"You can stay, but your clothes must go."
☜☆☞
"Kau tidak akan membuatku takut, Jane. Kau hanyalah seorang gadis kecil yang berasal dari kota kecil –seorang manusia biasa. Dan jika kau berpikir bahwa aku akan mematuhi perintah orang lemah sepertimu, maka kau salah." ejek Irene kasar."Aku akan menjadi seorang ratu. Itu seharusnya jauh lebih dari cukup untuk menakutimu,"
"Oh astaga, takut sekali," Irene menutup mulutnya dengan tangan dan bertingkah ketakutan, tapi sebenarnya tidak. "Aku adalah female werewolf terbaik disini dan secara harfiah, menjadikanmu seorang ratu adalah kesalahan. Kenapa percaya diri sekali?" kekehnya.
Gelombang mual menghantam Jennie saat ia balas menatapnya dengan ekspresi kosong. Pada titik Irene menganggapnya wanita lemah, dan Jennie mulai kesal dengan perilakunya.
"Akulah yang seharusnya menjadi ratu. Aku telah bersama Taehyung jauh sebelum kau datang. Dia masih mencintaiku, dan dalam sekejap aku bisa menjadikannya milikku, lagi!" serunya.
"Kau akan berada dalam banyak masalah jika kau berpikir bisa melakukan itu, Irene. Tentu saja, kau bisa menjadi kekasihnya jika itu tidak cukup menghina bagimu, tapi aku akan selalu menjadi ratunya, ratu kerajaan ini." Jennie mencondongkan tubuh lebih dekat padanya. dan mengeluarkan smirk andalannya.
"Kita akan melihat siapa yang akan bersama Taehyung dan mengambil takhta." Irene mengedipkan matanya sebelum berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.
Dan Jennie tidak membiarkan wanita itu pergi dengan mudah. Kemarahan membutakannya saat ia memilih untuk mengikutinya dari belakang dan meraih tangannya. Ada sesuatu yang mendesak dalam dirinya –desakan untuk memastikan bahwa Taehyung adalah miliknya.
"Taehyung milikku, dan jika kau mencoba mengambilnya dariku, aku akan menghancurkanmu. Percayalah. Jangan pernah memancing kemarahan seseorang yang bahkan tidak kau kenal. Itu sangat berbahaya." ucap Jennie, mencengkeram erat lengan Irene.
"Jangan terlalu dekat, Jane." ucap Irene, balas mencengkeram lengan Jennie hingga tangannya memar. "Jangan sentuh aku lagi," tegas Irene. Matanya berubah merah dan kemudian kembali ke warna normalnya saat ia masuk ke dalam kegelapan.
Jennie melirik pergelangan tangannya dan menemukan dirinya sedikit berdarah, tetapi rasa sakit itu ditekan dengan perasaan lain yang membara. Wanita itu ingin Irene segera pergi dari kastil karena dia adalah ancaman bagi hubungannya dengan Taehyung.
Butuh beberapa saat bagi Jennie untuk menenangkan dirinya dari amarah. Setelah dirinya mulai tenang, Jennie melanjutkan jalannya menuju kamarnya. Ada banyak orang di sekitar kastil, ada beberapa penjaga dan makhluk lain.
Kegelapan menyelimuti lorong saat ia menaiki tangga dan mencoba menemukan kamarnya. Sekarang ia mulai kelelahan lalu menarik napas dalam-dalam.
Dimana aku?
Jennie berbalik dan melihat ada beberapa kamar disana, tetapi tidak ada satu pun yang merupakan kamarnya.
Menyerah, wanita itu mulai berjalan menuju suara gelak tawa yang terdengar entah darimana, berharap menemukan seseorang yang bisa membawanya kembali ke kamarnya.
Ketika dirinya semakin dekat ke pintu sebuah kamar, tawa yang tadi ia dengar berubah menjadi.....desahan?
Jennie menelan ludah dengan susah payah saat ia mendekati pintu yang sedikit terbuka. Melalui celah pintu, Jennie menemukan seorang wanita yang sedang mendesah keras dengan seorang pria berada di atasnya.
Jennie kembali terkesiap saat menemukan pria lain ada disana. Mereka berdua bersama wanita itu. Dia tidak hanya berhubungan seks dengan salah satu dari mereka, wanita itu melakukan seks dengan mereka berdua.....pada saat yang sama.
