih berusaha menikam Mew dengan pisaunya. Namun Mew bukanlah orang yang mudah dikalahkan. Dengan mudahnya Mew mendorong tubuh orang itu dan mengambil alih pisau yang dia pegang.

Sosok misterius itu kini terlempar ke lantai. Mew pun mengeluarkan pistol yang ada disakunya dan menodongnya. Ia mendekati sosok itu dan menyibakkan tudung yang ia pakai. Mew tidak kaget saat melihat siapa orang yang berencana membunuhnya itu, karna ia sudah mengetahui rencana ini sebelumnya.

Flashback on

Setelah Love membantu Gulf untuk makan, ia pamit pada Gulf untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di mobilnya. Saat itu juga Love mulai resah, ia bingung dengan apa yang harus ia lakukan dengan rekaman itu.

Love masih saja mondar-mandir di lorong rumah sakit itu sambil menatap ponselnya. Kini keputusannya sudah mantap, ia akan mengirimkan rekaman suara ini pada Mew.

Drrt drrtt

Mew meraih ponselnya di atas nakas dan memeriksa sebuah pesan masuk dari nomor yang tak dikenal. Mew mengerutkan dahinya saat melihat isi pesan itu, hanya ada sebuah rekaman suara. Mew pun membuka rekaman suara itu dan tubuhnya membeku saat mendengar isi pembicaraan dalam rekaman itu.

Wanita yang selama ini ia bela ternyata diam-diam menusuknya dari belakang. Mew juga harus menelan kenyataan pahit bahwa Gulf selama ini sedang sakit dan menyembunyikan fakta itu darinya.

Mew mengepalkan kuat kedua tangannya hingga ujung kukunya memutih. Ia pun langsung menghubungin Off untuk menyelidiki Gigie.

Tak butuh waktu lama, kini Mew sudah memegang seluruh data dan seluk beluk kehidupan Gigie. Disatu sisi Mew merasa bersalah pada Gigie mengenai kematian adiknya. Jujur Mew tak bermaksud untuk menyakiti hati adiknya, ia hanya menyanyangi mild layaknya seorang adik karna waktu itu Mew hanya benar-benar fokus dengan pekerjaannya. Dan soal kejadian di bar itu, Mew sedang mabuk dan ia bahkan tidak mengingat kejadian itu jika ia tidak Mendengar rekaman suara itu.

Mew makin geram saat ia menemukan fakta bahwa Gigie lah yang membayar Joss untuk menyakiti Gulf. Gigie pula yang membunuh Joss di apartnya dan menghapus semua bukti yang Ia makin merasa bersalah pada Gulf. Ia ingin langsung menemuinya namun ia tak bisa pergi jika masalah ini belum benar-benar selesai.

"Aku akan ikuti permainanmu kali ini." ucap Mew sambil mengepal kuat kedua tangannya.

*malam harinya*

Mew sudah menunggu kedatangan Gigie, ia memantau mansionya dengan cctv yang terhubungan dengan I-padnya. Saat ia melihat Gigie datang dengan pakaian serba hitam, Mew mengeluarkan smirknya dan memulai rencananya. Ia meletakan I-padnya dan merebahkan dirinya di ranjang dan berpura-pura tidur.

Ia bisa merasakan bahwa seseorang masuk ke kamarnya dan berjalan mendekatinya. Mew juga mendengar ucapan Gigie, ia ingin sekali menjawab namun ia tak ingin rencanya hancur. Mew samar-samar melihat Gigie bersiap untuk menikamnya dan saat pisau itu hampir menembus perutnya, Mew langsung menggulingkan dirinya ke sisi ranjang yang kosong.

Mew kaget saat melihat Gigie kini meloncat ke kasur dan berniat untuk menikamnya. Mew bisa melihat tatapan Gigie yang penuh dendam padanya. Mew mengerahkan seluruh tenaganya dan mendorong Gigie hingga ia jatuh dari kasur. Buru-buru ia mengeluarkan pistol dari sakunya dan mengarahkannya ke Gigie hingga ia tak berani bergerak sedikit pun.

Flashback off

Mew kini sudah membawa Gigie ke ruang tamunya, Ia mengikat kaki dan tangan Gigie dan mendudukkannya dilantai.

Epiphany (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang