Mohon tinggalkan jejak di kolom komentar ya yeorobun!
☜☆☞
"Jalang itu pasti ada disini."
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jennie saat ia keluar dari kegelapan.
Perpustakaan itu hanya memiliki beberapa jendela dan seluruh area itu gelap. Ada tangga spiral merah panjang yang menuju ke lantai dua perpustakaan. Buku-buku disana kebanyakan ditulis dalam bahasa lain dan Jennie tidak bisa mengerti salah satu dari mereka. Lalu ada beberapa tempat duduk kecil dan meja di samping tangga.
"Kami disini untuk menemuimu." ucap Irene sambil menyeringai licik, diikuti dengan Mingyu yang datang setelah menutup pintu.
"Apa yang kalian inginkan?" Jennie melipat tangannya di dada dan bertanya.
"Kami disini-" Irene berhenti dan berpaling pada Mingyu untuk menyelesaikan sisa kalimat. "-Untuk membunuhmu." lanjut Mingyu, layaknya mereka mempunyai kerja sama tim yang sangat bagus.
"Apakah ini lelucon?"
"Sama sekali tidak." Irene mendekat. Kuku-kuku panjangnya seketika keluar saat ia mengangkat tangannya ke arah Jennie.
"Kau tidak bisa menyentuhku!"
"Dan kenapa kau berpikir begitu?" ejek Irene.
"Karena aku Ratu-mu."
"Aku sudah cukup muak mendengar omong kosongmu dan aku tidak akan tahan lagi. Taehyung sudah pergi dan dia tidak akan kembali dalam waktu dekat." Irene mengulurkan tangannya dan mendorong Jennie ke dinding. "Ketika dia kembali, dia hanya akan tahu bahwa Jennie kecilnya meninggal karena kecelakaan."
"Jangan pernah mengusikku, Irene."
Ujung kukunya yang tajam menyentuh wajah Jennie saat ia dengan lembut menelusuri pipi wanita itu. "Tidak ada yang akan menyelamatkanmu disini." kekehnya "Jadi, apa kau ingin mengucapkan kata-kata terakhir?"
"Jauhkan tangamu dari wajahku." tegas Jennie. Pada saat itu, ia merasakan amarah yang besar di setiap serat tubuhnya-sesuatu terasa terbakar. "Aku Ratumu."
"Kau bukan Ratuku." Irene kembali mendekatkan tangannya ke arah Jennie dan sebelum ia bisa menyentuh wanita itu, Jennie meraih tangannya lalu bergumam..
"Inceptictum!"
Dalam satu kedipan mata Irene telah melayang dan mendarat di lantai dengan suara yang amat keras. Mingyu melangkah maju dan bertemu tatap dengan Jennie.
"Jangan mengusikku." sekali lagi Jennie memperingatkan. Sungguh ia tidak ingin membuat masalah seperti apa yang ia janjikan kepada Taehyung, tapi kedua binatang ini sangat membuatnya marah.
"Jalang ini adalah penyihir!" Irene bangkit dari lantai sambil terbatuk dan kembali mencoba mendekati Jennie. Matanya berubah menjadi merah gelap ketika ia kembali melompat kearah Jennie. Wanita itu langsung menancapkan kuku tajam nya pada pipi Jennie, membuat darah segar keluar dari pipi wanita cantik itu.
Amarah Jennie kian membara ketika ia mengangkat tangannya kearah Irene dan menggumamkan mantra lain.
Irene yang saat itu berada dihadapan Jennie seketika langsung terbang dan meraung karna rasa sakit yang luar biasa di area perutnya.
"Spiritenis!" Jennie memutar tangannya, seperti ia mengendalikan rasa sakit yang ada di perut Irene.
Jeritan wanita berdarah serigala itu kian menggema ketika Jennie kembali memutarkan tangannya, bersamaan dengan keluarnya darah dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Équitation The Alpha
Fanfic"Let me get rid of the tingling sensation between your thighs, it only takes a moment."