Terkejut mengetahui bahwa sesuatu seperti itu ada, Jennie yang penasaran pun memilih untuk tetap disana lebih lama dan melihat lebih dekat. Salah satu pria itu bisa ia kenali. Dia adalah salah satu penjaga yang pernah dilihatnya beberapa waktu lalu. Jennie tidak bisa melihat pria yang kedua karena dia berada di atas wanita itu –membelakangi dirinya.
Salah satu pria mengambil posisi dari belakang si wanita, menghantam wanita itu dari belakang sementara yang lain menusuknya dari depan. Kedua lubangnya diisi dan wanita itu tampak sangat menikmatinya.
Gairah membakar dirinya saat menonton seseorang sedang melakukan hubungan intim. Mereka berdua mencium wanita yang sedang berbaring di tempat tidur itu dengan ganas.
Sebelum ia bisa menonton lebih lama, seseorang meraih lengannya dan menarik dirinya menjauh dari sana. Jennie hampir berteriak sebelum sebuah tangan menutup mulutnya dan mendorongnya ke dinding.
Taehyung.
"Sssst," pria itu meletakkan jarinya di bibir Jennie.
Taehyung mencondongkan tubuhnya ke pintu kamar, melihat ke dalam sejenak, lalu menutupnya rapat. Pria itu meraih tangan Jennie dan menariknya menjauh dari aula.
"Apa penjelasanmu untuk itu?" tanya Taehyung saat mereka sudah bergerak lebih jauh dari ruangan.
"Tidak ada.....aku hanya melihat," Jennie menyipitkan matanya karena malu, mengetahui apa yang telah ia lakukan. Mengintip seseorang saat mereka berhubungan seks sangatlah tidak sopan. Dan Jennie tahu itu.
"Melihat?" Taehyung mengangkat alis. "Benarkah?"
"Aku hanya penasaran," gumam Jennie
"Penasaran untuk disetubuhi?"
Wanita itu langsung menutup bibirnya rapat.
Mereka kembali ke kamar dengan selamat. Kamar mereka ada di sisi lain kastil. Jennie juga sedikit terkejut dengan bagaimana Taehyung menemukannya.
"Jika kau tersesat, bertanya lah pada salah satu pelayan. Jangan berkeliaran sendirian dan mengintip orang-orang yang berhubungan seks. Mengerti?"
Jennie merasa panas, mungkin karena apa yang telah ia lihat tadi. Jadi, tanpa menghiraukan ocehan Taehyung wanita itu mendekat dan bergumam "Aku ingin melakukannya....."
Taehyung berbalik dengan ekspresi terkejut saat melihat tatapan Jennie yang menggelap. "Apa?"
"Aku ingin melakukan itu,"
"Melakukan apa?"
"Dua orang," Jennie tidak bisa menemukan kalimat yang tepat untuk apa yang telah ia lihat. Ini adalah pertama kalinya ia melihat seseorang berhubungan seks dengan dua pria. Wanita itu tampak sangat menikmatinya, dan sekarang....ia ingin mencobanya.
"Dua orang menidurimu sekaligus? Kau ingin melakukan itu?" Taehyung mendorongnya ke dinding, mengapit tubuh kecil Jennie dengan kedua lengannya. "Kau mau itu? Pantat dan vaginamu diisi pada saat yang bersamaan?" tanyanya lagi, kali ini lebih keras, dengan nada yang jauh lebih menakutkan.
"Ya." gumam Jennie tanpa berpikir, tidak menyadari bahaya yang akan datang.
"Mari kita perjelas satu hal, sayang." Taehyung mengambil napas dalam-dalam sebelum meletakkan tangannya di pinggul Jennie dan mengarahkannya hingga bokong wanita itu. Taehyung meraih bokong sintal milik Jennie dan meremasnya erat-erat.
"Pantatmu adalah milikku, begitu juga vaginamu dan lubang lain yang ada di tubuhmu." tegasnya. "Sekarang, jika kau ingin ditiduri, cukup minta itu dariku. Jangan khawatir, aku akan mengisi semua lubangmu jika itu yang kau inginkan." ucap Taehyung, suaranya sarat akan amarah.
___tbc.
💦💦💦
KAMU SEDANG MEMBACA
Équitation The Alpha
Fanfiction"Let me get rid of the tingling sensation between your thighs, it only takes a moment."