8🔞

5.2K 465 21
                                    

Setelah beberapa hari Gulf dirawat di rumah sakit, kini ia sudah diperbolehkan untuk kembali ke rumah.

"Gulf, apa kau masuk kuliah besok?" tanya Mew.

"Hhm, sepertinya iya phi. Aku sudah sering ketinggalan kelas, bisa-bisa aku akan jadi mahasiswa sampai tua." Mew yang Mendengar jawaban Gulf terkikih geli, baru kali ini ia bisa bercanda gurau dengan Gulf. Ternyata pilihan Mew untuk menjauhi Gulf bukanlah pilihan yang baik. Ia takut Gulf akan memendam sendiri semua masalahnya dan melakukan hal seperti kemarin lagi.

Mew mengelus pucuk kepala Gulf tanpa berkata apapun. Entah kenapa, Mew pun tak tau apa alasan perlakuan lembutnya pada Gulf.

"Masuklah ke kamar Gulf, kau harus beristirahat dan kuliah besok." titah Mew padanya.

"Besok aku akan bangun lebih pagi dan menyiapkan pakaianmu phi." Gulf kemudian tersenyum lebar pada Mew, hal itu tentu saja membuat Gulf semakin lucu dimata Mew.

"aku ingin sekali menggigit pipinya." gumam Mew dalam hatinya sambil menggigit bibir bawahnya.

Grep

Gulf tiba-tiba memeluk Mew, hal itu tersontak membuat Mew kaget dan jantungnya berdetak lebih kencang.

"Khob khun na phi. Aku janji tidak akan merepotkan lagi." ucap Gulf yang masih setia bersandar di dada Mew.

Mew pun membalas pelukan itu, bahkan ia memeluk Gulf dengan erat. Ia merasa pelukan Gulf jauh lebih nyaman dari pelukan siapapun, bahkan Gigie kekasihnya.

Setelah beberapa menit berpelukan, Gulf lebih dulu melonggarkan pelukannya. Ia pun langsung pamit pada Mew untuk masuk ke kamarnya.

Ceklek

Gulf buru-buru menutupi pintu kamarnya, ia kini bersandar dibalik pintu dan memegang kedua pipinya.

"Gila, apa yang barusan aku lakukan."

"Aiihh aku sangat malu, aaaa." Gulf menggoyangkan badannya dan kemudian menghempaskan pelan badannya ke ranjang, ia menutupi makanya dengan bantal. Pelukan itu terus menerus terputar dipikiranya.

Mew POV on

Mew masuk ke kamarnya, ia membuka jas yang ia pakai. Tiba-tiba ia merasa panas, jantungnya berdegup dengan kencang. Mew kini menatap dirinya di depan cermin besar yang ada di kamarnya.

"Apa jangan-jangan aku ada sakit jantung ya?" ucap Mew sambil memegang dada kirinya.

"Aaahh" Mew mengacak kasar rambutnya kemudian ia menuju kamar mandi.

Mew POV off

*pagi harinya*

Gulf hari ini bangun lebih awal untuk melakukan pekerjaannya setiap pagi. Ia pun berjalan menuju kamar Mew.

Tok tok

Baru dua ketukan, Mew sudah langsung membukakan pintu. Ia seakan-akan sudah menunggu sedari tadi.

"Aw cepat sekali." batin Gulf.

Mew kali ini sudah menyelesaikan ritual mandinya, ia kini tengah menggunakan bathrobenya dan menunggu Gulf untuk mencarikan pakaian untuknya.

Gulf pun masuk ke wardrobe room milik Mew dan mengambil pakaian yang kira-kira cocok untuk Mew kenakan hari ini. Mew hanya mengekor Gulf dari belakang. Ia terus memperhatikan Gulf yang sangat telaten memilih pakaian untuknya.

"dia seperti seorang istri." terukir senyum diwajah Mew saat mengatakan itu dalam hatinya.

Tangan Gulf sudah penuh dengan beberapa potongan kemeja dan jas. Salah satu kemeja tak sengaja jatuh dari tangannya, Gulf pun membungkuk kan badannya untuk mengambil kemeja itu. Gulf langsung membungkuk begitu saja tanpa melihat Mew yang sedang berdiri dibelakangnya

Epiphany (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang