(6) just a classmate

704 107 1
                                    

Baru saja aku menginjakkan kaki memasuki kelas. Semua murid mulai melirikku sinis, bahkan sebagian dari mereka mulai memakiku karena sudah berani menjelek-jelekkan Jaehyun si murid populer disekolahan ini. Namun saat tatapanku bertemu dengan Jaehyun, ia hanya terdiam dan membiarkan mereka semua membicarakanku.

Terbukti sudah kalau ucapannya kemarin hanyalah omong kosong. Jaehyun mengatakan jika tidak ada yang boleh menggangguku hanya untuk pencitraan saja. Aku tahu dia memang sengaja melakukan itu untuk mempersulitku sekolah disini. Saat aku mencapai meja BlackQueen, Rosé tiba-tiba berdiri dan mendorong tubuhku sampai terpental ke meja guru. Bona yang melihatku kembali diganggu BlackQueen langsung beranjak dari duduknya untuk membantuku. Namun lagi-lagi teman-teman Rosé menghalangi Bona.

"Bonbon, kamu sedang apa?"

Lisa, gadis berponi merangkul bahu Bona yang sedang menatapku cemas. Lalu tatapanku kembali bertemu dengan Jaehyun, tetapi saat itu juga dia langsung menundukkan kepalanya. Membuatku merasa sedikit sedih karena Jaehyun diam saja tak mencoba membelaku.

"Kamu gadis baru, cupu, dari Busan kota kecil berani sekali mencaci Jaehyunku!"

"Aw!"

Aku memekik sakit saat Rosé mencengkram daguku dengan kuatnya itu.

"Kamu memang tidak tahu diri ya, gadis-"

"Mina Sonsaengnim datang."

Beruntung ada guru Mina yang datang sehingga aku bisa terlepas dari amukan kekasih Jaehyun ini. Segera aku berjalan menghampiri Bona dan menyuruhnya untuk segera duduk. Dan saat aku sampai dimejaku, tiba-tiba saja Jaehyun menarik kursinya menjauh dari tempatku dan ia langsung menghadap ke depan. Tidak seperti biasanya yang selalu bersandar pada dinding dan menghadap ke arahku. Tapi siapa peduli? Kalau memang dia berencana mengacuhkanku, maka aku juga akan mengacuhkannya. Ini bisa memudahkanku untuk menjauhinya.

"Pagi semuanya,"

"Pagi Sonsaengnim,"

Dan kelas pun dimulai, tak ada masalah apapun yang dibahas guru Mina sejauh ini. Aku sendiri jadi bingung bagaimana para guru dan karyawan disini tidak tahu masalah yang sedang dialami murid-muridnya. Apa mungkin website itu hanya untuk diakses para murid saja?

Namun saat guru Mina meminta untuk murid-murid membuat bekerja kelompok dengan teman sebangku. Perasaanku kembali merasa tidak nyaman, saat hendak mengajaknya bicara. Sampai pada akhirnya, suaranya yang lebih dulu memulai obrolan kami pagi ini. Namun apa yang dikatakan Jaehyun benar-benar membuatku semakin merasa kesal padanya.

"Apa kamu hanya akan berbicara pada Eunwoo sekarang?"

Aku menoleh cepat kearahnya, melihatnya tengah menatapku dengan sorotan mata elangnya yang begitu membuatku semakin gugup. Tapi kenapa tiba-tiba Jaehyun membawa nama temannya itu?

"Apa kamu akan tetap diam sambil menatapku tanpa mengerjakan tugas dari Mina Sonsaengnim?"

Seketika aku mengalihkan pandanganku darinya dan membuka buku sesuai yang ditunjukan oleh guru Mina. Aku pun mulai menulis beberapa soal di kertas yang telah dibagikan, setelah itu aku menyerahkan kertas itu pada Jaehyun dan membiarkannya untuk mengisi jawaban dari sebagian soal yang kutulis.

"Kamu benar-benar marah padaku?"

Sejenak aku terdiam menatap buku pelajaran yang hendak ku baca namun tidak jadi karena Jaehyun yang tiba-tiba bertanya seperti itu kepadaku. Aku mencoba untuk tidak menghiraukannya tetapi tubuhku berkata lain, aku sangat ingin mendengar penjelasannya. Semua kebingungan yang ada di pikiranku.

"Bukankah kamu yang marah padaku?"

Kulihat ia mengernyit bingung saat aku bertanya seperti itu kepadanya. Sampai secara tiba-tiba guru Mina kembali membuka suaranya, memberitahu murid-murid kalau dia dipanggil ke kantor karena ada rapat dan meminta ketua kelas untuk mengumpulkan tugas kelompok ini di kantornya nanti.

F BOY (JAEHYUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang