(8) him and his kindness

686 111 0
                                    

Berjalan kembali menuju apartmentku berada. Aku mampir ke sebuah toserba didekat gedung apartmentku, membeli makanan ringan untuk cemilan nanti dan beberapa bahan makanan yang sudah habis. Disana aku terkejut saat bertemu dengan Junkyu, kulihat masih ada beberapa luka yang belum kering diwajahnya. Dan saat aku hendak menyapanya tiba-tiba saja ia berjalan menghampiriku dan menarik totebag belanjaan ku.

"Junkyu!"

Aku membelalak kaget melihat Junkyu membuang belanjaan ku ke tempat sampah. Rasanya aku ingin menangis saat ini juga, aku membeli semua itu dengan uang hasil jirih payahku sendiri. Dan sekarang sudah terbuang sia-sia, "Apa yang kamu lakukan?"

"Akibat sok jadi pahlawan dihadapan Jaehyun! Asal kamu tahu, aku tidak butuh bantuanmu sama sekali!"

Dan aku menangis saat itu juga, tak kuasa menahan kekesalanku kepadanya. Aku pun mendorong tubuhnya sekuat yang kubisa sampai membuat Junkyu terpental ke tiang listrik yang ada didepan toserba ini.

"Benar kata Jaehyun, kamu memang pantas dipukuli karena tidak tahu cara berterima kasih!"

"Apa kamu bilang!?"

"Argh!"

Tubuhku terjatuh ke jalanan karena didorong olehnya. Kuusap kedua tanganku pada rok sekolahku dan kulihat siku ku berdarah karena terjatuh terlalu keras tadi.

"Dasar gadis lemah! Kuharap kamu menjadi korban Jaehyun selanjutnya Gadis Busan!"

Dengan begitu Junkyu berjalan pergi tanpa meminta maaf atau membantuku berdiri. Sungguh rasanya ingin sekali mengulang waktu dan tidak datang ke basecamp waktu itu, supaya kejadian yang ku alami saat ini tidak menimpaku. Belanjaan senilai 10000won terbuang sia-sia, ku tatap tong sampah yang ada didepanku. Semua sudah kotor, mana mungkin bisa ku ambil lagi. Aku benar-benar tak tahan lagi, aku hanya bisa menangisi semuanya.

Berjalan gontai menaiki tangga satu persatu, aku tak bisa berhenti menangisi kejadian saat di toserba tadi. Rasanya sangat mengesalkan sampai ingin memukul wajahnya saja. Tapi aku masih ingat ucapan eomma, "jika ada orang yang menyakitimu, jangan kamu balas dengan menyakitinya, doakan saja yang terbaik untuknya."

Kuusap wajahku dengan telapak tanganku dan meraih kunci dari dalam tas. Namun, betapa terkejutnya diriku saat sampai di lantai tiga melihat ada Jaehyun disini. Ia berdiri didepan pintuku dan saat ia membalikkan badannya, tatapan kami saling bertemu. Aku tidak boleh menunjukkan kesedihanku hari ini dan jangan sampai Jaehyun mengetahui kejadian di toserba tadi.

"A-apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku harus berbicara denganmu."

"Tapi aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun sekarang. Lebih baik kamu pergi darisini,"

Aku pun berjalan menuju apartmentku berada dimana disana Jaehyun sedang berdiri menungguku dan secara tiba-tiba saja, Jaehyun meraih tanganku dan membuatku memekik sakit karena bagian siku kananku yang dipegangnya.

"A-apa ini?"

Jaehyun menatap tangannya yang terlihat merah, aku sangat terkejut melihatnya, itu darah yang keluar dari siku kananku dan ternyata lukanya belum kering.

"Apa yang terjadi padamu?"

Dapat kulihat dengan jelas dari kedua matanya saat menatapku, Jaehyun begitu mengkhawatirkanku.

"Hanya luka kecil."

"Aku tahu, tapi bagaimana kamu bisa terluka?!"

Jaehyun kembali meraih tanganku dan mengecek lukanya, ia mendesis saat melihat siku ku banyak mengeluarkan darah.

F BOY (JAEHYUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang