(25) a night with him

394 59 2
                                    

Terdengar suara ketukan pintu cukup keras di apartmentmu. Kamu yang baru saja menyelesaikan night routine lantas mengecek siapa yang larut malam begini datang untuk bertamu. Awalnya kamu pikir orang yang mengetuk pintu itu, orang yang meninggalkan belanjaannya di depan pintu apartmentmu. Namun saat kamu sudah membuka pintunya dan yang terlihat ternyata Jung Jaehyun. Kamu terkejut bukan kepalang melihat kehadirannya di larut malam begini.

"Jaehyun kalau kamu kesini hanya unt-"

"Jangan geer. Aku datang untuk menumpang tidur,"

Dengan santainya Jaehyun menyelonong masuk ke dalam apartmentmu, sebelum kamu dapat melempar pertanyaan kepadanya. Setelah menutup pintu kamu pun menghampirinya yang sedang berdiri didepan meja belajarmu. Tatapannya terlihat begitu aneh, tersamar perasaan dingin dan cuek. Kamu takut kalau Jaehyun sudah menatapmu seperti itu.

"Di basecamp penuh, anak-anak menginap di basecamp semua. Jadi aku kesini,"

Tetapi yang dikatakan Jaehyun adalah kebohongan. Teman-temannya tak menginap di Basecamp malam ini. Jaehyun datang kesini karena kemauannya sendiri, ia khawatir setelah cuitan yang diunggah di website sekolah tadi. Dan ternyata tak sia-sia ia datang jauh-jauh kesini, mendapati keadaanmu dengan mata sembab jelas menandakan kamu habis menangis. Jaehyun sudah bisa menebak kalau para siswa yang sudah membuatmu menangis.

"Mana ponselmu?"

Kamu lantas mengernyit bingung saat ia meminta ponselmu. Dan Jaehyun mengamati ke sekitar mencari keberadaan ponselmu.

"Kamu mau apa dengan ponselku, Jae?"

"Berikan saja, dimana ponselnya?"

Kembali mengamati ke sekitar, ia menemukan keberadaan ponselmu yang sedang kamu charge diatas nakas sebelah ranjang. Jaehyun berjalan memutar untuk mengambil ponselmu. Kamu mencoba untuk menghalanginya karena kamu tahu apa yang akan dilakukan Jaehyun dengan ponselmu.

"Jae, jangan macam-macam."

Terlambat. Ponselmu sudah berada ditangannya. Jaehyun dengan cepat membuka ponselmu yang tidak kamu beri kata sandi. Melihat bagaimana raut wajahnya yang tegang dan kesal saat mengamati isi ponselmu, membuat kamu takut dan was-was jika ada sesuatu yang menyinggungnya. Karena sebenarnya memang ada sesuatu yang tak hanya menyinggung Jaehyun, tetapi juga menyinggung dan menyakiti perasaanmu sebagai pemilik ponsel. Para siswa mengirim belasan pesan kebencian setelah beredar cuitan itu di website. Jaehyun sangat kesal dan marah, bukan hanya pada siswa itu saja tetapi pada dirinya sendiri yang telah membuatmu kembali terjerembab ke dalam masalah.

"Jaehyun, apa yang kamu lakukan?"

"Membalas pesan mereka."

Jaehyun benar-benar membalas pesan kebencian dari orang-orang yang tak menyukai kedekatanmu dengannya.

"Ku tunggu, di audit besok pagi."

Pesan suara itu dikirim hampir ke semua akun yang mengirim pesan kepadamu. Jaehyun tak main-main dengan pesan suara yang dikirim kepada mereka yang membencimu. Siapapun yang berani menyakitimu, Jaehyun pastikan mereka akan berakhir berurusan dengan dirinya. Laki-laki ini siap jiwa dan raga untuk membela perempuan yang tak bersalah apa-apa di kejadian ini. Jaehyun akui, ia yang salah disini. Karena dirinya kamu jadi bahan uring-uringan siswa lain.

Setelah membalas semua pesan itu, dan tak ada satu pun yang membalas. Jaehyun tebak mereka tidak ada yang berani untuk mengganggumu lagi setelah mendengar ancamannya. Lagipula besok pagi, pasti tidak akan ada yang berani datang ke audit untuk menemuinya. Siapa sih yang berani dengan Jung Jaehyun dan teman-teman segrup nya?

Jaehyun kemudian mengembalikan ponselmu di nakas meja dan berjalan menghampirimu yang masih setia menatapnya.

"Jaehyun,"

F BOY (JAEHYUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang